GridHot.ID -Beberapa waktu belakangan, video empat orang siswa menantang guru viral di media sosial.
Kejadian tersebut diduga direkam oleh seorang guru.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, siswa-siswa tersebut terlibat cekcok dengan seorang guru hingga mengancam akan menghadangnya saat pulang sekolah.
Baca Juga: Bahas Soal Impor Cangkul, Jokowi: Kebangetan Banget, Uangnya Pemerintah Lagi!
Bahkan, mereka juga menantang duel gurunya sembari menanggalkan seragamnya.
Dilansir dari artikel NOVA yang tayang pada Februari 2018, TG, siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah, yang menantang gurunya dan videonya viral di media sosial mengundurkan diri dari sekolah.
Plt Kepala Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Muhdir, mengatakan, orang tua TG memilih opsi anaknya mundur dari sekolah.
Menurut Muhdir, pasca-kejadian itu, para guru mendatangi keempat rumah siswa guna menemui orang tua masing-masing.
Guru memberikan tiga opsi.
Pertama, siswa menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka.
Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Orang yang Berselingkuh Ternyata Bisa Dideteksi dari Caranya Berbicara
Opsi kedua adalah orang tua/wali menandatangani surat pernyataan untuk selalu mendampingi anak mereka.
Sementara itu, opsi ketiga adalah jika murid dan orang tua tidak bersedia memilih dua opsi sebelumnya, maka diperkenankan untuk mengundurkan diri.
"Tiga orang tua siswa menyanggupi untuk membantu seolah mendampingi anak mereka, namun orang tua TG memilih opsi ketiga," kata Muhdir.
Atas pertimbangan itu, akhirnya Kepala Sekolah dan dewan guru memutuskan untuk mengeluarkan TG dari MTs.
Tak hanya itu, pihak sekolah juga membuat laporan kepada pihak kepolisian atas perbuatan TG kepada guru bersangkutan.
"Untuk laporan kepada polisi, sudah saya konfirmasi hanya gertakan dan memberikan efek jera dalam jangka waktu dekat akan dicabut," katanya.
Muhdir mengaku prihatin dengan insiden yang melanda instansi pendidikan di bawah lembaganya tersebut.
Untuk mengantisipasi hal serupa, Kemenag akan memfasilitasi pihak sekolah dan orang tua TG untuk kembali berkomunikasi.
Dia khawatir, TG yang duduk di kelas IX dan sebentar lagi akan menghadapi ujian itu kesulitan untuk mendapat sekolah yang baru.
Menurut Muhdir, pihak sekolah tidak dapat melimpahkan semua kesalahan kepada siswa.
Pihak sekolah, lanjut dia, seharusnya lebih dulu melakukan pembinaan dengan pendekatan persuasif, bukan langsung mengambil langkah represif.
"Kami juga akan membina guru-guru di bawah Kemenag agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Saya harap guru dapat menjadi orangtua siswa, bukan hanya mengambil posisi sebagai pelayan pendidikan," tuturnya. (M Iqbal Fahmi/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul "Usai Videonya Viral Saat Menantang Guru Berduel, Siswa MTs Ini Pilih Mengundurkan Diri dari Sekolah"
(*)