GridHot.ID- Cara pihak kepolisian untuk menangkappelaku kejahatan memang berbagai macam.
Salah satunya adalah dengan cara menyamar.
Dilansir dari artikel yang tayang di Grid.ID pada Februari 2018, pihak kepolisian menugaskan aparatnya untuk berpura-pura menjadi seorang pembunuh bayaran.
Usaha ini dilakukan untuk menangkap seorang anak laki-laki dari keluarga kaya yang super tega ingin membunuh orang tuanya.
Baca Juga: Bahas Soal Impor Cangkul, Jokowi: Kebangetan Banget, Uangnya Pemerintah Lagi!
Tujuan aksi kejinya sungguh ngawur, yakni untuk mengeruk harta warisan.
Untuk menyukseskan misinya, anak durhaka berusia 22 tahun itu mencoba menyewa seorang pembunuh bayaran.
Seperti dikutip Grid.ID dari Metro.co.uk, tugas yang harus dilaksanakan adalah membunuh ibu, ayah, dan adik perempuannya yang berusia 10 tahun.
Dia memberi rincian bagaimana dan di mana keluarganya harus mati.
Sang pembunuh bayaran, yang sebenarnya adalah polisi, bahkan diberi bagaimana bersembunyi dari CCTV dan menghindari anjing penjaga.
Demi memuluskan ide gila sang anak durhaka, polisi memberitahu orang tuanya.
Tentu mereka sangat kaget dan merasa hancur mengetahui niat bejat sang anak.
Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Orang yang Berselingkuh Ternyata Bisa Dideteksi dari Caranya Berbicara
Meski begitu, mereka sepakan untuk bergabung dalam jebakan yang disusun aparat berwajib.
Mereka akan dibuat seakan telah dibunuh dengan darah yang nampak bercucuran.
Selanjutnya, sang pembunuh gadungan kemudian mengatur pertemuan di sebuah mobil Mercedes.
Ia menunjukkan foto-foto ayah dan ibu si anak durhaka yang seakan telah dalam kondisi terbunuh.
Setelah melihat gambarnya, laki-laki 22 tahun itu amat gembira dan setuju memberi kompensasi sebesar Rp 726 juta yan sebelumnya telah ia janjikan segera setelah warisan didapatkan.
Usai semua sekenario sukses berjalan, pihak kepolisian segera melakukan penangkapan.
Sukses diringkus, baru diketahui ternyata si anak durhaka telah merencanakan niat jahatnya sebanyak dua kali.
Bahkan dia sampai mencari tahu di internet bagaimana cara melakukan pembunuhan.
Rencana pertama, sebuah pil berbahaya pernah dimasukkan ke ceret.
Beruntung ayahnya tahu ada yang tidak beres.
Rencana yang lain, termometer di mobil orang tuanya berusaha dipecahkan sehingga mengakibatkan keracunan uap merkuri.
Saat diinterograsi, ia mengaku telah menyusun rencana kali ini selama berbulan-bulan.
"Saya sudah selesai dengan mereka. Mereka tidak mengerti saya, jadi saya menemukan seorang pembunuh bayaran,"ungkapnya.
Ayah si anak durhaka disebutkan mengelola sebuah institusi pendidikan yang besar di Sochi, Russia.
Sesungguhnya ada rumah yang besar, mobil, serta tabungan yang akan diberikan kepada laki-laki 22 tahun tersebut.
Sayang sekali ia menggunakan cara yang salah untuk merengek meminta harta itu.
Kini dia harus berani menghadapi hukuman maksimal 15 tahun penjara apabila terbukti melakukan kontrak untuk membunuh keluarganya.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Aparat Kepolisian Rela Menyamar Jadi Pembunuh Bayaran Demi Membongkar Niat Keji Seorang Anak kepada Keluarganya"
(*)