GridHot.ID - Banyak kisah tersempil saat Soeharto menjabat sebagai presiden Indonesia.
Tak terkecuali kisah soal Soeharto dan istrinya, Raden Ayu Siti Hartinah atau yang akrab disapa Ibu Tien.
Saat itu tahun 1996 dalam sebuah upacara partai Golkar.
Dikutip dari buku 'Pak Harto, The Untold Stories', Menteri Negara Urusan Peranan Wanita saat itu, Ny. Mien Sugandhi duduk berdampingan dengan Bu Tien.
Sekonyong-konyong bu Tien mengajak bicara ke Ny. Mien.
"Tolong katakan kepada... (menyebut salah satu petinggi partai Golkar), agar pak Harto jangan menjadi presiden lagi. Sudah cukup, sudah cukup, beliau sudah tua,"ujar Ibu Tien.
Mendengar perkataan Ibu Tien, Ny. Mien menimpali dengan sedikit keheranan.
"Lo, kalau begitu siapa yang mumpuni untuk menggantikan beliau?" ujarnya.
"Biarlah itu diserahkan dan ditentukan oleh Pemilu saja. Aku sudah tidak mau lagi. Aku mau pergi, aku lungo (pergi). Pokoke aku lungo," kata Ibu Tien.
Ny. Mien Sugandhi lantas menyampaikan perkataan Ibu Tien ke orang yang dimaksud.
Tak peduli dengan pesan yang dimandatkan Ibu Tien, petinggi partai Golkar saat itu tetap kukuh menjadikan Soeharto presiden lagi.
Dua tahun setelah Ibu Tien wafat atau tepatnya tanggal 28 Maret 1998, Soeharto dilantik jadi presiden (lagi).
Belum genap tiga bulan menjabat Presiden Indonesia untuk kesekian kalinya, Reformasi Mei 1998 berkobar.
Soeharto tumbang, stabilitas nasional jomplang, Indonesia diambang menjadi negara bangkrut saat itu.
Nya Mien Sugandhi d idalam hati berkata "Seandainya orang-orang yang dulu diberi pesan oleh Ibu Tien mendengarnya."
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Ucapan Bu Tien Sebelum Wafat Kepada Soeharto Agar Berhenti Jadi Presiden, Namun Tak Digubris"
(*)