GridHot.ID- Para wanita muda Inggris yang bergabung dengan Royal Air Force (RAF), jumlahnya terbilang sedikit.
Namun demikian, mereka tetap harus menjalani pelatihan dan pendidikan militer bersama para pria.
Dalam proses diterima sebagai anggota RAF, calon prajurit wanita cenderung akan mengalami pelecahan seksual, khususnya di saat acara inagurasi.
Sesuai laporan yang disampaikan dailymail.co.ukserta kesaksian mantan personel RAF wanita, Rebecca Crookshank, pelecehan seksual ketika inagurasi sulit dihindari karena sedikitnya wanita yang tergabung dalam RAF.
Rebecca yang lolos sebagai anggota RAF di usia 17 tahun, ketika menjalani acara inagurasi bersama para prajurit pria, ternyata merupakan wanita satu-satunya.
Maka ketika berlangsung acara 'tradisi pelonco', Rebecca langsung menjadi korban pelecehan seksual.
Aksi pelecehan seksual itu antara lain Rebecca tiba-tiba saja dikerumuni para kadet pria telanjang dan dipaksa melakukan adegan seks imitasi untuk lucu-lucuan, mengingat Rebecca masih berpakian lengkap.
Ketika Rebecca bertugas di pangkalan udara RAF Falkland pada hari-hari pertama, ia kembali mengalami pelecehan seksual yang tak terduga.
Di suatu kesempatan, Rebecca tiba-tiba disambut oleh barisan tentara pria yang membelakangi dirinya, lalu ramai-ramai memelorotkan celana untuk memamerkan pantat.
Rebecca yang pensiun dari RAF dan kemudian mempublikasikan pengalamannya pernah mendapatkan pelecehan seksual di militer, yang mana hal itu membuat Polisi Militer Inggris langsung bereaksi untuk melakukan penyelidikan.
Temuan yang ditemukan oleh Polisi Militer Inggris untuk kasus pelecehan seksual terhadap personel militer wanita di semua angkatan (darat, laut, dan udara) ternyata cukup banyak.
Dalam satu minggu, minimal terjadi dua kali tindakan pelecehan seksual terhadap anggota militer wanita termasuk tindak pemerkosaan.
Penyelidikan Polisi Militer Inggris yang dilakukan berdasar data yang dilaporkan para korban dari tahun 2012-2017, bahkan berhasil menemukan bukti bahwa telah terjadi tidak pelecehan seksual terhadap personel militer wanita sebanyak 363 kali.
Meskipun Departemen Pertahanan Inggris berusaha keras menutupi kasus pelecehan seksual di kalangan militer, penindakan tegas terhadap para pelaku pelecehan seksual yang kemudian dilakukan telah menunjukkan hasil yang signifikan.
Rebecaa yang dianggap sebagai pendobrak awal untuk kasus pelecahan seksual di militer Inggris menekankan Departemen Pertahanan Inggris harus terus melakukan langkah serius demi mencegah kasus pelecehan seksual karena telah berlangsung sejak tahun 1980-an.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Mulai dari Dikelilingi Tentara Bugil Hingga Diperkosa, Inilah Nasib Tragis Prajurit Wanita Inggris saat ‘Dipelonco’
(*)