Find Us On Social Media :

Bangun Benteng Pertahanan Udara di Wilayah Timur Indonesia, TNI AU Jadikan Koopsau III di Papua Markas Hadapi Australia, Kebiasaan Nakalnya Nyelonong Masuk Jadi Ancaman Nyata

Tiga Sukhoi Su-30 TNI AU dari Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin Makassar dan dua F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin nurjadin Pekanbaru melakukan flypast di atas Istana Merdeka dan lapangan Monas dalam rangkaian upacara peringatan HUT ke-71 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016).

GridHot.ID - Pesawat tempur TNI AU yang berpangkalan di Lanud Hassanudin Makassar bekerja ekstra untuk melakukan patroli.

Hal itu tak lain karena, seringnya terjadi pelanggaran di ruang udara wilayah Indonesia Timur.

Pelanggaran tersebut terutama dilakukan oleh pesawat-pesawat Australia dan jet-jet tempur AS yang sedang melintas di atas Lautan Pasifik.

Tapi ancaman paling nyata di wilayah Indonesia Timur tentu saja datang dari Australia, mengingat posisi Australia yang dekat dengan Indonesia Timur.

Baca Juga: Berjalan di Sebelah Mobil Presiden Jokowi, Anggota Paspampres Ini Berhasil Tarik Perhatian Publik Berkat Wajah Tampannya, Siapakah Dia?

Apalagi hingga saat ini, Australia terus meningkatkan kekuatan tempurnya seperti pengadaan sekitar 100 jet tempur berteknologi siluman F-35 Lightning II dan penempatan ribuan pasukan marinir AS di Darwin.

Pasukan Australia sendiri sebenarnya pernah melakukan 'simulasi serbuan' ke Indonesia ketika memimpin pasukan Interfet (International Force East Timor) untuk mengambil alih kekuasaan di Timor-Timur dari Indonesia pada 1999-2000.

Demi meraih keunggulan udara di wilayah Indonesia Timur yang secara otomatis juga demi menghadapi ancaman serangan militer dari Australia, TNI AU dalam waktu dekat akan membentuk Komando Operasi Angkatan Udara III (Koopsau III) yang bermarkas besar di Biak, Papua.

Baca Juga: Kini Telah Menikah dan Punya Keluarga Harmonis, Siapa Sangka Saat Awal Menjalin Hubungan, Nycta Gina Dulu Selingkuhannya Rizky Kinoz