GridHot.ID-Dalam dunia medis, dokter yang melakukan salah diagnosis bisa menyebabkan hal yang fatal.
Seperti misalnya yang dialami oleh seorang gadis kecil berusia 10 tahun bernama Simra Ali.
Simra awalnya mengeluh sakit perut, muntah, dan kelelahan saat pergi menjumpai dokter yang kemudian dikatakan sebagai infeksi.
Namun, setelah tiga hari kepulangannya dari rumah sakit, Simra kembali jatuh sakit di rumahnya.
Keluarga dengan sigap melarikan sang putri kecil itu ke Rumah Sakit Anak-anak di Sheffield.
Setelah didiagnosis, Simra dinyatakan tengah berada dalam situasi serangan jantung.
Selang 30 menit, nyawa gadis malang ini tidak dapat diselamatkan.
"Dia memberi tahu saudara perempuannya bahwa dia mencintai mami dan matanyamenutup. Dia berhenti bernafas. Itu adalah kata-kata terakhirnya," ungkap sang ibunda, Nighat Farzana, sebagaimana dikutip dariMirror.co.uk pada 5 Juli 2018.
Ya, gadis yang penuh keceriaan itu meninggal akibat salah diagnosis dokter sehingga penanganan berjalan lambat.
"Penyebab kematian adalah kardiomiopati dilatasi. Simra telah diperiksa di rumah sakit pada 12 Maret serta diperiksa kedua kalinya pada 13 Maret, semuanya menyebut ia menderita infeksi," ungkap Mr. Dorries.
Denyut jatung Simra sebelumnya telah dideteksi dan terdapat kejanggalan dari kondisi normal.
Kehilangan Simra membuat seluruh keluarga terpukul dan merasa berat hati dengan keputusan rumah sakit yang mengabaikan penderitaan Simra.
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul "Kata-Kata Terakhir Gadis 10 Tahun yang Meninggal karena Salah Diagnosis"
(*)