Dikenal Pribadi yang Kerap Bagi-bagi Mobil dan Apartemen Mewah ke Teman-temannya, Kini Pimpinan Bank di Ambon Jadi Buron, Mendadak Kaya Usai Bobol Dana Seorang Pengusaha Senilai Rp 124 Miliar

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 17:12
Kolase Freepik dan (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

(ilustrasi)

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID -Belakangan ini, nasabah Bank BNI cabang Ambon dibuat panik dengan adanya kabar pembobolan dana nasabah.

Hal tersebut sontak membuat para nasabah Bank BNI cabang Ambon langsung menarik uangnya.

Pasalnya pada 8 Oktober 2019 lalu, pihak BNI Cabang Ambon melaporkan FY yang merupakan pimpinan pemasaran Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Ambon ke polisi atas tuduhan telah membobol dana milik nasabah BNI senilai Rp 124 Miliar.

Baca Juga: Bukannya Konsumsi Daging Atau Suplemen, Remaja Ini Berhasil Bentuk Otot Kekarnya dengan Fitnes dan Makan Serangga

Dana tersebut berasal dari tabungan nasabah, cek, dan deposito salah satu pengusaha yang disimpan di bank tersebut.

Awalnya kasus tersebut ditangani Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum).

Karena terkait kejahatan perbankan yang bersifat khusus, maka kasus tersebut diambil alih Ditkrimsus.

Baca Juga: Ngaku Bukan Hura-hura, Panitia Pelantikan Presiden Beri Bocoran Rangkaian Acara Syukuran, Digelar 6 Panggung Budaya Hingga Sediakan Nobar

Melalui keterangan tertulisnya, BNI menjelaskan pihaknya telah mendeteksi terjadinya dugaan pelanggaran prosedur yang diduga telah dilakukan oleh oknum pegawai.

Temuan itu kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.

“Pelaporan tersebut dilakukan agar dapat mempercepat pengungkapan dan penyelesaian kasusnya,” tulis pernyataan Kantor BNI Pusat melalui Wakil Ketua Cabang BNI Ambon, Noli Sahumena.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menjelaskan dalam aksinya, FY memerintahkan tiga kepala cabang Bank BNI, yakni cabang pembantu Tual, Dobo, Masohi untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu.

Tercatat ada lima rekening digunakan untuk menerima transferan dari kepala cabang BNI cabang pembantu.

Baca Juga: Turun Gunung Beri Dukungan Medina Zein yang Polisikan Irwansyah, Sarah Azhari: Adikku Jangan Takut Melawan Orang Munafik Bertopeng Iman

(KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)
(KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)

Kantor BNI Cabang Ambon di jalan Said Perintah, Kecamatan Sirimau, Ambon

Transfer sejumlah uang tersebut dinilai mergikan bank karena tidak sesuai prosedur.

Roem mengatakan saat ini polisi telah memeriksa tiga pimpinan cabang yang mentransfer uang atas perintah FY.

Selain itu, polisi juga mendalami hubungan pemilik lima rekening dengan FY karena pemilik lima rekening tersebut adalah nasabah BNI.

Baca Juga: Jadi Bahan Tertawaan Saat Beri Seminar, Seorang Motivator Nekat Tempeleng 5 Siswa SMA di Malang, Videonya Viral dan Sedang dalam Penanganan Mapolres

Roem juga mengatakan sedang mengagendakan untuk memeriksa FY.

Jika FY melarikan diri, maka polisi akan memanggil paksa dan melakukan pengejaran.

Hasil penmbobolan uang para nasabah itu pun digunakan FY untuk hal hal yang akhirnya dicurigai oleh beberapa orang.

Ia kerap memberikan hadiah mobil dan rumah mewah pada teman-temannya.

“Acara ulang tahun teman-temannya itu dibuat di hotel, di situ dia (FY) lalu memberikan hadiah mobil kepada mereka, itu sudah beberapa kali,”katanya.

Baca Juga: Auto Dibikin Malu, Diduga Jadi Pelakor, Mahasiswa S2 Ini Dapat Hadiah Karangan Bunga dari Sang Korban: Happy Graduation For Pelakor

Hal senada juga diceritakan salah satu tetangga FY.

Menurut H, sejak menjabat sebagai kepala pemasaran BNI Cabang Ambon beberapa tahun lalu, kehidupan FY berubah menjadi glamor dan kerap menggunakan barang yang mahal.

Menurutnya, selain memiliki mobil, sejumlah rumah mewah dan tempat usaha, FY juga memiliki beberapa unit apertemen di Jakarta.

Baca Juga: Semedi di Gedung Nusantara V DPR, Ki Sabdo Jagad Royo Undang Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong untuk Amankan Proses Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Mandat dari Jokowi?

”Apartemen itu kita tahu dari dia langsung, pernah ada yang nginap di sana juga,”katanya.

Setelah mengetahui adanya kasus dugaan pembobolan dana nasabah, banyak warga menarik uangnya di BNI Cabang Ambon.

“Saya dengar berita itu kemarin malam, saya langsung datang ke sini untuk menarik semua uang simpanan saya, takut saya,” kata Ongen kepada Kompas.com saat mengantre di ruang tunggu bank tersebut, Kamis (17/10/2019).

Tapi Ongen tidak bisa segera mengambil uang yang ia depositokan karena belum jatuh tempo.

Baca Juga: Bacok Anggota TNI yang Sedang Belanja Keperluan Nikah, Preman Pasar Malah Tantang Petugas Saat Diamankan, Korban Justru Tenang Bikin Laporan

pixabay
pixabay

Ilustrasi banker

"Kalau yang deposito itu belum bisa diambil, tapi sementara diusahakan, siapa juga mau menyimpan uang kalau kondisinya seperti ini,” ujarnya.

Nasabah lain, Wati mengaku ia dan suaminya datang langsung ke bank BNI untuk menarik uang simpanan mereka karena takut ikut dicuri.

"Rencana mau dipindahkan saja, teman-teman saya juga kontak saya semalam begitu, mereka juga panik,” katanya.

Baca Juga: Pernah Terima Hadiah Sepeda dari Jokowi, Nasib Pelajar SMP di Kupang Ini Berakhir Mengenaskan, Nekat Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri,

Menanggpi hal tersebut, Kepala Otoritas Jasa Keungan ( OJK) Maluku, Bambang Hermanto meminta agar nasabah BNI tetap tenang.

Jika harus transaksi, warga diminta tetap melakukan transaksi di teller kantor maupun delivery channel yang disediakan oleh bank, dengan tetap memperhatikan keamanan.

“Masyarakat agar tenang tidak perlu melakukan penarikan karena selama tercatat dalam buku tabungan dan pembukuan bank tetap aman. Untuk itu, masyarakat agar membudayakan mem-print buku tabungan secara berkala untuk dapat mengetahui posisi saldo tabungan,” imbau Bambang via telepon seluler.

Terkait kasus pembobolan, Bambang mengaku BNI merupakan bank yang diawasi langsung oleh pengawas dan OJK.

Baca Juga: Kini Jadi Peramal Kondang, Mbak You Beberkan Bahwa Profesinya Tersebut Buah Keturunan Dengan Syarat Khusus, Harus Nikahi Sosok Ular Emas

OJK Maluku telah berkoordinasi dengan pengawas BNI serta pihak BNI setempat untuk menyikapi kasus tersebut.

Ia mengatakan, pengawas OJK pusat telah menindaklanjuti kasus tersebut dengan meminta pihak bank melakukan audit internal investigasi dan audit forensik untuk memastikan korban, pelaku, dan aliran uang.

“OJK juga terus bekerja sama dengan kepolisian agar kasus tersebut dapat terungkap dengan jelas,” ujarnya.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com