Gridhot.ID - Kabar terbunuhnya Jenderal Iran, Qasem Solemaini bisa membawa bencana.
Pasalnya, Qasem terbunuh akibat serangan terencana Amerika Serikat.
Tentu saja ini sangat berbahaya dan berpotensi menyulut peperangan nantinya.
Meski begitu Iran sendiri tidak pernah takut kepada Amerika Serikat.
Iran diketahui pernah mengancam Amerika jika berani main-main dengan negaranya.
Seorang anggota parlemen senior Iran mengancam bahwa Israel akan dihancurkan dalam "setengah jam" jika Amerika Serikat menyerang Republik Islam Iran, Senin (1/7/2019).
Baca Juga: BREAKING NEWS: Lina, Ibunda Rizky Febrian Meninggal Dunia, Manajer Sule Ungkap Kabar Duka
"Jika AS menyerang kami, hanya setengah jam akan tersisa dari umur Israel," kata Mojtaba Zolnour, ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, dalam komentar yang dilakukan kepada kantor berita Mehr.
Iran mengakui pada hari Senin bahwa mereka telah melanggar batas yang ditetapkan terkait persediaan uranium yang diperkaya-rendah dalam perjanjian nuklir 2015.
Tindakan ini menandai penyimpangan besar pertama dari perjanjian penguraian, setahun setelah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.
Pengumuman itu muncul karena ketegangan tetap tinggi antara Iran dan AS.
Dalam beberapa pekan terakhir, Teluk Persia yang lebih luas telah menyaksikan Iran menembak drone pengintai militer AS.
Selain itu Iran juga dipercaya melakukan serangan misterius pada tanker minyak.
Dan terakhir, pemberontak yang didukung Iran di Yaman diyakini meluncurkan drone yang sarat bom ke Arab Saudi.
Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah mengutip Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif membuat pengumuman terkait uranium.
IRNA melaporkan bahwa Zarif, menjawab pertanyaan wartawan apakah Iran telah melanggar batas di mana dirinya mengatakan: "Ya."
"Jika orang Eropa melakukan apa yang harus mereka lakukan, tindakan kami dapat di balik," kata Zarif, menurut IRNA.
Zarif tidak mengatakan berapa banyak uranium yang diperkaya-rendah yang dimiliki Iran, kata IRNA.
Di hari yang sama, kepala badan intelijen Israel Mossad mengatakan Iran berada di belakang serangkaian serangan baru-baru ini terhadap beberapa target di Teluk Persia.
Berbicara pada konferensi keamanan tahunan di Israel pada hari Senin, Yossi Cohen mengatakan, "Saya dapat memberi tahu Anda, dengan pasti, dari sumber terbaik intelijen Israel dan Barat, bahwa Iran berada di balik serangan itu."
Cohen menunjuk serangkaian serangan yang terjadi baru-baru ini terhadap tanker minyak di Teluk, ladang minyak di Arab Saudi dan di Baghdad.
Dia mengatakan serangan itu "disetujui oleh kepemimpinan Iran, dan dilakukan, setidaknya sebagian besar, oleh Pengawal Revolusi dan pengganti mereka."
Israel telah lama melihat Iran sebagai ancaman terbesarnya. Para pejabat Iran secara teratur mengancam untuk menghancurkan negara Yahudi itu.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Iran: Jika AS Sampai Berani Serang Iran, Israel akan Hancur Lebur Hanya dalam Setengah Jam.
(*)