Jadi TKW Sejak Masih di Bawah Umur, Wanita Asal Indramayu Ini Dikabarkan Hilang di Yordania, Ditemukan 13 Tahun Kemudian dengan Kondisi Tak Bisa Bahasa Indonesia

Rabu, 25 Desember 2019 | 14:13
Tribun Jateng

Ilustrasi pekerja migran

GridHot.ID- Seorang tenaga kerja wanita (TKW) berinisial DT yang dilaporkan hilang selama 13 tahun akhirnya berhasil ditemukan.

Dilansir dari Kompas.com pada 11 Agustus 2018, sebelum dipulangkan ke kampung halamannya yang berada di Indramayu, Jawa Barat, Kementerian Luar Negeri langsung melakukan penanganan untuk mendalami kasus DT.

"Jujur saja rasanya seperti menerima tugas 'mission impossible' karena mencari seseorang di luar negeri nyaris tanpa data apapun yang dapat dijadikan rujukan," ungkap Duta Besar RI untuk Kerajaan, Yordania Andy Rachmianto.

Baca Juga: Kekayaannya Melimpah Ruah, Bos Mayapada Grup Terhenyak Saat Hotman Paris Singgung Masalah Simpanan: Tegesin Deh, Istri Saya Bisa Marah Nih!

Saat pertama kali menerima instruksi pencarian, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Andy berbagi kisah pencariannya.

"Tapi karena rasa kepedulian serta keberpihakan, seluruh Tim Perlindungan WNI KBRI Amman bekerja keras mencari tahu keberadaan DT tanpa kenal lelah," tambah dia.

Sejak dilaporkan hilang pada awal 2018, KBRI Amman melakukan upaya pencarian dengan berbagai cara.

Selain melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia yang ada di Yordania, KBRI juga melibatkan pengacara KBRI Amman.

Baca Juga: Awalnya Kagum dengan Cita Rasa Makanan di Restoran Erick Thohir, Youtuber Ini Tak Lagi Bisa Sembunyikan Keterkejutan Saat Tahu Desas-desus Tentang Rumah Makan Sang Menteri, Apa yang Terjadi?

Sekitar bulan April 2018, jejak keberadaan DT akhirnya tercium.

Namun demikian, upaya mengontak dan mengambil DT dari majikannya adalah perjuangan yang tidak kalah beratnya.

Dalam kasus-kasus serupa, kata Andy, majikan selalu berusaha mencegah komunikasi TKW-nya dengan KBRI.

Namun dengan bantuan Anti Human Trafficking Unit (AHTU) Yordania, KBRI berhasil mengambil paksa DT dari majikannya.

Baca Juga: Punya Suami Seorang Pilot, Unggahan Fitri Karlina Berhasil Buat Heboh Warganet, Sang Pedangdut Singgung Soal Berkah Akhir Tahun

Saat ditemukan, DT dalam keadaan sehat, namun sama sekali tidak bisa lagi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

Sambil menunggu pemenuhan hak-haknya, selama di penampungan (Griya Singgah) KBRI Amman, DT diajarkan kembali menggunakan Bahasa Indonesia dan melakukan penyesuaian-penyesuaian lainnya sebelum pulang.

"Mengambil dari majikannya adalah satu hal. Tapi memastikan semua haknya dipenuhi sebelum dipulangkan adalah hal lain yang tidak kalah pentingnya. Kehadiran kami dalam menolong DT harus tuntas," kata Andy.

Baca Juga: Punya Hunian Dua Lantai, Pasangan Suami Istri di Kabupaten Klaten Jadi Warga Penerima Bantuan Sosial, Rumahnya yang Dipasang Stiker Keluarga Miskin Langsung Jadi Sorotan

DT berangkat ke Yordania pada tahun 2005, saat usianya belum genap 17 tahun.

DT direkrut oleh sponsor atu calo tetangga desanya berisial JI.

Dia laludiberangkatkan ke Yordania oleh dua perusahaan penempatan yang berkantor di Jakarta Timur menggunakan visa turis.

Sejak tiba di Yordania, agen yang menerima DT mempekerjakan DT kepada majikan yang berganti-ganti, tidak pernah dilaporkan ke KBRI.

Baca Juga: Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya, Sang Ayah Kepergok Makan Tahu Pong di Warung Sederhana, Putra Bungsu Bos Djarum Pilih Lakban Sepatu yang Jebol Ketimbang Beli Baru, Netizen: Wong Jawa Pol!

Selain itu, DT juga tidak pernah diperpanjang paspornya, tidak dibuatkan ijin tinggal, dan tidak pernah diberikan kesempatan komunikasi dengan keluarga.

Bahkan DT sempat terlantar karena agen Yordania yang mendatangkannya dari Indonesia sudah ditutup.

"Kami berharap aparat penegak hukum di tanah air dapat mendalami kasus ini dan menghukum mereka yang terlibat. Kita tidak ingin ada DT-DT berikutnya yang menjadi korban lagi," kata Andy.

Baca Juga: Terimakasih Kopral Romnick Estacio, Tentara Filipina yang Gugur Saat Bebaskan 2 Warga Negara Indonesia Sandera Abu Sayyaf, Miris, Sang Adik Dulu Juga Tewas di Tangan Teroris Kala Selamatkan Kota Marawi dari Belenggu ISIS

Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi pada seorang TKW asal Banyumas.

TKW Bernama Parinah, itu telah hilang kontak dengan keluarga selama 18 tahun.

Dikutip dari Tribun jateng, Parinah berhasil ditemukan kembali pada 5 April 2018 lalu dengan bantuan Kepolisian Inggris di Brighton, kota wisata pantai di sebelah selatan Pulau Inggris.

Parinah dilaporkan pindah ke Inggris sejak tahun 2011 setelah bekerja di Arab Saudi pada tahun 1999.

Selama bekerja di Inggris, Parinah tidak diperkenankan ke luar rumah kecuali jika bersama salah seorang anggota keluarga majikan.

Tidak jelas bagaimana akhirnya Parinah bekerja di sebuah rumah di Brighton, sekitar 100 km dari London.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Hilang Selama 13 Tahun di Yordania, TKW Asal Indramayu Ditemukan Dalam Kondisi Tak Bisa Bahasa Indonesia"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Grid.ID