Ditolak Mentah-mentah Oleh Serikat Pekerja Karena Dianggap Figur Tukang Gaduh, Ahok Tanggapi Sindiran Tersebut: Saya Sudah Lulusan S3 Mako Brimob

Senin, 25 November 2019 | 18:42
Kompas.com

Ahok resmi menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dan menerima SK hari ini (25/11/2019)

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Meski sudah resmi dan sudah pasti bakal jadi pemimpin PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih tak bisa tenang.

Ahok hingga kini masih terus mendapatkan penolakan dari orang-orang yang mengatasnamakan serikat pekerja Pertamina.

Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, Menteri BUMN Erick Tohir sudah menyatakan kalau keputusan akhir sudah dibuat.

Baca Juga: Tak Kapok Dinyinyiri Netizen Usai Unggah Foto Seksi Tanpa Celana, Hilda Vitria Kini Bagikan Potretnya Berbalut Selimut di Atas Ranjang, Bangun Tidur Jadi Mantan Kekasih Billy Syahputra

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Nantinya Ahok akan didampingi oleh wakil menteri BUMN.

"(Ahok) akan didampingi Pak Wamen (BUMN) Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," lanjut dia.

Baca Juga: Terlahir dari Keluarga Pedagang Kue di Kampung, Kini Pemuda Asal Papua Ini Berhasil Duduki Posisi Sebagai Staf Milenial Presiden, Pernah Jadi Finalis Indonesian Idol hingga Miliki Prestasi Akademik Cemerlang

Dikutip Gridhot dari Antara, Ahok kemudian sudah menanggapi santi tentang penolakan tersebut.

Tak hanya santai, bahkan Ahok sempat melemparkan sindiran balik untuk orang-orang yang menolaknya.

"Kayaknya hidup gue ditolak melulu. Hidup ini ya nggak ada bisa setuju 100 persen,"

Baca Juga: Putri Semata Wayangnya Ngaku 11 Kali Pacaran, Ibunda Kekeyi: Oh No, Bohong Itu!

"Tuhan saja ada yang nentang kok," kata Ahok di Semarang, Jateng.

Dalam momen penolakan tersebut Ahok mengaku tetap siap jika benar akan ditunjuk menjadi komisaris utama perusahaan tersebut.

"Ya kalau ditunjuk, diminta tugas ya harus siap dong, kita mesti siap lah," katanya.

Baca Juga: Hampir Satu Jam Dihantam Hujan Disertai Angin Kencang, Bayi 5 Bulan di Kupang Tengah Terbang Sejauh 10 Meter Terbawa Angin, Kondisinya Memprihatinkan Saat Ditemukan di Balik Puing-puing Seng

Dalam kesempatan berbeda, Ahok kemudian menanggapi lagi terkait penolakannya yang masih terus bergulir hingga sekarang.

DIkutip Gridhot dari Kompas.com, Ahok kembali mengeluarkan tamparan halus kepada mereka yang menolak dirinya untuk jadi pemimpin Pertamina.

“Ya dia (Serikat Pekerja Pertamina) belum kenal saya kan,"

Baca Juga: Masuki Penghujung Tahun 2019, Wirang Birawa Kisahkan Firasat Buruknya Tentang Ramalan Akhir Tahun, Singgung Soal Air dan Gunung: Sedikit Goyang, Air Masuk ke Rumah dan Gunung Keluarkan Asap

"Dia enggak tau saya sudah lulusan S3 dari Mako Brimob,” ujar Ahok di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Meski begitu, Ahok meminta dukungan dari masyarakat yang ada.

Apalagi tugas Ahok kali ini cukup berat yaitu menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

Baca Juga: Pengen Dianggap Tajir di Depan Sahabatnya, Siswi SMP di Kupang Nekat Bobol ATM Pengasuhnya, Bawa Kabur Uang Rp 27 Juta untuk Traktir Teman-temannya

“Saya berharap tentu dukungan doa dari masyarakat terus juga dukungan info dari masyarakat karena fungsi saya kan pengawasan,” kata Ahok.

Penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina memang sudah bergaung sejak kabar terpilihnya Ahok terungkap.

Bahkan sudah ada beberapa spanduk yang menunjukkan penolakan secara terang-terangan tersebut.

Baca Juga: Berdarah Indonesia Austria, Keluarga Cendana Kembali Dikaruniai Satu Cucu, Menantu Bambang Trihatmodjo Bagikan Potret Manis Bersama Panji Trihatmodjo dan Bayinya

Mereka membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.

Serikat tersebut sekaligus memberikan tuntutan kalau Pertamina harus tetap utuh.

Mereka menyatakan untuk menolak siapapun yang suka bikin rusuh dan figur tukang gaduh.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Antara