GridHot.ID –Dolar AS masih menjadi mata uang paling populer di dunia.
Hampir 85 persen dari total transaksi valuta asing dilakukan menggunakan dolar.
Tetapi dalam beberapa tahun ke depan, dominasi dolar AS sebagai mata uang global mungkin akan terancam.
Ronald Sanders diplomat Amerika Serikat menulis dalam situsnya sirronaldsanders.com pada tahun 2015 lalu, bahwa komunitas dunia terus mengaharapkan mata uang China, yuan digunakan secara luas seperti dolar AS.
Ya, selama hampir satu dekade, yuan telah populer di negara-negara tetangga.
Yuan bahkansudah mulai digunakan negara-negara barat, sebab negara-negara tersebut menargetkan pasar China untuk investasi dan pariwisata.
Baca Juga: Jadi Terdakwa Kasus Suap, Mantan Dirut Garuda Meminta Maaf: Karena Persahabatan Saya Khilaf
Dalam laporan berjudul "Global Development Horizons 2011: Multipolarity - The New Global Economy", Bank Dunia memprediksikan bahwa dolar AS akan kehilangan dominasi pada tahun 2025.
Sistem multinasional yang berpusat pada dolar, akan digantikan dengan euro dan yuan.
Sebelumnya hanya empat mata uang yang menjadi bagian dari keranjang Special Drawing Rights (SDR) IMF, yakni dolar AS, euro, pound sterling dan yen.
Namun, pada November 2015, yuan akhirnya masuk dalam keranjang tersebut. IMF menetapkannya sebagai mata uang internasional.
Lalutahun 2020, IMF akan melakukan tinjauan lima tahun untuk memutuskan mata uang mana yang harus ada dalam keranjang.
Hampir bisa dipastikan bahwa yuan akan ada di antara mereka.
Ada tiga indikator yang sangat kuat tentang mengapa hal ini mungkin terjadi.
Pertama, investasi luar negeri China akan mencapai US $ 1,25 triliun dalam waktu sepuluh tahun, itu akan menjadi yang kedua setelah AS.
Kedua, cadangan yuan lepas pantai mencapai US $ 319,7 miliar.
Ketiga, kartu debit UnionPay China yang diperkenalkan di China pada tahun 2002 sebagai kartu kredit dan debit domestik, telah menyebar sebagai kartu kredit ke lebih dari 140 negara.
Beberapa bank di ibu kota besar dunia juga menerima kartu debit UnionPay di mesin kasir otomatis (ATM), termasuk di Amerika Serikat.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Dolar Diprediksi akan Kehilangan Kekuatannya Tahun 2025, Mata Uang ini yang Akan Menggantikannya"
(*)