Pakai Outfit Serba Putih dan Mengendap di Tengah Salju Layaknya Siluman, Sniper Ini Berhasil Bunuh Lebih dari 700 Prajurit Rusia, Tak Pernah Pakai Teleskop, Hanya 1 Orang yang Pernah Berhasil Menembaknya

Selasa, 24 Desember 2019 | 12:42
via Intisari

Prajurit Finlandia buronan besar Rusia

Gridhot.ID - Rusia punya riwayat perang yang panjang.

Jadi salah satu negara superior di kala perang dunia bahkan hingga saat ini, kekuatan Rusia memang tidak main-main.

Namun ada kisah menakjubkan seorang prajurit yang bisa 'lumpuhkan' Rusia sampai jadi buronan.

Saat itu pasukan Rusia pernah melancarkan serbuan kilat ke Finlandia sehingga memicu perang sengit di musim dingin yang berkepanjangan, Winter War (1939-1940).

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Artis yang Tak Suka Pamerkan Wajah Anaknya, Anggun C Sasmi Bongkar Alasannya, Sensor Wajah Putrinya Bukan Karena Gaya-gayaan Semata

Saat itu, selain harus menghadapi perlawanan pasukan Finlandia yang bertempur secara cerdas dan ulet, pasukan Rusia juga harus menghadapi para sniper yang tangguh.

Kemampuan bidik para sniper Finlandia yang begitu mahir tercipta karena sebelum masuk dinas militer, mereka telah terbiasa berburu di hutan pada musim dingin ekstrem.

Kompetesi menembak mahir bagi para pemburu yang sering diadakan di desa-desa Finlandia juga menjadi salah satu faktor yang membuat para pemburu Finlandia makin terasah kemampuannya.

Baca Juga: Buat Polisi Kebingungan, Gadis Muda Bercadar yang Melahirkan di Baskom Tak Mau Ungkap Apapun Selain Nama dan Umurnya, Diduga Sedang Dalami Ilmu Agama di Magetan

Salah satu tokoh sniper legendaris Finlandia yang dalam Winter War mampu membunuh 705 prajurit musuh adalah, Simo Hayha.

Sebelum bergabung dengan militer atau milisi Finlandia pada usia 17 tahun, Simo Hayha dikenal sebagai pemburu ulung.

Puluhan tropi kejuaraan menembak memenuhi ruangan rumah pertaniannya dan tidak mengherankan jika berkat kemampuan menembak jitunya itu, Simo menjadi semacam malaikat pencabut nyawa bagi pasukan Rusia.

Baca Juga: Ingin Cepat Kaya Raya Agar Segera Tobat, Waria Ini Nekat Pinjam Uang Rp 20 Juta untuk Beli Tuyul di Temannya, Bagai Jatuh Lalu Tertimpa Tangga, Uangnya Malah Dibawa Kabur Entah ke Mana

Demikian terkenalnya sepak terjang Simo sebagai sniper di medan tempur Winter War sehingga dirinya mendapat julukan White Death.

Sebagai sniper yang telah ditempa di medan berburu yang ekstrem dan pelatihan sniper secara khusus, saat beraksi Simo menggunakan kamuflase serba putih yang warnanya menyatu dengan salju dan senapan sniper M/28 Pystykorva atau senapan buatan Rusia yang sudah dimodifikasi, Mosin Nagant.

Selain bertempur sebagai sniper, Simo juga bertempur selayaknya pasukan infantri menggunakan senapan serbu semi otomatis, Suomi KP/31.

Baca Juga: Rentalkan Kamar Kosnya pada Kaum Pacaran Seharga Rp 15 Ribu Per Jam, Pelajar SMK Ini Raup Penghasilan Ratusan Ribu Sehari, Cukup Sediakan Tisu dan Kondom Sebagai Fasilitas

Sebagai sniper Simo berhasil membunuh prajurit Rusia sebanyak 505 personel (confirmed kill) dan saat bertempur menggunakan senapan serbu Suomi KP/31, Simo setidaknya berhasil menumbangkan 200 pasukan Rusia.

Sedangkan dari berbagai front pertempuran lainnya, Simo juga berhasil menembak mati musuh sehingga jika digabungkan, jumlah prajurit Rusia yang tewas di tangan Simo bisa lebih dari 800 orang.

Upaya pasukan Rusia untuk membinasakan Simo telah berkali-kali dilakukan baik dengan mengerahkan counter sniper maupun gempuran artileri yang diarahkan ke tempat persembunyiannya.

Baca Juga: Malang Melintang di Industri Hiburan Sejak Lama, Elly Sugigi Nyatanya Masih Tinggal di Kamar Kos yang Pengap, Handuk-handuk yang Menggantung Sembarang Jadi Sorotan

Tapi Simo yang ketika beraksi tidak menggunakan teleskop dan hanya mengandalkan pembidik pisir besi memang sulit ditemukan.

Kendati tidak menggunakan teleskop yang bisa memantulkan cahaya dan menjadi panduan countersniper Rusia yang terus mengincarnya, Simo mampu menembak tepat sasaran pada jarak lebih dari 400 meter.

Hampir semua countersniper Rusia yang dikerahkan tewas ditangan Simo.

Baca Juga: Wanita Hamil dan Anaknya Tewas di Tempat, Ini Kelakuan Tentara Israel yang Bikin Geleng-geleng Kepala di Medan Perang, Bunuh Orang Tak Berdosa Saat Adu Tembak di Gaza

Selain tanpa senapan sniper berteleskop, berkamuflase lengkap serba putih salju, saat menembak Simo juga berusaha untuk tidak menggoyahkan salju di depannya sehinga posisi tetap diam.

Taktik lainnya adalah ketika beraksi Simo biasa mengulum salju sehingga uap yang keluar dari napasnya teredam dan gagal terdeteksi oleh teleskop countersniper Rusia.

Tapi setelah membunuh ratusan musuh, Simo terhantam juga peluru di bagian rahang hiri yang kemudian menghancurkan pipinya.

Baca Juga: Wanita Hamil dan Anaknya Tewas di Tempat, Ini Kelakuan Tentara Israel yang Bikin Geleng-geleng Kepala di Medan Perang, Bunuh Orang Tak Berdosa Saat Adu Tembak di Gaza

Dari luka yang didapat Simo mengindikasikan bahwa penembaknya merupakan sniper Rusia yang pernah mendapat pelatihan saat PD I.

Tembakan yang tepat masuk mulut dan kemudian menghancurkan kepala bagian belakang merupakan ciri khas tembakan mematikan para sniper selama PD I.

Simo yang kemudian ditolong oleh rekannya dianggap sudah tewas karena luka tembak yang dialami nyaris menghancurkan sebagian wajahnya.

Baca Juga: Bakal Jadi Pembeli Setia Boeing, Indonesia Bagai Negara Sultan yang Siap Beli 2500 Unit Pesawat Terbang, Punya Syarat Ketat untuk Kekang Amerika Serikat

Tapi setelah menjalani perawatan Simo pulih lagi meskipun wajahnya telah berubah.

Satu minggu setelah Winter War berakhir melalui perjanjian damai, Simo yang sadar dari komanya ternyata tidak mengalami kerusakan pada syaraf sehingga bisa hidup normal.

Militer Finlandia yang dipimpin oleh Field Marshal Carl Gustaf Emil Mannerheim memberikan penghargaan tinggi bagi Simo dengan menaikkan pangkat drstis dari yang semula Kopral menjadi Letnan Dua.

Baca Juga: Tewas Secara Tragis di dalam Goa Lele, Ini Penyebab Meninggalnya 3 Mahasiswa Anggota Mapala UNSIKA, Kepala BPBD Sebut Tak Minta Izin Jadi Faktor Utama

Pasca PD II Simo yang sudah pulih seratus persen menjadi pahlawan legendaris bagi Finlandia dan kembali menekuni kegemaran sebagai pemburu.

Dalam kesempatan tertentu, Simo berburu bersama Presiden Finlandia saat itu, Urho Kekkonen. Simo yang hidup hingga usia 96 tahun meninggal pada tanggal 1 April 2002 dan dimakamkan di kawasan Hamina.

Ia hanya berkomentar singkat, ‘’selalu latihan’’ ketika ditanya tentang kepiawaian menembak.

Baca Juga: Dibongkar Semua! Hotman Paris Sebut Ada Pramugari yang Justru Bangga Diminta Layani Direksi, Sang Pengacara Sindir Habis Para Oknum Maskapai: Mending Kayak Gue Berantakan

Sedangkan Simo juga hanya berkomentar singkat, ‘’Saya melakukan apa yang telah saya pelajari dan sebisa yang dapat saya lakukan’’ sewaktu ditanya tentang komentarnya terhadap korbannya yang mencapai ratusan jiwa.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Dengan Wajah Nyaris Hancur karena Tertembak, Sniper Ini Tembak Mati Lebih dari 700 Pasukan Musuh.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari