GridHot.ID - Aksi siswi SMP di Jakarta Timur SN (14) yang melompat dari lantai empat gedung sekolah belakangan menyita perhatian publik.
Di media sosial Twitter, peristiwa yang menimpaSN bahkan masuk dalam daftar trending topik pada Minggu (19/1/2020) pukul 09.30 WIB.
Sebagai informasi, SN meninggal dunia setelah dirawat selama dua hari, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Menurut Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Sumy Hastry Purwanti, SN meninggal dunia karena mengalami pendarahan dalam tubuhnya.
"Ya patah bagian dada dan panggulnya sehingga pendarahan dalam. (Dia) dirawat di ICU dua hari," ucap Sumy, Kamis (16/1/2020).
Jajaran Satreskrim Polrs Metro Jakarta Timur pun sebelumnya telah melakukan olah TKP.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo mengatakan, olah TKP dilaksanakan pada Jumat (17/1/2020) siang.
Dari hasil olah TKP itu, polisi menemukan kursi yang digunakan SN untuk naik ke atas tembok gedung lantai empat sekolah.
"Di situ kita melihat memang ada bangku yang digunakan korban untuk naik ke atas tembok," kata Hery di lokasi, Jumat (17/1/2020).
Sementara itu, Wakil Sarpas dan Humas tempat SN bersekolah, Misnetty memberikan kesaksiannya soal kejadian tersebut.
Ketika itu, dirinya yang berada di sekolah mendengar suara seseorang yang jatuh.
"Kemudian saya mendengar ada teriakan-teriakan karena saya tidak melihat langsung. Lalu saya buka pintu dan keluar ada siswa yang terjatuh. Saat itu suasananya langsung ramai," kata Misnetty, Jumat (17/1/2020).
Berdasarkan keterangan dari saksi, dia menjelaskan, SN sebelum melompat terlihat berada di lantai empat gedung sekolah.
"Ada saksi mata yang memang melihat siswa tersebut berdiri di lantai empat di bibir tembok, menginjakkan kakinya di kanopi, jatuh, itu yang saya dengarkan dari saksi mata," ujar Misnetty.
SN yang dibawa pihak sekolah ke salah satu klinik terdekat kemudiandirujuk ke Rumah Sakit Tugu Ibu.
Di sana, SN mendapat perawatan, tetapi karena keterbatasan alat, korban dirujuk kembali ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Dua hari dirawat, ya (Kamis 16 Januari meninggal dunia)," ujar Misnetty.
Berdasarkan pengataman TribunnewsBogor.com, muncul dugaan penyebab SN melompat karena bully.
Namun demikian, ada pula yang membeberkan dugaan lainnya.
Terlepas dari itu, menurut Kepala Sekolah tempat SN bersekolah, Narsun, penyebab melompatnya SN bukan karena korban bully.
"Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah, kalau kita fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying," kata Narsun di lokasi, Jumat (17/1/2020).
Dia menambahkan, pihaknya tidak mengetahui motif korban mencoba bunuh diri.
Pihak sekolah mengenal korban sebagai siswi yang baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran yang berat.
"Kita tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," ujar Narsun.
Sementara itu, pihak kepolisian sendiri masih belum mengungkapkan motif di balik kejadian tersebut.
Dari hasil sementara olah TKP, polisi belum bisa mengetahui motif SN yang melompat dari lantai empat gedung sekolah.
"Untuk motifnya kami masih melakukan pendalaman lagi, kita masih melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang punya kaitan punya hubungan, baik pertemanan dan hubungan keluarga dengan korban," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Hery Purnomo.
Selain olah TKP, polisi juga telah memeriksa sejumlah pihak, dari keluarga, sekolah, dan teman korban.
"Memang dari tadi malam sudah kami lakukan pemeriksaan saksi dari pihak keluarga, pihak sekolah, dan teman-teman dari korban. Nah ini dari hasil pemeriksaan ini peristiwa ini akan terang benderang, apa yang menjadi motifnya segala macam, kami akan upayakan dari temuan. Jadi masih dalam pendalaman, selanjutnya akan kita sampaikan lagi," ujar Hery.
Tentang sosok SN
Wakil Sarpas dan Humas SMPN tempat SN bersekolah, Misnetty mengatakan selama mengikuti kegiatan belajar korban tak menunujukkan gelagat depresi.
"Biasa, biasa saja. Seperti anak-anak di sekolah pada umumnya," kata Misnetty di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).
"Saya kurang paham ya (kalau ada masalah lain), kalau selama ini dia belajar di sekolah kami ya biasa saja," ujarnya.
Saat di sekolah, Misnetty menyebut SN hanya melakuan pelanggaran ringan seperti tak mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
"Kalau pun melakukan pelanggaran biasa saja, seperti enggak mengerjakan PR. Sama seperti anak-anak yang lain," tuturnya.
SN telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).
Keluarga, teman sekolah, hingga guru SN tampak hadir di pemakaman SN.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Motif Siswi SMP Lompat dari Lantai 4, Sekolah Bicara Masalah yang Dihadapi SN dan Bantah Soal Bully"
(*)