GridHot.ID- Dahulu, negara Venezuela terkenal sebagai negarasangat kaya raya.
Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Tapi kekayaan itu yang kemudian menjadi awal dari kehancuran Venezuela.
Seperti negara penghasil minyak lainnya, 95% pemasukan Venezuela berasal dari ekspor minyak.
Itu artinya, pemasukannegara Venezuela sangat bergantung pada harga minyak dunia.
Saat harga minyak dunia sedang tinggi, pemasukan negara sangat besar dan begitu pula sebaliknya.
Sejak Presiden Hugo Chavez berkuasa di tahun 1999, Chavez langsung menerapkan kebijakan untuk menyetarakan ekonomi rakyat.
Sebagian besar keuntungan negara dari penjualan minyak dialokasikan untuk program sosial gratis bagi rakyat, termasuk subsidi dan usaha-usaha mengentaskan kemiskinan.
Chavez juga berani memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat dan bergabung dengan China dan Rusia.
Kedua negara inilah yang akhirnya meminjamkan dana miliaran dollar pada Venezuela.
Chavez juga mendeklarasikan lahan pertanian sebagai milik negara tapi malah mengabaikannya karena merasa kondisi ekonomi Venezuela yang baik-baik saja.
Akibatnya, Venezuela murni hanya bergantung pada penjualan minyak ke luar negeri.
Dana terus dikucurkan untuk rakyat tanpa disadari Chavez bahwa ini adalah bunuh diri perlahan.
Baca Juga: Malu-malu, Nia Ramadhani Kepergok Hotman Paris Ada di Beach Club Kawasan Bali
Hingga kematiannya pada 2013, Chavez dijuluki sebagai pahlawan bagi orang miskin Venezuela.
Selepas Chavez mengkat, Maduro menggantikannya dan meneruskan program subsidi ala Chavez.
Tahun 2016, harga minyak dunia turun drastis dan penghasilan Venezuela terpangkas habis.
Baca Juga: Hanya Karena Dengar Ucapan Putri Sulungnya, Anang Hermansyah Sampai Menitikkan Air Mata, Kenapa?
Kas pemerintah kosong bahkan defisit karena program untuk rakyat tetap dijalankan.
Maduro mengambil keputusan salah. Bukannya mencari solusi dengan menambah lini produk ekspor, dia malah mencetak uang sebanyak mungkin.
Nilai tukar bolivar melorot tajam, bahkan nyaris tak ada nilainya.
Baca Juga: Miliki Kelainan Medis, Bocah di India Ini Justru Disembah Karena Dianggap Sebagai Titisan Dewa
Inflasijuga semakin tak terkendali, dengan tingkat harga barang naik hingga 1000%.
Keadaan di Venezuela benar-benar kacau dan bahkan rumah sakit pemerintah tak mampu lagi menyediakan pasokan obat-obatan.
Laiknya efek domino, ini menyebabkan banyak warga kaya memilih meninggalkan Venezuela.
Kini negara ini terpuruk dan nyaris tak mampu bangkit lagi. Selain sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak Venezuela, sikap 'terlalu baik' pemerintah juga jadi salah satu penyebabnya.(Aulia Dian Permata)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Terlalu Baik pada Rakyatnya, Negara yang Dulunya Kaya Ini Kini Jadi Bangkrut dan Terpuruk"
(*)