GridHot.ID- Pada 1980-an para personel Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU (Koharmatau) khususnya Depo Pemeliharaan (Depohar) 30 yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, menjalankan program untuk meningkatkan kemampuan teknologi (refurbhising) jet-jet tempur A-4 Skyhwak.
Puluhan jet tempur yang dikirim dari Israel secara rahasia itu ketika tiba di Indonesia sejumlah komponennya ternyata sudah banyak dimodifikasi oleh Israel.
Akibat modifikasi yang dilakukan, ada sejumlah komponen yang tidak tertera dalam buku panduan A-4 Skyhwak.
Nah, saat berupaya melakukan refurbishing,para teknisi Depohar 30 harus memutar otak.
Suatu kali, ada satu jet tempur A-4Skyhwak yang sudah lama digarap tetapi tidak selesai-selesai juga.
Anehnya ketika dilakukan pemeriksaan kondisi A-4 Skyhwak yang sudah menjalani program refurbishing, baik-baik saja.
Namun setelah akan dilakukan tes mesin di darat dalam kondisi statis (ground run) selalu timbul masalah teknis.
Komandan Depohar 30 yang merasa gerah dengan perbaikan jet tempur A-4Skyhwak yang tak kunjung kelar, mulai curiga adanya 'kekuatan lain' yang mempengaruhi kinerja para anak buahnya.
Oleh karenanya, secara diam-diam Komandan Depohar 30 berinisiatif melakukan upaya tradisional berupa penanaman kepala kerbau.
Salah satu staf Komandan Depohar 30 langsung ditugasi untuk mencari seekor kerbau.
Untuk mendapatkannya, staf Komandan Depohar 30 menghubungi produsen daging dendeng.
Kepala kerbau pun akhirnya diperoleh.
Setelah menjalani ritual penanaman kepala kerbau, keesokan harinya, uji coba ground run jet tempur A-4Skyhwak ternyata berjalan lancar.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Kesulitan Perbaiki Jet Tempur Kiriman Isreal, Para Teknisi TNI AU Terpaksa Gunakan Kepala Kerbau"
(*)