Gridhot.ID - Kekuatan Militer Indonesia memang tak perlu diragukan lagi.
Bahkan tahun 1960-1965, Angkatan Perang Republik Indonesia dinobatkan sebagai kekuatan militer terbesar bumi bagian selatan.
Gelar tersebut bukanlah omong kosong belaka.
Lantaran dengan armada laut dan udara yang diisi banyaknya alutsista tempur berkualitas, Indonesia berani meladeni tantangan perang dari berbagai negara sekaligus pimpinan Inggris saat konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1962.
Untuk menunjukkan eksistensi militernya dalam konfrontasi itu, AURI (TNI AU) lantas merencanakan sebuah operasi militer.
Saat itu tahun 1963, AURI mempersiapkan tiga buah pesawat pembom berat asal Uni Soviet, Tupolev Tu-16 Badger A.
Tu-16 adalah pesawat pembom berat paling ditakuti blok barat kala itu karena dapat membawa aneka muatan bom serta rudal jelajah dan hebatnya AURI punya.
Ketiga Tu-16 dari skuadron pembom strategis jarak jauh itu akan melabrak dua negara sekaligus.
Yakni, satu pesawat terbang ke Sabah dan satu ke Serawak, Malaysia.
Sedangkan pesawat ketiga akan terbang menuju Australia.
Misi penerbangan ke dua negara ini bertujuan psywar dan muatan di Tu-16 bukan bom melainkan selebaran pamflet propaganda.
Khusus untuk Tu-16 yang ke Australia dibekali dengan parasut, alat komunikasi dan kaleng makanan made in Indonesia.
Maka pada hari H pukul 01.00 WIB ketiga Tu-16 lepas landas dari markas mereka di Madiun menuju sasaran masing-masing.
Tu-16 terbang rendah untuk menghindari pantauan radar lawan.
Ketika pesawat sampai di wilayah udara Australia, jantung Suwondo dan anak buahnya berdegup kencang.
Hal ini wajar karena bisa saja pesawat mereka disergap oleh pesawat pemburu RAAF macam F-86 Sabre.
Namun semuanya berjalan lancar, Tu-16 berhasil menyusup ke Australia dan menjatuhkan bawaannya yang berlabel Made In Indonesia tadi tepat di Alice Spring.
Tujuannya ialah memberikan efek psikologis bagi Australia jika berani membantu Malaysia dalam konfrontasi maka AURI dapat segera melakukan serangan ke negeri Kangguru tersebut.
Sedangkan kedua Tu-16 yang terbang menyebarkan pamflet propaganda juga berhasil melaksanakan misinya walaupun sempat diuber-uber oleh pesawat tempur Inggris.
Ketiga pesawat kemudian kembali dengan selamat di pangkalan Madiun.
Misi berhasil dan dibutuhkan waktu delapan jam saja untuk pergi-pulang dari sasaran masing-masing.
Gara-gara ulah Tu-16 AURI pemerintah Australia panik bukan main lantaran ada pesawat pembom musuh segede gaban masuk ke wilayah udara mereka tanpa diketahui.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Buat Panik Dua Negara Sekaligus, Pesawat Pembom Indonesia Pernah Menyusup ke Australia dan Malaysia Tanpa Ketahuan.
(*)