Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Kepala Desa Enggan Meminjamkan Ambulans, Jenazah Seorang Kakek Terpaksa Ditandu Memakai Sarung Menuju Rumah Duka, Lintasi Perbukitan Sejauh 10 Kilometer

Minggu, 19 Januari 2020 | 15:13
Grid Networks Jenazah kakek Ambo Tang yang diduga meninggal karena kelaparan di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (17/1/2020).
Istimewa via Kompas.com

Jenazah kakek Ambo Tang yang diduga meninggal karena kelaparan di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (17/1/2020).

GridHot.ID - Jenazah seorang pria tua, Ambo Tang Daeng Tutu (25) ditemukan tak bernyawa di dekat tumpukan batu gunung, di Dusun Barongloe, Desa Bontorappo, Jumat (17/1/2019).

Namun demikian, saat hendak membawa jenazah ke rumah duka yang berada di Dusun Punagayya, Desa Bontarappo, Tarowang, Kabupaten Janeponto, Sulawesi Selatan, pihak keluarga mengalami kesulitan.

Hingga akhirnya, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, keluarga memutuskan menandu jenazah menggunakan sarung.

Baca Juga: Impiannya Ditentang Sang Ayah yang Berprofesi Sebagai Polisi, Penyanyi Dangdut Ini Nekat Pergi ke Jakarta, Ngamen di Lampu Merah dengan Penghasilan Rp 10 Ribu Demi Bisa Makan

Keluarga terpaksa menggotong jenazah menggunakan sarung, lantaran Kepala Desa Bontorappo enggan meminjamkan mobil ambulans siaga desa.

"Padahal, saat penemuan jenazah Ambo Tang, Kepala Desanya datang dengan mengendarai mobil ambulans. Jadi terpaksa digotong menggunakan sarung," kata seorang keluarga korban, Sahabuddin ketika dikonfirmasi, Minggu (19/1/2020).

Sahabuddin menceritakan keluarga menggotong jenazah Ambo Tang menggunakan sarung secara bergotong royong bergiliran yang menempuh berjalan kaki sejauh 10 kilometer.

Baca Juga: Ingin Tahu Apakah Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Seorang Miliader Bagi-bagi Duit Rp 123 Miliar, Syaratnya Sangat Mudah, Hanya Perlu Jadi Pengikut di Akun Twitter Pribadinya, Tertarik?

Belum lagi, jalur yang ditempuh melintasi perbukitan-perbukitan.

Di sisi lain, Kepala Desa Bontorappo, Mustafa Dg Ngenteng membantah tuduhan keluarga almarhum Ambo Tang.

Mustafa mengaku sudah menghubungi puskesmas untuk penyediaan jasa mobil ambulans jenazah.

Baca Juga: Hubungannya Tak Pernah Ada Kejelasan, Gading Marten Kembali Pamer Kemesraan dengan Juria Hartmans di Jalanan Kota London: Kita Lagi Jalan-jalan

Namun, keluarga Ambo Tang tidak mau menunggu kedatangan mobil ambulans dan langsung membawa jenazah dengan menggotongnya.

"Saya sudah menghubungi pihak puskesmas agar mengirim mobil ambulans jenazah dan sementara dalam perjalanan ke lokasi penemuan jenazah Ambo Tang, tapi pihak keluarga tidak mau menunggu dan langsung menggotong jenazah," bantahnya.

Mustafa juga mengungkapkan, keluarga terburu-buru mengambil jenazah Ambo Tang.

Baca Juga: Ahmad Dhani Ketakutan, Rumahnya yang Jadi Saksi Bisu Pengusiran Maia Estianty Dijual Rp 12 Miliar, Bebi Romeo Enggan Membeli, Ini Alasannya

"Padahal kan, kalau ada penemuan jenazah itu harus menunggu dulu datangnya polisi. Jadi polisi belum datang dan mobil ambulans jenazah belum datang, tapi jenazah Ambo Tang sudah dibawa pihak keluarga," bebernya.

Sebelumnya telah diberitakan, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mendapat kabar Ambo Tang, seorang kakek di Jeneponto ditemukan meninggal dunia diduga karena kelaparan.

Kabar yang menyayat hati itu pun ditanggapi serius oleh Andi Sudirman Sulaiman dan meminta kepada seluruh bupati dan wali kota se-Sulawesi Selatan agar lebih memperhatikan kondisi warganya, terutama kalangan fakir miskin.

Namun, keluarga Ambo Tang membantah pernyataan Andi Sudirman. Ambo Tang meninggal diduga karena tersesat. Kakek 75 tahun itu, disebut keluarganya, sudah pikun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Dipinjamkan Ambulans, Jenazah Kakek Digotong Keluarga dengan Sarung"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com