Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua belakangan terus membuat onar.
KKB Papua kembali melakukan penembakan terhadap aparat keamanan di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (11/1/2020).
Dikutip dari Kompas, seorang anggota Brimob Bharatu Lucky Darmadi tertembak di bagian paha.
Anggota polisi tersebut ditembak oleh KKB yang diduga kuat dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya.
Selain pimpinan Egianus Kogoya, kelompok Lekagak Telenggen juga tak henti membuat ulah.
KKB Lekagak Telenggen terlibat baku tembak denganaparat gabungan TNI-Polri di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Dua prajurit TNI yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky pun gugur pada Selasa (17/12/2019).
Sekian lama bersembunyi di markasnya,Lekagak Telenggen beserta pasukannya muncul di hadapan publik.
Dari akun Facebook TPNPB, Lekagak Telenggen, Bridgen Militer Murib,Lerimayu Telenggen beserta pasukannya berjalan kaki menyusuri hutan.
Dalam pernyataannya, KKB Papua menyebut TNI tak mampu berjalanan kaki seperti kelompoknya.
Kelompok separatis itu terang-terangan mengatakan TNI lemah dan bisa tewas dijalan apabila berjalan kaki.
"Pasukan TPNPB berjalan kaki bagai kaki roda besi dalam perang pembebasan nasional.
Jika mampu pasti pasukan Indonesia berjalan kaki seperti Pasukan TPNPB? Tapi tidak mampu, loyoh dan mati di jalan, makanya saat ini TNI menggunakan bom rocket karna tidak mampu mengejar,"tulis akun TPNPB, Sabtu (11/1/2020).
Video para KKB Papua yang berjalan menyusuri hutan itu diunggah di kanal YouTube Eko Siwar Official, Jumat (3/1/2020).
Pada video yang berdurasi 2 menit 6 detik itu, tampak beberapa pimpinan KKB dan pasukannya berjalan menyusuri hutan.
Para KKB Papuajuga terlihat terus berjalan sambil memegang senjata laras panjang.
Lekagak Telenggen yang berjalan di paling depan mengatakan bahwa KKB berjalan dari Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak hingga Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Sekarang Hari Rabu, dari Ilaga kita jalan, jalan, jalan. Tiba di Wamena hari Minggu, sampai di sana kita istirahat," ucapnya berapi-api.
Tak berhenti sampai disitu, Lekagak Telenggen dan kelompoknya masih melanjutkan perjalanan ke Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Bahkan, kelompok bersenjata itu mengaku terus berjalan kaki hingga perbatasan Gunung Moni.
"Kita tidur tiga malam, tiba di Distrik Beoga selanjutnya keluar."
"Pada tanggal 23 oktober 2019, kita jalan, jalan, jalan sampai perbatasan Gunung Moni," pungkasnya.
(*)