Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Kebijakan penenggelam kapal asing bukan lagi prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dibawah kepemimpinan Edhy Prabowo.
Lantaran hal itu, para mafia illegal fishingbak mendapat angin segar hingga berani masuk laut Indonesia.
Bahkanseorang nelayan bernama Dedek Ardiansyah langsung memergoki puluhan kapal asing sedang mencuri ikan di perairan Natuna.
Video pencurian ikan oleh kapal Vietnam itu juga direkam oleh Dedek dan diunggah di akun Facebook.
Nelayan yang berasal dari Kepulaan Riau ini mengaku video tersebut diambil pada 23 Desember lalu.
Dalam video terlihat kapal asing sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap pukat gandeng (pair trawl).
Dedek menyampaikan bahwa video itu diambil di koordinat 04.10.000-109.10.000 yaitu masih wilayah perairan Natuna Utara.
"Semoga pemerintah siapkan anggaran untuk kapal melakukan pengawasan di akhir tahun," tulisnya.
Melansir dari tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (29/12/2019), pihak KKP sudah mengetahui informasi pencurian ikan di perairan Natuna Utara.
Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Prabowo mengatakan pihaknya sudah menganalisis koordinat kapal.
"Kami melakukan analisis dari gerakan-gerakan kapal di Laut Natuna Utara baik di sisi utara maupun Timur," ujarNilanto.
"Data dari tanggal 23 Desember titik koordinatnya setelah kami plot di peta laut resmi kapal tersebut posisi di wilayah nasional indonesia."
Nilanto juga menyatakan bahwa bendera yang berkibar tidak sesuai dengan negara asal dari kapal tersebut.
Nilanto menyebut kapal tersebut berasal dari Vietnam namun justru mengibarkan bendera Malaysia.
"Yang pertama ini ada indikasi kalau kapal tersebut dari jenis kapalnya maka ini kapalnya adalah kapal dari salah satu tetangga kita. Sementara disisi yang lain kapal tersebut mengibarkan bendera kapal bukan dari negara asal kapal tersebut, maka kami berkoordinasi dengan penegak hukum laut di negara yang benderanya digunakan."
"Dari koordinasi tersebut pihak negara sahabat tetangga kita yang benderanya dikibarkan melakukan pengejaran dan kapal tersebut sudah keluar dari wilayah perairan kita."
"Karena ini lokasinya di Natuna Utara tentu yang paling berdekatan adalah kapalnya tipikal Vietnam kemudian bendera yang berkibar adalah bendera Malaysia," pungkasnya.
Dilain sisi, TNI AL langsung gerak cepat menindaklanjuti masalah pencurian ikan di perairan Natuna Utara.
Hal ini diketahui Gridhot.ID dari fotoyang diunggah TNI AL melalui akun resmi Instagram @tni_angkatan_laut, Senin (30/12/2019).
Komandan Guspurla Koarmada I Laksamana Pertama TNI Didong Rio Duta memerintahkan unsur KRI Tjiptadi-381 melaksanakan patroli sektor di perairan Natuna.
Saat melaksanakan patroli, KRI Tjiptadi-381 berhasil mendeteksi kapal Vietnam di perairan Natuna Utara.
Namun, kapal Vietnam tersebut ternyata sedang terbakar di laut Natuna Utara.
KRI Tjiptadi-381 pun berhasil memadamkan api dan menyelamatkan Anak Buah Kapal (ABK) kapal Vietnam.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah ada korban jiwa atas insiden terbakarnya kapal Vietnan di Natuna Utara.
"GUSPURLA KOARMADA I GERAK CEPAT SELAMATKAN ABK KAPAL VIETNAM YANG TERBAKAR DI LAUT NATUNA UTARA
Menindaklanjuti beredarnya informasi tentang adanya kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Perairan Natuna, Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I memerintahkan unsur KRI Tjiptadi-381 melakukan patroli sektor di Perairan Natuna dan berhasil mendeteksi KIA Vietnam yang sedang melakukan penangkapan ikan secara illegal di perairan Indonesia Laut Natuna Utara.
Jalesveva Jayamahe," tulis @tni_angkatan_laut.
(*)