Dikenal Keji, Sniper Israel Jadikan Anak-anak dan Wanita Hamil Sebagai Target Potensial, Bangga saat Lihat Mereka Meregang Nyawa

Sabtu, 07 Desember 2019 | 18:42
The Sun

Ilustrasi Sniper

GridHot.ID -Istilah sniper atau penembak runduk diketahui telah muncul sejak tahun 1770-an.

Sniperberasal dari katasnipe, yaitu sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati atau ditembak.

Tentu tidak mudah untuk menjadi seorang sniper.

Baca Juga: Walau Kalah Canggih dari S-400, Rudal Buk-M3 Buatan Rusia Tetap Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata, Pernah Ciptakan Tragedi Kemanusiaan saat Tembak Jatuh Malaysia Airlines

Selain harus mampu menembak tepat pada jarak 600 m, 900 m, hingga lebih 1500 m, sniper juga harus memiliki fisik tangguh, menguasai berbagai strategi tempur, memiliki kesabaran tinggi dan mental baja.

Lebih dari itu, mereka juga dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin karena sanggup menembak kepala ataupun jantung target.

Oleh karenanya, para target umumnya langsung tewas tanpa mengetahui siapa jati diri sniper yang telah menuntaskan nyawanya.

Baca Juga: Sungkan Ambil Uang Sang Kakak Meski Bekerja Sebagai Manajernya, Adik Sandra Dewi: Kayaknya Kejam Banget Gue!

Namun demikian, meski dilatih mati-matian untuk membunuh target dengan prinsip 'satu peluru satu nyawa', para sniper memiliki kode etik.

Kode etik apaitu?

Mereka tidak diperkenankan membunuh wanita, anak-anak, dan orang yang tidak bersenjata.

Baca Juga: Sebelumnya Sudah Menerima 2 Kendaraan Dinas, Bupati Karanganyar Juliyatmono Bakal Terima Satu Mobil Mewah Lagi, Jip Wrangler Rubicon Seharga 2,1 Miliar Rupiah

Namun demikian, dilansir dari Intisari Online, kode etik itu ternyata tidak berlaku bagi para sniper di kalangan militer Israel yang telah dididik 'secara gila dan tanpa mengenal belas kasihan'.

Sebab, para sniper Israel justru dilatih dan didoktrin untuk membunuh wanita dan anak-anak, khususnya warga Palestina, meski wanita yang bersangkutan sedang hamil.

Para sniper Israel yang telah lulus pendidikan dari Sekolah Sniper bahkan dengan 'bangga' mengenakan kaos bergambar wanita dan anak-anak yang sedang dibidik oleh teleskop senapan sniper.

Baca Juga: Benih Cinta Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Supriyanti Muncul Saat KKN, Siapa Sangka, Keduanya Sama-sama Jatuh Hati pada Pandangan Pertama

Maka, terkait terbunuhnya relawan medis Palestina Razan AL Najjar di Jalur Gaza, oleh para sniper Israel, tindakan keji itu merupakan 'hal biasa' karena wanita dan anak-anak merupakan target potensial mereka.

Dalam konflik di Bosnia pada tahun 2000an, para sniper pasukan Serbia juga mengincar sasaran wanita dan anak-anak dengan tujuan untuk menimbulkan teror di tengah masyarakat.

Para sniper yang mengincar target berupa wanita dan anak-anak yang tidak bersenjata jelas telah menjadi para pembunuh psikopat dan melanggar hukum perang seperti telah ditetapkan dalam Konvesi Jeneva.

Jika berhasil ditangkap dan diadili di Mahkamah Internasional, Belanda, para sniper psikopat bisa dipastikan mendapat hukuman seumur hidup hingga hukuman mati.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Dilatih dan Didoktrin untuk Membunuh Wanita Hamil serta Anak-Anak, Sniper Israel Menembak Sasaran Wanita Tak Bersenjata Merupakan Hal Biasa"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Intisari Online