Gridhot.ID - Meski telah tiada, mendiang Lady Diana menjadi sosok yang terus membekas di ingatan.
Pasalnya semasa hidup, Lady Diana kerap melakukan kegiatan sosial.
The People's Princess, 'Putri Semua Orang' memang patut disematkan kepada mendiang Lady Diana.
Baca Juga: Pilu, Kalimat Terakhir Lady Diana ke Ratu Elizabeth II Sebelum Pisah dengan Pangeran Charles
Diana yang merupakan bangsawan trah Spencer dan bergelar Princess of Wales bahkan sampai menentang penggunaan ranjau darat.
Putri kerajaan Inggris ini mempunyai tatapan yang malu-malu namun berjiwa kuat layaknya pahlawan perempuan Prancis, Jeanne d'Arc.
Ada sepenggal kisah menarik ketika Lady Diana berkunjung ke Tanah Air.
Pada bulan November 1989, Lady Diana berkunjung ke Indonesia.
Kunjungannya itu amat menyedot perhatian rakyat Indonesia.
Dalam kunjungan, Lady Diana menyempatkan datang ke Rumah Sakit Kusta Sitanala di Banten.
Lady Diana kemudian tanpa ragu duduk di tempat tidur penderita kusta disana.
Baca Juga: Ogah Gaptek, Ratu Elizabeth II Cari 'Mimin Sosmed' dengan Gaji Rp 553 Juta
Ia juga tak ragu berjabat tangan dengan pasien penderita kusta yang dirawat di RS Sitanala.
Lady Diana juga tanpa ragu menyentuh perban pembungkus luka pasien disana.
Padahal para pejabat yang mendampingi Lady Diana sempat melarang putri Inggris itu melakukan hal demikian.
Baca Juga: Elizabeth Báthory, Wanita Paling Kejam Sepanjang Sejarah, Bunuh 600 Lebih Perawan!
"Selalu menjadi perhatian saya untuk menyentuh penderita kusta, mencoba menunjukkan dalam tindakan sederhana bahwa mereka tak pantas dicaci, dan tak pula kita perlu merasa jijik," ujar Diana seperti dikutip dari Leproy Mission.
Aksinya ini langsung mendapat pujian luas oleh khalayak.
Lady Diana juga menepis anggapan saat itu bahwa penyakit kusta mudah menular.
Padahal di Indonesia saat itu penderita kusta dianggap terkena kutukan maka mereka akan dikucilkan dari kehidupan sosial.
Berkat kepeduliannya terhadap penderita kusta, sebuah badan sosial pemerhati kusta bernama The Leprosy Mission meminta Lady Diana untuk menjadi Patron/Tokoh Suri Tauladan dalam memerangi kusta.
Diana kemudian menerima tawaran tersebut dan sejak tahun 1990 ia keliling dunia untuk mengunjungi berbagai rumah sakit kusta.
Lady Diana juga menunjukkan kasih sayangnya serta perhatiannya terhadap para penderita HIV/AIDS di seluruh dunia.
Namun bakti sosialnya ini sempat membuat sang mertua, Ratu Elizabeth II marah bukan kepalang.
Sang Ratu menentang kelakuan nekat menantunya itu bersinggungan langsung dengan pasien penderita kusta dan HIV/AIDS.
Ia meminta Lady Diana untuk melakukan kegiatan sosial dan amal yang lebih 'aman.'
Lady Diana tak peduli dengan larangan dari sang Ratu tersebut.
Ia malah balik menanggapi kritikan Ratu Elizabeth II dan mengungkapkan kekecewaannya.
Pengawal Diana, Ken Wharfe mengungkapkan kekecewaan Lady Diana saat itu.
"Setelah Lady Diana kembali dari menemui Ratu dan terlihat murung, aku bertanya kepadanya, 'Apa yang terjadi?' dan ia menjawab, 'Ratu tak suka aku terlibat dengan AIDS dan kusta, dan malah bertanya kepadaku mengapa kamu tak terlibat dengan sesuatu yang lebih menyenangkan?' kata Wharfe.
"Diana marah karena Ratu tak dapat melihat apa yang ia lakukan. Lady Diana merasa anggota keluarga kerajaan harus terlibat dalam kampanye untuk menemukan obat AIDS," tutur Wharfe seperti dikutip dari The Telegraph.
Lady Diana Spencer memang lebih dari seorang Putri Kerajaan.
Kharismanya, keteladanannya dan kepeduliannya kepada sesama patut dijadikan contoh bagi seluruh anggota kerajaan Inggris.
Artikel ini pernah tayang di Grid.id dengan judul: "Secuil Kisah Menyentuh Hati Lady Diana Saat Berkunjung ke Indonesia Hingga Membuat Ratu Elizabeth II Marah."
(*)