Semenjak Kasus Penusukan Wiranto, Kota Bekasi Jadi Disebut Sebagai Sarang Teroris, Kapolres Ungkap Alasannya

Senin, 14 Oktober 2019 | 07:42
Kolase Instagram/ @Wiranto & Twitter @Airin_NZ

Duka Wiranto jauh sebelum kena tusuk kunai

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Kasus penusukan Wiranto ternyata berefek panjang.

Sebelumnya diketahui salah satu marketplace di Indonesia sampai menghapus massal produk kunai pasca insiden penusukan Wiranto.

Hal itu dikarenakan senjata kunai digunakan pelaku penusukan Wiranto untuk melakukan aksinya.

Baca Juga: Viral, Bupati Malang Kepergok Asyik Karaoke dan Joget-joget di Pendopo Kabupaten yang Dianggap Sakral, Netizen Sindir Masalah Warga Kesulitan Air Bersih

Bahkan kunai yang terbuat dari bahan plastik dan hanya digunakan sebagai aksesoris cosplay juga ikut terhapus.

Kini efek lain dari kasus penusukan tersebut muncul lagi.

Kota Bekasi kini jadi dianggap sebagai sarang teroris pasca kejadian penusukan.

Baca Juga: Kini Nangis Saat Jabatan Suaminya Dicopot, Istri Mantan Dandim Kendari Padahal Nekat Nyinyir di Facebook Meski Sudah Diingatkan: Saya Anak TNI dan Cucu Polisi

Pasalnya pelaku penusukan Wiranto berasal dari JAD Bekasi.

Tak hanya pelaku penusukan, pada Minggu (13/10/2019) polisi juga berhasil menemukan tempat tinggal terduga teroris.

Dikutip Gridhot dari Warta Kota, polisi menggeledah rumah di Tambun, Bekasi, Jawa Barat karena diduga menjadi tempat tinggal teroris.

Youtube/Warta Kota
Youtube/Warta Kota

Penggerebekan kontrakan teroris di Bekasi

Baca Juga: 40 Sentimeter Usus Halus Wiranto Harus Dipotong Gara-gara Tragedi Penusukan, Benarkah Pemotongan Usus Halus Bisa Sepanjang Itu?

Bahkan teroris tersebut diduga memiliki relasi dengan pelaku penusukan Wiranto.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, rumah kontrakan di RT 02 RW 04, Nomor 88, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi didobrak oleh pihak kepolisian karena pintu tak kunjung dibuka.

Setelah didobrak polisi menemukan sejumlah barang seperti buku bacaan terkait Jihad dan Khilafah.

Youtube/Warta Kota
Youtube/Warta Kota

Penggerebekan kontrakan terduga teroris

Baca Juga: Pernah Jadi Ajudan Wiranto, Aktor Ini Beberkan Kebiasaan Sang Menko Polhukam yang Tak Pernah Diketahui Publik

Polisi juga menemukan buku bergambar bendera hitam dengan tulisan tauhid dan beberapa paku hingga kabel.

Dikutip Gridhot dari Antara, penggeledahan dilakukan usai diamankan salah seorang terduga teroris bernama Noval Agus Safroni yang merupakan seorang Ustad dari Kilafatul Muslimin.

Terduga teroris itu masuk dalam kelompok ABU ZEE dan ABU RARA pelaku penusukan Wiranto di Bekasi.

Baca Juga: Tega Sebut Istri Sah Sebagai Karyawan di Depan Muzdalifah Demi Poroti Harta Janda Nassar, Khairil Anwar Ternyata Ingin Bisnis Beras

Gara-gara beberapa teroris ditangkap di area Bekasi, kota tersebut jadi area yang disebut sebagai sarang teroris.

Kapolres Kota Bekasi seakaan mengonfirmasi mengenai kabar tersebut.

Kombes Candra Sukma Kumara yang merupakan Kapolres Kota Bekasi kemudian mengungkapkan alasannya.

Baca Juga: Tertangkap Basah Tidur di Hotel dengan Suami Orang, Wanita Ini Langsung Diarak Kelililing Jalanan dalam Kondisi Telanjang

Candra mengatakan kalau Bekasi menjadi pilihan para teroris karena menjadi tempat transit yang ideal.

Kota Bekasi dianggap sebagai daerah yang dekat dengan kota Jakarta.

"Karena memang kan Bekasi ini daerah transit yang ideal apalagi jumlah pendudukan sangat padat" kata Candra.

Baca Juga: Astronom Indonesia Ungkap Fenomena Langit Ungu yang Terjadi di Jepang Sebelum Datangnya Badai Mengerikan: Bukan dari Supertopan Hagibis!

Bahkan harga kos yang murah juga menjadi salah satu faktor Bekasi jadi 'sarang teroris'.

"Kayak Tambun kita lihat begitu padatnya, kos-kosan murah-murah," tambahnya.

Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar juga disebut menjadi penyebab para teroris tak terdeteksi.

Baca Juga: Pertamina Sebut Kebakaran Pom Bensin Cipayung Gara-gara Radiasi Handphone, Peneliti LIPI Bantah Habis Pernyataan Tersebut: Terbakar Itu Pasti dari Api!

"Maka RT/RW harus aktifkan lagi 1×24 jam wajib lapor. Jangan sampai cuek dengan lingkungan sekitar," ujar Candra.

"Aksi radikal itu jadi ancaman nyata. Jadi kita sama-sama, mencegah dan memberantas paham radikalisme dan terorisme itu. Jangan lagi cuek dan anggap remeh," tambahnya.

Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto sampai memberikan pesan kepada para masyarakat untuk mencegah paham radikal.

Baca Juga: Niatnya Pamer Make Up Ala Joker Biar Viral, Wanita Ini Justru Berakhir dengan Kondisi Wajah yang Memprihatinkan

“Masyarakat diharapkan mampu mendeteksi dini dan segera melapor ke aparat keamanan apabila mengetahui gerakan radikalisme dan terorisme, ini ancaman terbesar setelah narkoba," katanya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Antara, Warta Kota