Malu Saat Dijenguk Anaknya di Penjara, Kusni Kasdut Nyatanya Bukan Sosok Penjahat Kaleng-kaleng, Baru Mau Tobat Saat Dijatuhi 4 Vonis Hakim

Jumat, 22 November 2019 | 09:42
Bangka Pos

Kusni Kasdut

GridHot.ID - Sekitar tahun 1960 sampai 1980, Kusni Kasdut merupakan penjahat besar.

Dikutip dari buku Kusni Kasdut karya wartawan senior harian Kompas, Parakitri, empat kejahatan dengan empat keputusan hakim telah KusniKasdutterima selama masa hidupnya.

Empat kejahatan itu antara lain pembunuhan orang kaya bernama Ali Bajanet, pembunuhan polisi saat penangkapan di Surabaya, penculikan seorang dokter, dan perampokan harta negara.

Hukuman yang ia terima yaitu penjara seumur hidup, hukuman mati, lima setengah tahun, dan 12 tahun penjara.

Baca Juga: Terbaik dari yang Terbaik, Inilah Pasukan Elite Koopssusgab TNI, Hanya Beranggotakan 90 Orang Tapi Luar Biasa Mematikan, Siap Serbu Teroris dari Darat, Laut dan Udara

Lebih dari separuh hidupnya terkurung dalam sel tahanan yang diiringi delapan pelarian.

Tapi pelariannya yang ke tujuh seolah menjadi titik balik bagi Kusni.

Saat itu ia sudah berumur 40 tahun. Ia ingin kabur bukan untuk sekadar bebas melainkan mengakui kesalahan dan memulai hidup dari nol bersama istri dan anaknya.

Namun, pelarian Kusni hanya berlangsung semalam. Besoknya, ia tertangkap dan ditahan kembali di LP Cipinang.

Baca Juga: Nikahi Anak Konglomerat dan Tinggal di Kediaman Super Megah, Artis Cantik Ini Kepergok Tak Tahu Jumlah PRT di Rumahnya, Benarkah Totalnya 50 Orang?

Keinginan tulusnya itu gagal. Ia merasa di titik terbawah hidupnya.Sampai suatu ketika Direktur LP Cipinang kala itu, Sukoharjo berdiri di pintu.

"Saudara Kusni, sesuai dengan sifat baru lembaga kita, di sini dilaksanakan juga pelajaran budi pekerti dan agama. Apakah mungkin saudara tertarik mengikuti salah satunya?" Kata Sukoharjo.

Pertanyaan itu membuat Kusni tenggelam dalam lamunan panjang. Sampai akhirnya ia mengatakan kepada Sukoharjo bahwa ia ingin lahir kembali.

Seminggu kemudian, seorang bernama Van Iersel datang ke tahanan.

Baca Juga: Meski Sudah Dipasangi Garis Polisi, Wanita Misterius Ini Nekat Terobos Rumah Seorang Terduga Teroris, Ada yang Janggal dari Motornya

"Beragama atau tidak, sebenarnya tidak terlalu penting, yang utama ialah berdoa dan berbuat demi sesama, sebab dengan demikianlah kita memuliakan Tuhan," ucap Iersel seperti yang dikenang Kusni saat itu.

Kata doa yang terus diucapkan Iersel menarik perhatian Kusni.

Tiba-tiba, ia sibuk menciptakan benda dari barang-barang yang ada di tahanan. Pigura, patung salib, masjid, dan gereja ia buat dari hasil kreativitas dan pengalamannya bersekolah di sekolah teknik.

Iersel yang melihat kemampuan Kusni lantas coba menyalurkan bakat pria yang coba merampok di Museum Nasional ini dengan mendatangkan sejumlah orang yang ahli di bidangnya.

Baca Juga: Ikut Ambil Bagian dalam Sinetron Bidadari Bersama Almarhum Cecep Reza, Barbie Kumalasari Kedapatan Tak Unggah Ucapan Bela Sungkawa, Netizen Pun Ramai Menanyakan Keberadaannya

Saat hari-hari Kusni disibukan membuat karya-karya, ia dipanggil ke kantor. Ada orang yang ingin membesuknya.

Dilihatnya seorang gadis yang sangat mirip dengan mantan istrinya dulu bernama Ningsih. Tiba-tiba, gadis remaja itu memeluknya.

"Ayah," ucap gadis itu berlumuran air mata.

"Ayah saya Ninik ayah," ucapnya lagi.

Baca Juga: Bongkar Rahasia Dapur, Pak Tarno Akui Sering Manja-manjaan dengan Istri Pramugarinya, Masalah Umur Bukan Menjadi Halangan

Kusni terkaku, ia merasa tidak pantas menerima air mata dan kasih sayang gadis itu. Malu bukan main.

Akhirnya, perlahan dipeluknya anak itu. Kusni tak mampu menahan air matanya jatuh kepala Ninik.

Diraihnya kepala anak itu dan dicium pipinya.

Sejak saat itu, Ninik rutin datang mengunjungi selnya. Sekali dalam seminggu.

Baca Juga: Bongkar Fakta Mengenai Pernikahan Lina, Mantan Istri Teddy: Dulu Bilang Cuma Temen, Sekarang Hamil Duluan...

Sesekali waktu Ninik membawa calon suaminya, Kusni hanya bisa terharu.

Hari-hari di penjara dijalani Kusni dengan senang hati. Ia merasa begitu sehat dengan keinginan untuk berbuat baik.

Sehari setelah natal di tahun 1968, Kusni menerima Sakramen Pemandian. Kusni memilih nama Ignatius.

Selama pelajaran agama, ia mendengar nama itu merupakan perusak gereja berubah jadi orang saleh dan pendiri Serikat Jesus.

Baca Juga: Pernah Dikhianati, Begini Respon Luna Maya Saat Disinggung Soal Silaturahmi dengan Reino Barack dan Syahrini

Di penjara, dia mulai dikenal sebagai orang yang baik dan religius. Tapi terkadang kebaikannya justru membuat ia nafsu dan mudah marah.

Tetapi kedatangan anak istri menimbulkan rasa malu dan menyadarkannya lagi. Bahkan, Kusni yang berangsur tua ini sempat merawat dua orang anak muda selama di penjara.

Ia mendidik anak tersebut sebagai bentuk pelampiasan apa yang tidak bisa ia lakukan terhadap anaknya sendiri. Suatu malam Kusni merenung.

Baca Juga: Bongkar Fakta Mengenai Pernikahan Lina, Mantan Istri Teddy: Dulu Bilang Cuma Temen, Sekarang Hamil Duluan...

Ia merasa ingin belajar lebih di luar dinding penjara. Kusni merasa apa yang ia dapatkan dipenjara sudah pada ujungnya dengan menjadi pemuka blok dan bekerja.

"Tapi mungkinkah ini? Adakah pengertian yang bisa memahaminya?" Kusni merenung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kusni Kasdut Penjahat yang Fenomenal: Tobat Setelah Empat Vonis Hakim (4)"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com