Hidup Dalam Kondisi Keluarga Kekurangan, Anak Tukang Becak Ini Pernah Ditolak Sekolah Dokter dengan Alasan Miskin, Sosoknya Kini Justru Dikenal Sebagai Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Sabtu, 07 Desember 2019 | 20:13
tribunnews

Dato Sri Tahir

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID -Impian seseorang untuk menjadi orang sukses pasti akan selalalu diusahakan supaya akhirnya tercapai.

Jalan menuju kesuksesan setiap orang pun berbeda-beda dan tak ada yang bisa memprediksinya.

Ada yang melalui dari jalur kariernya, pendidikan, berdagang, hobi, atau bahkan sekedar iseng iseng yang ditekuni.

Baca Juga: Dikenal Ceplas-ceplos Sikat Bawahannya yang Tak Disiplin, Ternyata Kehadiran Ahok Diakui Sangat Dirindukan Banyak Orang, Seorang Warga Jakarta Blak-blakan Beberkan Alasannya

Seperti sosok inspiratif satu ini.

Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia.

Satu dari sedikit orang itu adalah Dato Sri Tahir yang merupakan bos Mayapada Group.

Tahir menempati posisi ketujuh daftar orang terkaya di Indonesia.

Baca Juga: Bak Hidup di Tanah Sparta Zaman Yunani Kuno, Warga Israel Baik Wanita dan Anak Harus Ikut Wajib Militer, Inilah 8 Peraturan Militer Israel yang Aneh!

Ia memiliki kekayaan senilai 4,8 miliar dollar AS.

Lantas siapakah Dato Sri Tahir tersebut?

Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 25 September 2015, Tahir lahir di Surabaya, 26 Maret 1952.

Ia lahir dari keluarga yang sederhana.

Ibunya bekerja sebagai tukang cat becak sedangkan sang ayah penjual onderdil becak.

Baca Juga: Bermodal Uang Rp 200 Ribu untuk Puaskan Nafsu Birahinya, Pemuda Ini Nekat Sewa Wanita Bayaran yang Masih Remaja, Saat Ditagih Malah Tusuk Si Penjaja Seks dengan Gunting

Kompas.com

Dato Sri Tahir satu dari 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Sejak kecil, keluarganya selalu menanamkan kejujuran, kerja keras, dan berbagi tanpa pamrih.

Tahir adalah lulusan Sarjana Bisnis di Nanyang University, Singapura pada tahun 1976 berkat beasiswa yang ia peroleh.

Sebelumnya, Tahir pernah bermimpi menjadi dokter dan berkeinginan mewujudkannya dengan masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.

Baca Juga: Dulunya Hanya Jadi Bulan-bulanan Negara Adidaya, Israel Kini Miliki Angkatan Udara yang Beringas dan Disegani Dunia, Bahkan Buat Amerika Pikir Berkali-kali Lipat untuk Menyerang

Namun, impiannya tersebut pupus lantaran tak memiliki biaya.

Pada tahun 1987, ia kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Ia mendapat gelar master bisnis administrasi (MBA) dari Universitas Golden Gate, San Francisco, Amerika Serikat.

Tahir memiliki seorang istri bernama Rosi Riady.

Perkawinannya dengan sang istri, membuahkan empat orang anak yakni Jane Tahir, Grace Tahir, Victori Tahir, dan Jonathan Tahir.

Baca Juga: Nasibnya Berujung Apes Usai Kepergok Tumpangkan Brompton di Maskapainya, Ternyata Harga Sepeda Hasil Selundupan Dirut Garuda Masih Kalah dengan Milik Sandiaga Uno

Kompas.com

Dato Sri Tahir

Karier dan prestasi

Pada tahun 1989, Tahir mendirikan Bank Mayapada.

Selain Bank Mayapada, ia juga mendirikan Tahir Foundation dan Mayapada Group.

Tahir bekerja sama dengan Bill Gates Foundation.

Baca Juga: Pernah Dibuat Stress karena Saham PT Garuda Indonesia Anjlok, Sosok Tersebut Kini Justru Resmi Gantikan Ari Ashkara Usai Dicopot Jabatannya, Harta Kekayaan Capai Miliaran Rupiah

Bill Gates Foundation adalah lembaga sosial internasional yang mengajak pengusaha di dunia membantu masyarakat kurang mampu menangani kemiskinan.

Melalui kerja sama itu, Tahir menyumbang 200 juta dollar AS untuk berbagai program, seperti penanganan penyakit AIDS, polio, malaria, dan kekurangan gizi.

Sepak terjangnya mendirikan Bank Mayapada, membuat dirinya diberi gelar doktor kehormatan dari Universitas 17 agustus 1945, Surabaya di tahun 2008.

Baca Juga: Ngaku Kehidupannya Berantakan Usai Diceraikan dengan Alasan Anaknya Cacat , Suami Ibu Muda di Surabaya yang Belakangan Ini Kasusnya Viral Buka Suara, Ungkap Alasan Sebenarnya Tak Tinggal Bareng

Selain itu, ia juga pernah menerima gelar bangsawan dari Kesultanan Pahang, Malaysia di tahun 2010.

Pada tahun 2019, ia menerima tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya yang diberikan Kepolisian Republik Indonesia.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com