Rahasia Sniper Elite Kopassus yang Selalu Sisakan 1 Peluru dalam Setiap Misinya, Ternyata untuk Hal Ini

Minggu, 20 Oktober 2019 | 20:42
Tribun Lampung

Tatang Koswara, Sniper legendaris Indonesia

GridHot.ID - Nama asli Tatang Koswara sebenarnya adalah Habib Abdurrahman.

Nama Tatang diberikan oleh kakeknya pasca Habib mengalami sebuah masalah di keluarganya.

Dilansir daribuku Trining, Technique dan Weaponsyangditulis Peter Brook Smith, Tatang Koswaramenjadi salah satu sniper elite Kopassus yang memiliki rekor terbaik di dunia.

Hal itu membuatnamanya disejajarkan dengan sniper legendaris dunia, sepertiSimo Hayha, Lyudmila Pavlichenko, dan lainnya.

Baca Juga: Miliki Penampilan Bak Gadis 19 tahun, Siapa Sangka Wanita Ini Sebenarnya Sudah Berusia Setengah Abad Lebih, Apa Rahasianya?

Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang Koswara saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.

Tatang Koswara mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.

Satu di antara misi tempur Tatang Koswara yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).

Baca Juga: Terbongkar, Ternyata Seperti Ini Sifat Syahrini Apabila Bertemu Petugas Keamanan yang Menjaga Kediamannya

Medan tempur Remexio yang bergunung dan terletak di belakang kota Dili memang dikenal sebagai kuburan bagi pasukan TNI mengingat begitu banyak prajurit yang gugur.

Namun tidak bagi Tatang Koswara.

Tatang Koswara menghabisi 49 orang menggunakan 50 peluru, yang mana menyisakan satu peluru untuk dirinya sendiri.

Melalui doktrin latihan sniper, Tatang Koswara ditekankan tentang prinsip seoarang sniper yang lebih baik mati bunuh diri daripada tertangkap musuh.

Baca Juga: Terbongkar, Ternyata Seperti Ini Sifat Syahrini Apabila Bertemu Petugas Keamanan yang Menjaga Kediamannya

Diketahui, saat ditugaskan ke Timor Timur, Tatang membawa sejumlah perangkat tempur, di antaranya senapan serbu AK-47, obat-obatan, radio komunikasi, teropong siang dan mala, serta senjata kesayangannya Winchester M-70 berperedam suara yang dilengkapi 50 butir peluru berkaliber 7.62 mm berwarna putih.

Tidak hanya itu, sebagai seorang sniper, Tatang juga harus ditemani oleh spotter.

Pada saat itu, spotter yang menemani Tatang Koeswara adalah Letnan Ginting yang berasal dari Kopassus.

Baca Juga: Hadiri Reuni Sekolah, Pria Ini Terheran-heran dengan Kecantikan Istri Sahabatnya, Ternyata Begini Kisah Dibaliknya

Saat akan bertempur dengan Fretilin atau faksi pro kemerdekaan Timor Leste, Tatang Koswara dan Letnan Ginting memilih sebuah pinggir tebing curam sebagai tempat persembunyian.

Tempat persembunyian itu dipilih sendiri oleh Tatang Koswara. Meskipun awalnya Tatang Koswara meminta usulan dari Letnan Ginting.

Sebab, meskipun sebagai patner, Letnan Ginting tetap saja seorang perwira, dan berpangkat lebih tinggi dari Tatang Koswara yang saat itu berpangkat Sertu, dan berasal dari bintara.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Penyanyi Ini Diceraikan Sang Suami Usai Dokter Memvonisnya dengan Penyakit Kanker Stadium 3

Letnan Ginting awalnya menyarankan agar bersembunyi di sebuah tempat yang tinggi. Namun, usulan itu ditolak Tatang Koswara.

Penilaian Tatang Koswara ternyata tepat.

Sebab, lokasi yang awalnya dipilih Letnan Ginting ternyata diperiksa oleh pasukan Fretilin.

Ketika itu, jarak mereka hanya sekitar 50 meter dari musuh.

Baca Juga: Mengenal Mendiang Dian Al Mahri, Wanita Pemilik Tambang Minyak Bumi yang Berhasil Wujudkan Cita-cita untuk Bangun Masjid Kubah Emas di Indonesia

Sementara, pasukan Fretilin yang melakukan patroli berjumlah ratusan orang.

Untuk menghambat musuh, Tatang Koswara menghubungi Kolonel Edi Sudrajat yang sedang berpatroli agar menyerang pasukan Fretilin.

Begitu perhatian musuh terpecah, Tatang Koswara pun melepaskan sejumlah tembakannya dari tempat tersembunyi.

Semua tembakan Tatang Koswara menghantam kepala musuh pada jarak 300 hingga 600 meter.

Baca Juga: Disekolahkan dengan Biaya Mencapai Rp 500 Juta Setahun, Nia Ramadhani Tak Bisa Sembunyikan Kemarahan Saat Tahu Cita-Cita Putrinya

Meski demikian, para musuh tersebut sama sekali tidak mengetahui tempat persembunyian Tatang Koswara dan Letnan Ginting.

Mengetahui hal itu, Letnan Ginting pun baru menyadarai kemampuan Tatang Koswara.

Menurutnya, Tatang berhasil menumbangkan sasaran terpilih dengan tembakan jitu di kepalanya.

Baca Juga: Jadi Simpanan Mantan Perdana Menteri Malaysia, Hidup Wanita Ini Harus Berakhir Tragis, Ditembak Berkali-kali Sebelum Kemudian Jasadnya Diledakkan dengan Bom

Diam-diam Letnan Ginting meneropong sekaligus menghitung sasaran yang berhasil dijatuhkan dalam misi tempur di Remexio, Timor Timur itu.

Menurutnya, sedikitnya ada 49 musuh berhasil dirobohkan.

Tidak hanya itu, Letnan Ginting juga menyaksikan bagaimana komandan musuh yang sedang naik kuda, dan sibuk memerintah tiba-tiba terjatuh akibat tembakan Jitu Tatang Koswara yang menghantam kepalanya.

Baca Juga: Bersikap Terlalu Baik Pada Rakyat, Negara yang Awalnya Kaya Raya Ini Sekarang Terpuruk Hingga Nyaris Tak Mampu Bangkit Lagi

Tatang Koswara juga berhasil menembak seorang pasukan geriliawan Fretilin yang membawa radio, dan berusaha melakukan komunikasi. Tembakan itu dilepaskan Tatang Koswara dari jarak 900 meter.

Peluru Tatang Koswara menembus dada musuh, sekaligus merusak alat komunikasi yang dibawanya.

"Letnan Ginting hanya bisa geleng-geleng kepala melihat aksi tempur Tatang dengan mata kepalanya sendiri itu," tulis A Winardi dalam bukunyayang berjudulSatu Peluru Satu Musuh Jatuh.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Terungkap Cara Kerja Sniper Andal Kopassus, Sengaja Sisakan Sebutir Untuk Sendiri, Terkuak Alasannya"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Tribun Jatim