Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Terkunci dari Dalam, EA, Balita 2 Tahun Ditemukan Peluk Erat Jasad Ibunya yang Sudah Tiga Hari Wafat di Kamar Kosan, Begini Kondisinya Sekarang

Selasa, 29 Oktober 2019 | 16:42
Grid Networks Begini kondisi EA, balita 2 tahun yang ditemukan peluk erat jasad ibunya di kamar kosan.
KOMPAS.COM (HIMAWAN)/Tribun Timur

Begini kondisi EA, balita 2 tahun yang ditemukan peluk erat jasad ibunya di kamar kosan.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Penemuan EA (2), bocah balita yang ditemukan memeluk ibunya, Marni (39) yang sudah meninggal dunia di sebuah kamar indekos di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (28/10/2019), mengejutkan warga setempat.

Dikutip GridHot.ID dari Tribunnews, Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin yang dikonfirmasi mengungkapkan, pada saat pintu kamar yang ditinggali Murni dibuka, EA yang tampak memeluk ibunya langsung berdiri.

Dengan cepat polisi langsung mengambil EA dari sebelah ibunya yang diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu.

Baca Juga: Duduk Menangis Saksikan Mobil Keluarganya Terbakar, Vania dan Adik Balitanya Jadi Korban Selamat Kecelakaan Tol Lampung, Gadis Kecil Itu Lakukan Hal Tak Terduga Meski Ayah Ibunya Tewas di Tempat

"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik. Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif, Senin malam.

Arif mengatakan, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati itu sejak tiga bulan lalu.

Penyidik, kata Arif, enggan menyimpulkan bagaimana bocah dua tahun tersebut bertahan selama tiga hari di kamar kos yang terkunci itu.

Baca Juga: Disundut Rokok Hingga Jadi Samsak Tinju, Ini Penyebab Ayah Tiri Aniaya Balita 2 Tahun Selama Satu Pekan Berturut-turut Hingga Tewas

"Penyelidikannya tidak sampai di situ. Anak itu juga belum bisa diwawancarai. Tadi anak itu ada di tetangganya, sudah dibersihkan juga katanya mau diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara. Riwayat penyakitnya (ibu korban) juga belum ada dari Dokpol," Arifuddin menambahkan.

Dari informasi yang dihimpun, pada Jumat (25/10/2019) ibu EA sempat meminjam ponsel milik salah seorang saksi bernama Ratih (23) untuk memesan ojek online sekitar pukul 18.00 Wita.

Setelah kejadian itu, Murni dan EA tidak lagi kelihatan.

Namun, Arif menegaskan, tim Dokpol Polda Sulsel tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita asal Maros tersebut.

Baca Juga: Berkedok Perdagangan Anak, Seorang Ibu dan Pacar Barunya Tega Mutilasi Anaknya yang Masih Balita Hingga Tewas dengan Kondisi Kepala Terpenggal

"Hasil pemeriksaan, kondisinya saya masih menunggu dari Dokpol. Dokpol menduga sudah tiga hari meninggalnya. Dari hasil sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," papar Arif.

"Tapi tetap akan dilakukan penyelidikan. Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya. Kita menunggu dulu keluarganya untuk proses hukumnya. Yang jelas dari Dokpol itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Arif.

Dikutip dari Kompas, EA (2) bocah yang ditemukan di samping mayat ibunya di sebuah kamar indekos, kini sudah bermain.

Baca Juga: Ikut Ibunya Kerja, 4 Anak Korban Tewas Terpanggang di Pabrik Mancis Masih Berusia Balita

Berdasarkan observasi, EA yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dinyatakan dalam keadaan sehat.

Tribun Timur
Tribun Timur

Lokasi penemuan EA yang peluk erat jasad ibundanya.

"Hari ini memang belum kelihatan (penyakit) baik secara fisik maupun psikis. Tadi kita sudah observasi dengan dokter psikiater, itu melihat memang gangguan psikis dan fisik tidak nyata," kata Kepala RS Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah, saat diwawancarai di RS Bhayangkara Makassar, Selasa (29/10/2019).

Namun, pihak rumah sakit tetap akan melakukan observasi lanjutan selama beberapa hari ke depan terkait gangguan fisik yang bisa saja dialami oleh EA.

Baca Juga: Ibunya Sibuk Mengangkat Telepon, Seorang Balita Tewas Terlindas Truk Saat Asik Bermain

KOMPAS.COM (HIMAWAN)
KOMPAS.COM (HIMAWAN)

EA, balita 2 tahun yang ditemukan peluk erat jasad ibundanya.

Menurutnya, mayat ibu EA yang sudah membusuk selama tiga hari (sebelumnya dua hari)bisa menyebabkan pembusukan bakteri yang mengakibatkan infeksi serta menulari EA.

"Ada kan namanya masa inkubasi. Masa inkubasi itu masa dimana kuman masuk sampai manifes gejala klenik. Namun, alhamdulillah sampai di sini tidak ada," terang Farid. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber tribunnews, kompas