Dulu Suaminya Orang Nomor Satu di Lapas Hingga Diberi Mobil oleh Napi Koruptor Secara Cuma-cuma, Istri Wahid Husein Kini Hidup dalam Derita, Rela Jual Nasi Bungkus Usai Kalapas Sukamiskin Diciduk KPK

Minggu, 20 Oktober 2019 | 20:25
mega nugraha/tribunjabar.id

Eks Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen divonis 8 tahun penjara terkait suap fasilitas istimewa di Lapas Sukamiskin.

GridHot.ID - Nasib malang harus ditanggung keluarga mantan Kepala Sukamiskin, Wahid Husein.

Sebab, rekening Wahid Husein yang merupakan terpidana penerima gratifikasi fasilitas non standar di Lapas Sukamiskin, ternyata masih diblokir penyidik KPK.

"Untuk bukti-bukti memang sudah dikembalikan lagi. Yang disita itu kan ada dua kartu ATM dan asuransi,"ujar Dian A (49), istri Wahid Husen saat ditemui di kediamannya, Jumat (18/10/2019).

Baca Juga: Disepelekan Sampai Dibilang Mirip Angkot, Mobil Pelawak Ini Ternyata Seharga Miliaran Rupiah, Tak Kalah Mahal dari Milik Raffi Ahmad

"Tapi saat saya cek mesin ATM, rekeningnya masih diblokir, jadi enggak bisa ambil uang. Padahal di rekening itu murni uang selama bapak bekerja, uang gaji," sambungnya.

Dian merupakan ibu rumah tangga dengan tiga anak.

Penghasilan keluarga itu ditopang Wahid Husen, ASN Kemenkum HAM yang jabatan terakhirnya Kepala Lapas Sukamiskin pada Maret 2018.

Baca Juga: Miliki Penampilan Bak Gadis 19 tahun, Siapa Sangka Wanita Ini Sebenarnya Sudah Berusia Setengah Abad Lebih, Apa Rahasianya?

Saat kasus gratifikasi itu diungkap KPK pada Juli 2‎018, kemudian masuk penyidikan, rekening berisi keuangan keluarga diblokir.

Karena diblokir, pondasi keuangan Dian dan tiga anaknya terkatung-katung.

Dian pun banting setir jadi jualan nasi uduk.

Saat mengisahkan jualan nasi itu, kedua mata Dian berkaca-kaca.

Baca Juga: Terbongkar, Ternyata Seperti Ini Sifat Syahrini Apabila Bertemu Petugas Keamanan yang Menjaga Kediamannya

"Sekarang saya kegiatan jualan nasi uduk Jakarta, kadang jual yoghurt, mengerjakan orderan menjahit. Jualan nasi sehari 50 bungkus, dijual Rp 20 ribu ke kerabat-kerabat, saudara di kantor-kantor teman begitu. Dijualnya ada yang antar pakai motor. Sejak jam 03.00 pagi saya sudah masak," kata Dian.

Dian mengisahkan, saat tertatih-tatih karena rekening diblokir, ia memutuskan untuk mencairkan asuransi anak-anaknya yang sudah dibayar sejak 2004.

Baca Juga: Hadiri Reuni Sekolah, Pria Ini Terheran-heran dengan Kecantikan Istri Sahabatnya, Ternyata Begini Kisah Dibaliknya

Sialnya, setelah cair, uang itu justru masuk ke rekening ATM yang masih di blokir.

"‎Yang disita itu kan ada dua kartu ATM dan asuransi anak-anak sejak 2004. Saat bapak masih di KPK, kami sudah enggak ada uang, asuransi enggak sanggup bayar lalu kami cairkan. Uangnya ditransfer ke rekening yang disita, saat saya cek ke ATM, enggak bisa diambil karena masih diblokir," ujar Dian.

Anak laki-lakinya yang duduk di bangku SMA namun meminta identitasnya tidak disebutkan, mengaku untuk membantu ekonomi keluarga, ia menjadi seorang barista, berjualan kopi.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Penyanyi Ini Diceraikan Sang Suami Usai Dokter Memvonisnya dengan Penyakit Kanker Stadium 3

"Jualan kopi, dijualnya ke teman-teman, kerabat saudara. Dititip di saudaranya juga untuk dijual," ujar anak laki-laki berusia sekitar 18 tahun itu.

Dian heran, kenapa rekeningnya masih diblokir padahal‎ hakim sudah mengetuk palu.

Ia dan suaminya sudah melayangkan surat ke KPK untuk membuka blokir.

Baca Juga: Mengenal Mendiang Dian Al Mahri, Wanita Pemilik Tambang Minyak Bumi yang Berhasil Wujudkan Cita-cita untuk Bangun Masjid Kubah Emas di Indonesia

"Sudah mengajukan surat tapi belum dibalas. Saya tanya-tanya, katanya rekening belum bisa diblokir selama denda yang Rp 400 juta belum dibayar," ujar Dian.

Anak perempuannya, berkerudung, juga enggan disebutkan identitasnya menimpali.

"Mau bayar denda gimana, denda malah lebih besar daripada isi rekeningnya," kata dia.

Baca Juga: Disekolahkan dengan Biaya Mencapai Rp 500 Juta Setahun, Nia Ramadhani Tak Bisa Sembunyikan Kemarahan Saat Tahu Cita-Cita Putrinya

Sejak divonis 8 tahun, keluarga itu sudah menata lagi hidupnya.

Namun, mereka kembali dikagetkan karena KPK kembali menetapkan Wahid Husen sebagai tersangka gratifikasi.

"Kami syok, kaget. Ini ada apalagi. Saya berharap penetapan tersangka kasus baru dipertimbangkan lagi," ujar Dian

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Curhatan Istri Mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husen, Kini Jualan Nasi Uduk, Rekening Masih Diblokir"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber TribunJabar