Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID- Calon tunggal Kapolri pengganti Tito Karnavian,Komjen (Pol) Idham Azistelah mengikuti fit and proper test, Rabu (30/10/2019).
Dikutip dari Kompas,Komisi III DPR RI menyetujui secara aklamasi Idham Azis menjadi Kapolri.
Setelah diputuskan, Idham Azismengucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Alhamdulillah wa syukurillah, hasil yang tadi telah diputuskan secara aklamasi menetapkan saya untuk melanjutkan kepemimpinan kepala kepolisian negara Republik Indonesia berikutnya," kata Idham.
Idham juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah memberikan amanah dan kepercayaan kepada dirinya melaksanakan tugas sebagai Kapolri.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi yang telah memberikan amanah dan kepercayaan kepada saya, untuk melaksanakan tugas ini," lanjutnya.
Saat menjalani fit and proper test, Idham berangkat dari kediamannya di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Hal ini diketahui dari sebuah video yang diunggah akun@satlantas_polrestabogorkota di Instagram, (31/10/2019).
"Doa Ibu menembus langit ke-7, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Drs. Idham Azis, M.Si dinyatakan lulus dalam Fit and proper test Komisi III DPR RI sebagai calon tunggal Kapolri, #selamatcalonkapolri," tulis@satlantas_polrestabogorkota.
Dalam video terlihat Idham dan sang istri bertemu sang bunda Kabareskrim, Hj Tuti Pertiwi Azis.
Tuti yang mengenakan baju hitam tampak terharu saat menuruni tangga menuju posisi Idham.
Tuti langsung memeluk erat putranya, sementara Idham tampak mencium kening sang bunda.
Sambil memeluk, Tuti memberikan pesan untuk Idham sebelum diuji Komisi III DPR RI.
"Kalau kamu mau jadi pemimpin, jadi pemimpin yang baik. Ibu nggak bisa berikan apa-apa nak. Cuma doa saja. Insyaallah di sisa sisa hidup ibu, semoga anak-anak ibu sukses Cucu-cucuku juga sukses," tutur Tuti.
Melansir dari Antara, putra sulung Idham,Ilham Urane Azis mengatakan bahwa ayahnya telah membentuk karakter anak-anaknya dengan mengajarkan kedisiplinan dan memegang teguh prinsip.
"Yang pertama adalah (teguh pada) prinsip, kedua kedisiplinan. Ayah saya orang yang sangat disiplin, menerapkan aturan seperti kerapian dan aturan lainnya," kata Ilham saat menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI, di rumah Idham, kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Rabu (20/10/2019).
Ilham menceritakan bahwa ia tidak diperkenankan mengendarai kendaraan sebelum berusia 17 tahun dan memiliki SIM.
"Begitu saya berumur 17 tahun dan punya KTP, saya baru mulai diberikan pelajaran mengemudi dan setelah saya memiliki SIM, saya baru boleh mengendarai kendaraan."
"Selama saya belum memiliki SIM, saya sama sekali tidak boleh bawa kendaraan. Itu bentuk implementasi Bapak menegakkan aturan hukum, bahkan di keluarga," katanya.
Ayahnya juga selalu mengajarkan kepadanya untuk selalu mengutamakan ibu.
"Ia menanamkan ke saya untuk selalu mengutamakan ibu," katanya.
Ilham yang saat ini menjadi siswa Akademi Kepolisian tingkat III ini mengatakan bahwa keputusannya untuk menjadi polisi adalah keputusan pribadi.
"Seluruhnya keinginan saya. Sejak SMA, mengajukan untuk ke SMA Taruna Nusantara, semua saya siapkan untuk masuk polisi. Figur ayah sebagai motivasi. Tapi keputusan ini (jadi polisi) jalan hidup saya," katanya.
Sementara ayahnya, Idham Azis mengamini bahwa ia menerapkan kedisiplinan di keluarganya.
Bahkan Idham menyebut anaknya pernah ditilang polisi dan dengan tegas ia mempersilakan polisi untuk memproses pelanggaran lalu lintas yang dilakukan anaknya.
"Anak saya pernah ditilang, saya bilang tangkap dan proses," kata Idham.
(*)