Tinggal di Ibukota dengan Segala Gemerlapnya Jakarta, Pria Ini Justru Hidup Dalam Gelap Tanpa Listrik Selama 10 Tahun, Bertahan Hidup dengan Modal Botol Plastik

Minggu, 03 November 2019 | 20:35
Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahana Putra Ladjar

Kamar tempat Kudus tinggal tanpa listrik 10 tahun di Jakarta.

Gridhot.ID - Hidup di Jakarta tentu saja akan membayangkan tinggal dalam suasana perkotaan.

Gemerlapnya ibukota hingga disebut kota tak pernah tidur membuat Jakarta jadi impian banyak orang.

Namun adapula yang harus hidup dalam gelap meski di tengah rimba beton Jakarta.

Baca Juga: Lempar Granat Sambil Ucap Allahu Akbar, Pratu Suparlan Ajukan Diri Menahan Serangan, Begini Kisah Sang Anggota Kopassus Saat Hadapi 300 Milisi Fretilin Sendirian

Kudus (55), harus merasakan gelapnya hidup tanpa aliran listrik selama 10 tahun terakhir di Jakarta.

Rumah Kudus yang berada di Jalan Kalianyar X RT002/RW006, Kalianyar, Taman Sari, Jakarta Barat, aliran listriknya diputus oleh PT PLN Persero, karena tidak mampu membayar biaya listrik.

"Ya sudah lama, ini sekitar 10 tahun lalu rumah saya tidak dialiri listrik, karena memang tidak mempunyai uang dan sudah diputus," ujar Kudus saat ditemui di rumanhnya.

Baca Juga: Alami Kecelakaan Maut Hingga Tengkoraknya Harus Diangkat Sebagian, Ini Kalimat Pertama yang Dikatakan Dylan Carr Saat Siuman, Kepada Ibunya Beri Permintaan

Kompas.com menelusuri ke dalam rumah Kudus pada Sabtu sore.

Kondisi rumahnya dalam keadaan gelap.

Hanya ada sumber cahaya dari pintu dan jendela rumah.

Baca Juga: Kini Makin Gagah Jadi Menteri Jokowi, Tito Karnavian Ternyata Sudah Berkarisma Sejak Pendidikan Polisi, Potret Jadulnya Tersebar Sampai Diserbu Pujian Netizen

Gelapnya ruangan ditambah lagi karena cuaca saat itu mendung dan langit sedang gelap.

Di dalam kamar tidak ada lampu maupun saklar listrik sama sekali.

Tembok yang berwarna dasar kuning pun sudah terlihat berlumut di beberapa sudut. Ruangan kamar yang digunakan Kudus berukuran sekitar 5x3 meter, dengan 2 lemari pakaian dan 1 kasur yang sudah robek. Langit-langit sebagian rumah terlihat sudah bolong.

Baca Juga: Diciduk Polisi, Tersangka Kerusuhan Wamena Ternyata Pakai Rambut Palsu Saat Beraksi, Statusnya Sebagai Kepala Kampung Bikini Sulit Dikepung

Beberapa bagian tanpa triplek, sehingga berhadapan langsung dengan genteng. Belum lagi bau pesing kerap muncul dan hilang di dalam ruangan kamarnya.

Ada juga beberapa lembar baju yang digantung di luar rumah.

"Kalau Bapak di sini datang saat hujan, ya di sudut ada air-air rembesan. Biasa juga kalau deres sih genang air pak," kata Kudus.

Baca Juga: Viral Video Pembacokan Misterius di Pabrik Besi Badung, 6 Orang Jadi Korban dengan Darah Berceceran di Lokasi, Begini Kesaksian Satpam

Sembari membuka bungkusan nasi berisi telur ceplok dan orek tempe, Kudus mulai menceritakan pengalamannya hidup tanpa listrik selama 10 tahun.

"Mari Mas, makan dulu, seadanya nih nasi sama ini saja" kata Kudus.

Makan dalam kondisi gelap membuka obrolan Kudus mengenai kondisi gelap-gelapan di rumahnya.

Baca Juga: Cuek Bebek Hotman Paris Saat Dipuji Habis-habisan oleh Barbie Kumalasari, Ogah Noleh Sama Sekali ke Musuh Kliennya

"Ini siang sampai sore ya ada cahaya sedikit. Tapi kalau malam gelap, ya sudah terbiasa saya Mas. Warga di sini juga sudah tahu 'di situ ada Bang Kudus' biasa begitu. Jadi ya sudah biasa," ucap Kudus.

Kudus menceritakan awal mula listrik diputus. Hal itu terjadi saat dirinya sudah tidak bekerja sebagai cleaning service sekitar tahun 2000-2001.

Setelah keluar dari kantor, Kudus tidak memiliki pekerjaan dan memilih kerja serabutan seperti mengamen, pengepul plastik hingga mencoba kuli bangunan.

Baca Juga: Bongkar Status Pernikahannya dengan Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad Sebut Nagita Slavina Tau Saat Dia Berkunjung ke Rumah Sang Janda

"Pak, saya itu tamatan kelas 5 SD, ya alhamdulilah saya bisa baca dan tulis.

Sempat kerja jadi OB. Nah, mungkin karena kantornya butuh pegawai yang punya ijazah, ya sudah, saya keluar.

Saya pernah lah kerja dan tahu kerja sama orang Pak," ucap dia.

Baca Juga: Berdiri Kokoh Meski Gempa Palu Menerjang, Rumah Mewah Berlapis Emas Milik Dokter Kakak Musisi Terkenal Ini Jadi Saksi Dahsyatnya Tsunami, Pemiliknya Bocorkan Amalan Pembuat Mereka Kaya Raya dan Disegani

Tidak ada penghasilan yang tetap, membuat dirinya dan 2 keluarga yang hidup di rumahnya tidak mampu membayar listrik.

"Adik saya jaga toko lah ya gitu, enggak ada pemasukan, akhirnya diputus. Ya sudah biasa, makanya gelap-gelapan seperti ini," ucap Kudus.

Tak ingin mengemis hingga gunakan toilet umum

Baca Juga: Saat Raffi Ahmad Kira Istrinya Cuek, Mbah Mijan Justru Berkata lain, Sebut Nagita Slavina Benar-benar Menaruh Kebencian Pada Ayu Ting Ting

Situasi serba susah yang dialami Kudus tidak membuatnya putus asa.

Kudus terus berjuang demi memenuhi kebutuhan hidup sehari.

"Saya enggak ngemis Pak, paling ya ngamen kalau ada bantuan ya saya terima. Pokoknya tidak mengemis," ucap Kudus.

Baca Juga: Niatnya Berwudhu di Sungai, Wanita Riau Ini Justru Hampir Dimakan Buaya, Tangannya Sempat Diterkam, Namun Berakhir Seperti Ini

Terdapat juga puluhan botol plastik yang berada di depan rumah Kudus.

Botol itu dikumpulkan untuk ditukar dan mendapat bayaran.

Sebagian botol-botol yang dikumpulkan merupakan pemberian sukarela dari warga setempat.

Baca Juga: Dulu Diciduk Bareng Vanessa Angel, Avriella Shaqqila Kini Blak-blakan Ungkap Awal Mula Jadi Model Majalah Dewasa, Dari Bayaran Rp 3 Juta Sampai Punya Sambilan Jalan dengan Berbagai Pria

"Biasa dapat Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dari kumpulin botol ini, diberikan ke pengepul. Atau pemulung datang kasih uang ke saya, ya cukup buat makan," tutur Kudus.

Uang dari botol-botol plastik itu lah yang digunakan Kudus agar bisa menyambung hidup untuk membeli makan.

Menurut Kudus, bila ingin ke toilet, dirinya harus menuju ke WC umum atau MCK umum. Fasilitas umum tersebut digunakan untuk mencuci pakaian, mandi hingga buang air besar.

Baca Juga: Lehernya Bolong Gara-gara Rokok, Pria Ini Jadi Viral di Media Sosial, Dokter Jelaskan Penyebabnya

"Kalau ke WC ya WC umum bayar Rp 2.000, itu sekalian semuanya. Kadang juga enggak bayar orang juga sudah paham Pak," ucap Kudus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Kudus, Pria yang 10 Tahun Hidup Tanpa Listrik di Jakarta."

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com