Find Us On Social Media :

Dikira Cuma Helikopter Biasa, Pilot TNI AU Kaget Saat Pesawat F-18 Australia Gentayangan di Atas Langit Kupang, Jet Tempur Hawk 109/209 Indonesia Sudah Siap Tembakkan Rudalnya, Tapi Justru Begini Endingnya

Pesawat HAWK 100/200

Pada 16 September 1999, Lanud El Tari Kupang sebagai pangkalan udara depan yang berbatasan dengan wilayah udara Timor Timur melaksanakan kegiatan seperti biasa.

Secara periodik para pilot tempur TNI AU melaksanakan patroli udara.

Baca Juga: Ganyang Malaysia, Belum Sempat Kokang Senjata, Pasukan Negeri Jiran Sudah Dilibas Marinir Indonesia, Prajurit Komposit Inggris Tutupi Kekalahan dengan Dusta

Patroli ini bisa disebut patroli tempur (Combat Air Patrol) lantaran Panglima Komando Operasi (Pangkoopsau) 2 memerintahkan tembak jatuh pesawat apapun yang melintasi wilayah udara Indonesia tanpa izin karena situasi 'panas' saat itu.

Unsur yang digunakan untuk patroli udara adalah A-4 Skyhawk, Hawk 109/209 dan F-16.

Masing-masing pesawat dipersenjatai kanon kaliber 20 mm dan rudal udara ke udara AIM 9 Sidewinder, mungkin hanya OV-10 Bronco saja yang tak dilengkapi rudal.

Baca Juga: Pecundangi Prajurit Rusia, Pilot-pilot TNI AU Lebih Mempuni Terbangkan Jet Tempur Sukhoi Dibanding Penerbang Negeri Beruang Merah, Bikin Jengkel dan Iri Mereka Ini Rahasia Terbesar Prajurit Indonesia

Briefing sebelum penerbangan dilakukan dipimpin oleh Danlanud.

Dalam flight plan ditentukan bahwa pimpinan taktis dipegang oleh Kapten Pnb Ashar Aditama dengan wingman Mayor Pnb Henry Affandi dan Lettu Pnb Anton Mengko.

Kapten Azhar menunggangi jet tempur Hawk 209 TT-1207 berkursi tunggal.

Baca Juga: Buat Panik Warga, Bom Latihan Pesawat Sukhoi TNI AU Nyasar Jatuh ke Kebun Tebu di Lumajang, Saat Dievakuasi Masih Keluarkan Asap

Sedangkan Mayor Henry dan Lettu Anton menggunakan Hawk 109 TL-0501 yang berkursi tandem.