Iran Gigit Jari, Serangan Rudal Ke Markas Amerika Serikat Tak Buahkan Hasil, Kematian Qasim Soleimanai Belum Bisa Terbalaskan

Jumat, 10 Januari 2020 | 08:13
Twitter / ABACA via Daily Mirror

Iran melakukan serangan rudal balas dendam ke pangkalan AS di Irak atas kematian Qasem Soleimani, Rabu (8/1/2020).

GridHot.ID -Teheran membombardir Pangkalan Udara Ain al-Assad dan Markas Irbil di Irak pada Rabu tengah malam waktu setempat, (8/1/2020).

Serangan Iran itu disebut merupakan balasan atas kematian jenderal mereka, Qasem Soleimani, yang dihantam rudal AS.

Dalam konferensi pers Rabu sore waktu setempat, Presiden Donald Trump menyatakan tidak ada korban dari pasukan mereka.

Baca Juga: Aniaya Anak Majikan dengan Berbagai Cara, Kelakuan Pembantu Ini Baru Terbongkar Setelah 5 Tahun Bekerja, Dikira Baik Ternyata Bejat

Dilansir CBS News, seorang pejabat Amerika Serikat (AS)menuturkan mereka mempunyai "beberapa jam" yang cukup untuk berlindung di bunker.

Pejabat anonim itu menerangkan, mereka bisa selamat berkat gabungan pengamatan satelit dengan penyadapan telekomunikasi.

Sumber itu menjelaskan, kebanyakan rudal Teheran diisi oleh bahan bakar cair. Karena itu, butuh waktu untuk menyiapkannya.

Baca Juga: Balas Kematian Jenderal Qasem Soleimani, Iran Hujani Pasukan Amerika di Irak dengan Puluhan Rudal, Jaringan Milisi Hashed al-Shaabi: Marinir AS Kembali ke Markas untuk Membuat Peti Mati

Karena membutuhkan persiapan sebelum diluncurkan, maka lokasinya ditemukan. Momen peluncuran itu tertangkap oleh satelit inframerah.

Satelit kemudian memperkirakan tujuan maupun ekor asapnya. Selain itu, mereka juga mendeteksi informasi intelijen yang masuk.

Pejabat itu mengatakan, terdapat laporan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menginginkan serangan langsung kepada dewan keamanan nasionalnya.

Baca Juga: Donasikan Uang Rp 9,2 Triliun ke Rekening Koruptor Nakjib Razak, Motif Kerajaan Arab Saudi Dipertanyakan, Kenapa Orang yang Bergelimang Harta Masih Harus Disumbang?

Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Mark Esper mengklarifikasi laporan bahwa AS menerima peringatan serangan Iran dari Irak.

Kantor Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi menuturkan, mereka mendapat peringatan verbal dengan serangan hanya terbatas pada markas pasukan AS.

"Kami secepatnya memberi tahu para komandan untuk mengambil langkah yang diperlukan," kata kantor Mahdi, yang menambahkan tak ada tentara mereka yang terluka.

Baca Juga: Tumbuh di Pulau Socotra, Pohon Ini Keluarkan 'Darah Naga' Saat Digores, Dipercaya Masyarakat Setempat Sebagai Obat Selama Berabad-abad

Esper berujar justru sebaliknya, Baghdad yang mendapat tembusan dari AS berkat intelijen yang mendeteksi adanya peluncuran tersebut.

Dalam konferensi pers, Trump menuturkan bahwa dia akan menjatuhkan sanksi tambahan seraya meminta Teheran "mengubah perilakunya".

Dia nampak berusaha menghindari terjadinya eskalasi konflik lebih besar dari Iran dengan tak mengumumkan serangan balasan.

Serangan tersebut terjadi setelah Jenderal Qasem Soleimani tewas dihantam rudal AS di Bandara Internasional Baghdad.

Komandan Pasukan Quds itu tewas bersama dengan wakil jaringan milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Beberkan Cara Mereka Lolos dari Serangan Rudal Iran"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com