Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Perlu diakui, fasilitas pelayanann publik di Indonesia memang masih perlu banyak dievaluasi.
Pasalnya, masih banyak fasilitas pelayanan publik di daerah-daerah tertentu dirasa belum bekerja dengan baik.
Banyak masyarakat yang masih mengeluh karena diperumitnya prosedur pada saat membutuhkan sebuah pelayanan.
Baru-baru ini, muncul sebuah postingan di Facebook yang menunjukkan salah satu contoh buruknya pelayanan publik di Kabupaten Deli Serdang viral di Media Sosial Facebook.
Postingan tersebut pertama kali diunggah Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera pada Jumat (1/11/2019).
Pasalnya, akibat buruknya pelayanan publikdi Kabupaten Deli Serdang tersebut harus sampai memakan korban pada akhirnya.
Postingan ini sudah dibagikan dan dikomentari ratusan warganet.
Postingan tersebut tersebut menceritakan bahwa ada seorang warga bernama Arjuna Sinambela (23) yang berulang kali datang mengurus e-KTP, namun dipersulit oleh Disdukcapil Deliserdang.
Padahal KTP tersebut sangat diperlukan Arjuna Sinambela, sebagai salah satu syarat baginya supaya bisa berobat secara gratis, karena tidak mempunyai uang untuk biaya.
Namun apa dayanya, saking susahnya mengurus e-KTP di Kabupaten Deliserdang, dia tak kunjung mendapat e-KTP sampai akhir hayatnya.
Penyakit yang diderita Arjuna Sinambela ternyata sudah parah, namun tidak kunjung bisa berobat meski dia sudah mencoba mengurus e-KTPnya.
Dikabarkan dalam postingan tersebut, Arjuna Sinambela sedang mengalami penyakitTubercolosis.
Sebelumnya, Arjuna telahselesai mengecek datanya secara online di database kependudukan Dinas Catatan Sipil.
Namun, usahanya itu tetap tak berbuah hasil.
Bahkan ia malah disuruh untuk kembali lagi di hari berkutnya.
Padahal pada saat itu, kondisi penyakit Arjuna semakin memburuk, ia datang ke kantor Dinas Catatan Sipil sambil batuk-batuk.
Tak tahan merasa dipersulit, ia pun langsung mendatangi Kepala Dinas, namun tetap saja tak ada hasil.
Ia pun memutuskan untuk mengusutnya ke DPRD, namun bukannya dibantu ia justru dibentak dan disuruk kembali ke kantor Dinas Catatan Sipil.
Penyakitnya pun sudah tak bisa ditolerir lagi dan semakin menggerogoti paru-parunya.
PadaKamis 31 Oktober 2019, Arjuna kembali muntah darah beberapa kali di depan rumahnya.
Hingga akhirnya ia takluk oleh penyakit yang menggerogoti paru-parunya itu.
Ia pun menghadap penciptaNya, tanpa sempat memiliki identitas kewarganegaraannya di bumi tempat dia berpijak.
Cerita yang dibagikan dari akun Facebook ini pun akhirnya ramai ditanggapi netizen.
"Yang ke gini perlu di tinjau kembali kinerja para capil ini tulang," komentar akun Facebook Sinaga Parhitaan.
"Smoga kejadian seperti ini tak terulang Seandainya mengurus ini dn itu tak dipersulit pasti kmi2 yg susah ini aman sejahtera," tulis akun Facebook Devina Ginting.
"Pak Jokowi tolong dievaluasi oknum kabid discapil kabupaten deliserdang," tambah akun Facebook Herman Siahaan.
"Si miskin selalu di abaikan. Tenanglah kau saudara ku djpangkuan sang Pencipta sakit mu sudah sembuh," komentar akun Facebook Marudut Panggabean.
Hingga berita ini ditulis, postingan Facebook ini telah dikomentari lebih dari seribu netizen dan dibagikan lebih dari 1.4 ribu kali.(*)