Percaya Totok Santosa Hadiningrat Titisan Keturunan Eyang Majapahit, Wanita Ini 3 Tahun Jadi Punggawa Keraton, Rela Bolak-balik ke Tempat Rajanya Tanpa Diberi Uang Bensin

Rabu, 15 Januari 2020 | 10:13
Kompas.com dan TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati

Puji, salah satu punggawa atau anggota dari Kerajaan Keraton Agung Sejagad (KAS) saat berfoto bersama pengunjung, Selasa (14/1/2020).

Laporan Wartawan Gridhot.ID. Candra Mega

Gridhot.ID -Polres Purworejo telah menangkap Raja Keraton Agung Sejagat, Sinuhun Totok Santosa, dan istrinya Fanni Aminadia, Selasa (14/1/2020) sekitar 17.00 WIB.

PenangkapanRaja dan Ratu Keraton Agung Sejagat itu dikonfirmasi Dandim 07/08 Purworejo Letkol Muchlis Gasim.

"Memang benar, raja dan isteri Keraton Agung Sejagat sudah diamankan di Polres," ujar Gasim, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga: Sesumbar Sebut Dirinya Raja Kerajaan Agung Sejagat dengan Gelar Sinuhun, Ini Tampang Totok Santosa Saat Diciduk Polisi, Kontras dengan Penampilannya Saat di Keraton, Jarik Jadi Saksi

Keduanya saat ini sudah dibawa ke Mapolres Purworejo untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Keraton Agung Sejagat mulai dikenal publik, setelah mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya dari Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020).

Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Sinuhun yang bernama asli Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu yang memiliki nama Dyah Gitarja.

Baca Juga: Bikin Gempar Masyarakat Purworejo, Inilah 6 Fakta Soal Keraton Agung Sejagat, Terbentuk Secara Tiba-tiba Usai Kemunculan Sebuah Batu Misterius

Penasihat Keraton Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat menegaskan Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Iamengatakan Keraton Agung Sejagat adalah kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018.

Perjanjian 500 tahun tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan Portugis sebagai wakil orang barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518.

Baca Juga: Klaim Mampu Mendamaikan Konflik di Seluruh Dunia, Inilah 6 Fakta Keraton Agung Sejagat, Gubernur Ganjar Pranowo Sebut Keberadaan Mereka Harus Diuji Secara Ilmu Pengetahuan

Dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka berakhir pula dominasi kekuasaan barat mengontrol dunia yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.

Menurutnya, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra.

Sementara, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Purworejo Rita Purnama menuturkan kegiatan di Keraton Agung Sejagat terindikasi merupakan suatu penipuan.

Facebook
Facebook

Keraton Agung Sejagat di Purworejo,

Baca Juga: Muncul Secara Misterius, Batu Besar yang Diklaim Sebagai Prasasti Keraton Agung Sejagat Dipercaya Punya Kekuatan Mistis, Buat Beberapa Orang Kesurupan Saat Proses Pemindahan

Pasalnya, cerita sejarah yang disampaikan banyak tidak sesuai.

"Banyak yang tidak sesuai dengan sejarah yang ada, karena dalam rapat terbatas tadi juga mengundang sejarawan di Purworejo," kata Rita.

Baca Juga: Dinikahi Pengusaha Migas Sekaligus Pangeran Keraton Surakarta, Intip Penampakan Rumah Mewah Dokter Reisa yang Cukup Mencuri Perhatian

Keraton Agung Sejagat yang ada di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo mengklaim memiliki 450 pengikut.

Salah satu pengikutnya adalah Puji yang bergabung dengan Keraton Agung Sejagat bersama suaminya sejak tahun 2015 lalu.

Puji adalah punggawa keraton yang bertugas sebagai penyambut tamu di depan pintu masuk keraton.

Baca Juga: Teddy Melet-melet Saat Tantang Mbak You Soal Ilmu Hitam, Pakar Eskpesi Sebut Ada yang Janggal dari Ucapan Suami Mendiang Lina: Apa yang Dirasakan dan Dikatakan Beda

Sedangkan suaminya, bertugas untuk mencatat daftar hadir para pengunjung.

Dilansir dari Tribun Jateng, Puji mengaku diajak bergabung oleh sang Raja Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat.

TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati

Puji (baju kuning) salah satu punggawa atau anggota dari Kerajaan Keraton Agung Sejagad (KAS) saat berfoto bersama pengunjung, Selasa (14/1/2020).

Puji menyakini bahwa Totok Santoso Hadiningrat adalah trah dari Eyang Hanyokrokusumo.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Crazy Rich Kalsel, Pria yang Sempat Digosipkan Jadi Teman Dekat Syahrini Disebut Butuh Duit, Jual Pesawat Jet Pribadi Super Mewah dengan Harga Rp 66 MIliar

Menurut Puji, Totok sering menguraikan sejarah dan mereka percaya bahwa daerah Pogung tempat berdirinya keraton pernah dilewati kereta kencana dan merupakan bekas keraton pada masa lalu.

Itulah alasan istana Keraton Agung Sejagat didirikan di daerah Pogung.

"Nenek moyang saya menceritakan jika, akan ada istilahnya 'pasar ilang kumandange' dan percaya akan kedatangan Kaisar Sinuhun yang merupakan titisan keturunan eyang Majapahit," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga: Upah yang Diterima Putra Ayu Azhari Jadi Makelar Senpi Tak Seberapa, Nasib Alex Djody Gondokusumo Kini Justru Sengsara, Terancam 20 Tahun Penjara

Ia mengaku selama menjadi punggawa tidak pernah membayar iuran untuk masuk keraton.

"Paling kalau keluar uang kalau kita berangkat ke sini naik motor, bensinnya sendiri," jelasnya.

Istana Keraton Agung Sejagat menurut Puji sangat terbuka sehingga banyak pengunjung yang datang ke wilayah keraton.

Baca Juga: Bibir Ria Irawan Tersenyum Saat Meninggal, Aldi Taher Sebut Sang Aktris Tak Pernah Drama Meski Tubuhnya Sakit, Sampai Usul ke Jokowi untuk Kukuhkan Mendiang Sebagai Pejuang Kanker Sejati

Terkait pembiayaan kerajaan termasuk pembuatan seragam, Puji mengatakan menggunakan biaya sendiri.

"Tidak ada janji-janji, paling adalah wejangan seperti menceritakan sejarah Jawa, dan misinya adalah menyejahterakan masyarakat dalam hal sandang pangan papan," jelasnya.

Istana Keraton Agung Sejagat didirikan di rumah dan lahan Cikmawan (53) warga asli RT 3 RW 1 Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan.

Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Mantan Asisten Lina Ngaku Didatangi Lina Sepekan Sebelum Bosnya Meninggal Dunia: Auranya Beda

Cikmawan adalah Adipati Djajadiningrat dan bagian dari punggawa keraton.

Dia juga sebagai koordinator ndalem Keraton Agung Sejagat.

TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati

Batu prasasti dijadikan sebagai objek selfie dan keramaian pengunjung di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa (14/1/2020).

Dilansir dari Tribunnews.com, di halaman istana terdapat bangunan kerangka mirip tiang dari kayu yang berdiri kokoh.

Baca Juga: Penampilannya Selalu Jadi Sorotan, Ternyata Seperti Ini Transformasi Wajah Siwi Sidi Dulu dan Sekarang, Bentuk Hidungnya Alami Banyak Perubahan

Masyarakat sekitar menyebut bangunan tersebut bakal untuk pendopo.

Tidak jauh terdapat sebuah kolam yang memiliki sumber air yang tidak terlalu jernih.

Di sudut lain, terlihat sebuah batu besar yang diletakkan di pendopo kecil sehingga tidak terkena hujan dan panas secara langsung.

Baca Juga: Video Call Temannya Saat Gantung Diri, Siswa SMA Ini Tinggalkan Sepucuk Surat: Besok Ketemu Aku Setiap Malam Jumat

Cikmawan, pemilik lahan yang juga menjadi koordintaor ndalem keraton menyakini bahwa Totok yang disebut sinuhun adalah seorang kaisar.

"Sinuhun itu adalah kaisar, setelah nantinya diangkat menjadi kaisar nantinya dia akan pindah di situ," kata Djajadiningrat.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Tribun Jateng