Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Wilayah Jabodetabek terutama Jakarta, Bekasi, dan Tangerang sedang lumpuh karena dilanda banjir besar.
Hujan lebat di awal tahun 2020 menenggelamkan hampir sebagian besar wilayah Jakarta.
Di tengah musibah banjir tersebut banyak warga yang terjebak di rumah-rumah akibat tak debit air yang terlalu tinggi.
Tim Basarnas dan juga Tim Gabungan TNI-Polri pun diterjunkan ke titik lokasi banjir untuk melakukan evakuasi dan memberi bantuan.
Mereka menyediakan perahu karet dan juga truk untuk melakukan evakuasi.
Sebagian juga digunakan untuk mengirim logistik bagi korban yang kelaparan.
Dalam proses evakuasi ini terdapat fenomena-fenomena menarik yang jadi perhatian masyarakat.
Bahkan diantaranya ada yang viral karena diunggah di media sosial.
Salah satu proses evakuasi yang viral dan jadi pembicaraan netizen adalah ketika sosok Edi Sukmoro Dirut PT KAI diarak di atas susunan ban karet dan papan kayu saat banjir.
Salah satu yang mengunggah momen ini adalah akun Twitter @Alitingting2 dalam sebuah video.
Nampak dalam video tersebut Edi Sukmoro lengkap berseragam dinas, menggunakan sepatu boot, dan duduk memakai kursi bak raja yang sedang diarak.
Padahal, ketinggian banjir yang nampak hanya setinggi mata kaki.
Yang menjadi pertanyaan netizen adalah kenapa meski sampai diarak?
Unggahan akun Twitter @Alitingtin2 ini pun ramai dikomentari netizen.
"Guna septu botnya untuk apa?" tanya akun Twitter @rendraagusta.
"Kaya dilm-film jaman kolonial aja ni orang," komentar akun Twitter @kasiyono34yahoo.
"Siapa itu yang duduk dan ditarik oleh pekerja? pemimpin kok kayak gitu? gila jabatannya apa?" tulis akun Twitter @rajawali_hitam.
Usai videonya viral, Edi Sukmoro pun memberikan keterangannya soal dirinya yang duduk diarak menggunakan ban karet dan papan di tengah banjir.
Melansir dari Antaranews.com, ia menjelaskan bahwa waktu itu sedang meninjau keadaan rel dan lintasan kereta api.
"Saya tidak punya pikiran macam-macam yang penting kita menormalkan kembali supaya angkutan kereta api masih bisa diandalkan," kata Edi.
"Intinya gini lah kami ini betul-betul ingin melihat kondisi fasilitas KA yang memang pada saat ini bukan cuma satu titik, tapi di beberapa titik itu tergenang air sehingga kita betul-betul prihatin 'concern', harus dilakukan tindakan cepat. Kalau enggak, mungkin kereta yang diparkir di situ maah bukan tidak bisa dioperasikan lagi, malah rusak," tambah Edi.
Ia juga menyebutkan di Daerah Operasi 2 juga ada gangguan kereta api karena pohon tumbang, limpasan air, dan longsor di stasiun Cibinong.
Namun demikian, hingga saat ini ia belum menyebutkan sejmlah kerugian akibat terendamnya rel serta fasilitas KA imbas banjir.
"Kalau hitungan pasti gampang, tetapi pasti sekarang tidak memikirkan hitungan dulu, bagaimana caranya melakukan evakuasi orang-orang terdampak. Kemudian memperbaiki jalur yang pada saat ini perlu diperiksa dulu kalau terjadi sesuatu, perbaikan dilakukan dulu," pungkasnya.(*)