Beda Pengakuan Dokter dan Polisi Perihal Kematian Aktivis HAM dan Walhi Sumatera Utara, Sempat Hilang Saat Ditemukan Sudah Meninggal, Kasusnya Kini Jadi Misteri

Senin, 07 Oktober 2019 | 19:42
Instagram/Walhi Nasional

Golfrid Siregar meninggal dengan keadaan yang penuh kejanggalan

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Sumatera Barat dihebohkan dengan kabar meninggalnya seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Aktivis tersebut bernama Golfrid Siregar yang dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.

Golfrid Siregar meninggal pada Minggu (6/10/2019) setelah sebelumnya dikabarkan hilang sejak Rabu (2/10/2019).

Baca Juga: Dilabrak Ramai-ramai oleh Penumpang Pesawat yang Kecewa, Petugas Berkerudung Ini Ternyata Ucapkan Sebuah Kata yang Picu Amarah, Ini Isi Omongannya

Dikutip Gridhot dari Antara, Golfrid Siregar yang juga dikenal sebagai advokat lingkungan hidup di Walhi Sumatera Utara itu ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di Fly Over Simpang Pol Jalan Jamin Ginting, Medan.

Golfrid ditemukan oleh seorang tukang becak pada Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 WIB.

Golfrid kemudian dibawa oleh penarik becak tersebut ke RS Mitra Sejati yang kemudian dirujuk untuk ditangani di RSUP Haji Adam Malik.

Baca Juga: Rebut Suami Orang, Pelakor Ini Tega Katakan Kalimat Pedas ke Istri Sah yang Baru Saja Lahiran Anak Pertama, Di Luar Logika dan Bikin Elus Dada

Namun aktivis tersebut ternyata tak bisa diselamatkan akibat luka yang dideritanya.

Pihak kepolisisan setempat dilaporkan Antara menyatakan kalau Golfrid merupakan korban kecelakaan lalu lintas.

Namun pihak Walhi Sumut menilai kalau adabanyak kejanggalan dari peristiwa yang menyebabkan meninggalnya Golfrid Siregar.

Baca Juga: Sengaja Salat Subuh di Masjid yang Jauh dari Rumahnya, Suami PNS Ini Meninggal Dunia Saat Rakaat Pertama, Sang Anak Ungkap Pesan Terakhir Ayahnya Sebelum Pergi Salat Berjamaah

Berdasarkan pemeriksaan dokter, Golfrid mengalami luka berat di bagian kepala seperti dipukul keras dengan senjata tumpul.

Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy mengungkapkan kalau Golfrid ketika pertama kali masuk IGD mengalami pendarahan di bagian kepala.

"Saat tiba, kondisi pasien sudah tidak sadarkan diri dan alami pendarahan di bagian kepala yang cukup hebat," kata Rosario.

Baca Juga: Hotman Paris yang Berjarak 2 Meter Sampai Bersaksi, Ini yang Dilakukan Mantan Suami Cut Tari Saat Istrinya Akui Terlibat Video Panas dengan Ariel Noah, Menusuk Kalbu Setiap Lelaki

Rosario mengatakan kalau pasien sempat menjalani operasi.

Pihak dokter juga menegaskan kalau Golfrid meninggal murni akibat pendarahan di kepala bukan karena penyakit bawaan.

"Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarati. Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin juga raib," ungkap Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan kepada wartawan.

Baca Juga: Fantastis! Hanya dengan Menyikat Kura-kura, Pria Beruntung Ini Dapatkan Bayaran Rp 33 Juta, Mau?

Pihak Walhi merasa ada beberapa fakta yang menunjukkan Golfrid bukanlah korban kecelakaan biasa.

"Ada indikasi dia menjadi korban kekerasan oleh oknum dengan motivasi tertentu. Meninggal dunianya merupakan kehilangan besar dan duka mendalam bagi keluarga besar Walhi Sumut," katanya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Sumut Roito Lumbangaol menjelaskan kalau Golfrid menghilang pada Rabu (2/10/2019) sekitar pukul 17.00 WIB untuk perhi ke JNE dan bertemu orang di Marendal.

Baca Juga: Hotman Paris Hidup dalam Gelimang Harta, Ternyata Seperti Ini Penampakan Makam Kedua Orang Tuanya

Namun sejak saat itu pula korban tidak bisa dihubungi oleh sang istri.

Barulah pada Kamis (3/10/2019) korban ditemukan oleh penarik becak di Fly Over dengan kondisi tak sadarkan diri.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Antara