GridHot.ID - Beberapa orang memang ada yang ingin mengakhiri hidupnya dengan cara suntik mati.
Seperti salah satunya dilakukan oleh ilmuan asal Australia yang pada waktu itu berusia 104 tahun bernama David Goodall.
Goodall yang mengaku tak percaya akhirat ini pun mengungkapkan permintaan terakhirnya sebelum dirinya disuntik mati.
Dikutip dari The Guardian, Goodall meminta agar disuntik mati saja karena bosan hidup lama.
Goodall yang lahir di Inggris ini kemudian dikabulkan permintaannya oleh pihak keluarga.
Ia kemudian diterbangkan ke Swiss.
Di Swiss, ia lantas dibawa ke sebuah klinik yang mempunyai izin untuk mengakhiri hidup seseorang secara legal.
Sesampainya di sana, Goodall harus mengisi sejumlah dokumen yang menyatakan jika ia benar-benar ingin mati.
"Apa yang saya inginkan adalah untuk negara-negara lain untuk mengikuti jejak Swiss dan membuat fasilitas kematian ini tersedia untuk semua klien, jika mereka memenuhi persyaratan, dan persyaratan tidak hanya dari usia, tetapi kapasitas mental," kata Goodall.
Usai mengisi berbagai dokumen, prosedur suntik mati segera dilaksanakan yang akan dipimpin oleh Dr. Philip Nitschke.
Prosesi suntik mati Goodall dilaksanakan pada Mei 2018 silam.
Goodall lantas meminta agar disediakan keripik, ikan bakar, dan cheescake untuk menemani dirinya sembari disuntik mati.
Ia juga minta diperdengarkan lagu Simfoni Kesembilan Beethoven dan ketika lagu itu selesai Goodall menghembuskan nafas terakhirnya.
Alasan Goodall ingin mati karena ia sudah merasa kesehatannya menurun dan ia mengaku kesenangan hidupnya sudah berakhir.
Goodall juga berpesan jenazahnya disumbangkan saja untuk penelitian medis dan tak usah dikremasi atau dikuburkan karena ia tak percaya akan adanya akhirat.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Tak Percaya Adanya Akhirat, Ilmuwan Berusia 104 Tahun Ini Minta Disuntik Mati Sembari Makan Kripik"
(*)