Pengamat Sebut Isyarat Jokowi yang Singgung Sandiaga Uno Bakal Maju Capres 2024 Hanya untuk Senangkan Mantan Rivalnya, Politikus PDIP: Kami Punya Ganjar, Mbak Puan, Bu Risma

Senin, 20 Januari 2020 | 16:13
TRIBUNNEWS/HERUDIN dan Instagram/@sandiuno

Presiden Jokowi dan Sandiaga Uno

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Presiden Jokowi memberi isyarat kepada mantan rivalnya pada Pilpres 2019, Sandiaga Uno.

Isyarat itu diberikan Jokowi saat meresmikan pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Dikutip dari Kompas, Jokowi berseloroh bahwa ada kader Hipmi yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi kandidat capres pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Diam-diam Amati Kesederhanaan Iriana Jokowi, Kapolri Idham Aziz Bandingkan Gaya Ibu Negara dengan Istri Pejabat Polisi: Itu Ibu Kapolres Kalau Mau ke Jakarta Semua Pintu VIP di Bandara Ditutup

Namun, Jokowi tak menyebutkan nama.

Mantan Gubernur DKI itu hanya memberikan isyarat bahwa calon kuat penggantinya sebagai presiden ialah yang barusan berdiri.

Diketahui, hanya Sandiaga yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato.

Baca Juga: Bibir Ria Irawan Tersenyum Saat Meninggal, Aldi Taher Sebut Sang Aktris Tak Pernah Drama Meski Tubuhnya Sakit, Sampai Usul ke Jokowi untuk Kukuhkan Mendiang Sebagai Pejuang Kanker Sejati

Saat itu, Jokowi mengaku hanya mengenal satu mantan Ketua Umum Hipmi, yaitu Sandiaga Uno yang menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

"Bahwa yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya dan saya meyakini itu. Tapi, saya tidak menyebutkan orangnya siapa. Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira-kira," ujar Jokowi lantas disambut tepuk tangan kader Hipmi.

Sandiaga pun menilai pernyataan Jokowi yang mengisyaratkan dirinya bakal menang pada Pilpres 2024 hanya candaan.

Baca Juga: Markas Persembunyiannya Dikira Bakal Dikirimi Rudal Jokowi, Egianus Kogoya Ngaku Telah Habisi 2 Nyawa TNI di Nduga, Padahal KKB Papua Cuma Tembak 1 Anggota Brimob

"Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda) ya tadi. Atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya. Pak Presiden orangnya baik," ujar Sandiaga.

Sandiaga pun mengatakan, Pemilu 2024 masih jauh.

Ia menilai yang terpenting saat ini mereka yang berkeinginan maju pada Pilpres 2024 harus menunjukkan kerja nyata terlebih dahulu.

Baca Juga: Program Naturalisasi yang Digembar-gemborkan Selama Ini Tak Terbukti, Anies Baswedan Justru Andalkan Proyek Pemerintah Pusat di Hulu, Serahkan Penanggulangan Banjir Jakarta ke Jokowi dan Menteri PUPR?

Politikus PDI Perjuangan Deddy Sitorus mengatakan, partainya masih memiliki kader unggulan untuk menjadi capres dalam Pilpres 2024 mendatang.

Instagram/@jokowi
Instagram/@jokowi

Joko Widodo dan Iriana Jokowi

Kader unggulan yang dimaksud, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPR Puan Maharani dan beberapa tokoh lainnya.

Hal tersebut disampaikan Deddy menanggapi mencuatnya nama Sandiaga pasca disebut oleh Presiden Joko Widodo sebagai capres dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Dulu Atlet Lari, Anggota TNI Ini Kini Jadi Orang Dekat Presiden Jokowi, Ini Sosoknya

"Ya siapapun berpeluang menjadi capres, tidak hanya Sandi.Kami ( PDI-P) punya Ganjar, ada Mbak Puan, Bu Risma. Ada banyak sekali kader kalau untuk ke sana (Pilpres)," ujar Deddy di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2020).

Meski demikian, anggota Komisi VI DPR ini juga mengatakan, Pilpres 2024 masih jauh pelaksanaannya.

Presiden Jokowi saja, kata dia, dalam periode kedua ini baru tiga bulan menjabat.

Baca Juga: Kerjanya Hanya Kritik Pemerintahan, Rocky Gerung Terang-terangan Sebut Megawati Jadi Beban Jokowi, Bayang-bayang Ketua Umum PDIP Selalu Menghantui

Ia pun enggan menanggapi soal Sandiaga yang sempat diberi isyarat sebagai capres oleh Jokowi.

"Terlalu jauh," kata dia.

Peneliti dan pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai isyarat Jokowi kepada Sandiaga hanya untuk menyenangkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Instagram/@sandiuno
Instagram/@sandiuno

Sandiaga Uno

Baca Juga: Banyak Kabar Hoaks yang Mudah Dimakan Masyarakat Indonesia, Psikolog Akhirnya Angkat Bicara, Faktor-faktor Ini Ternyata Jadi Penyebab Utamanya

"Menurut saya itu, kode-kode itu mungkin untuk menyenangkan Pak Sandi saja. Karena kan posisinya ketika itu (acara) HIPMI, dia (Sandiaga) kan mantan Ketua HIPMI," ujar Arya ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu (19/1/2020).

Arya mengatakan, terlalu cepat untuk memastikan siapa sosok yang akan menggantikan Jokowi sebagai presiden.

Apalagi, masih ada pilkada serentak pada tahun 2020 yang akan memunculkan tokoh-tokoh potensial baru.

Baca Juga: Mantan Kakak Iparnya Jadi Menteri, Tommy Soeharto Justru Mantap Jadi Oposisi, Tak Pedulikan Kehadiran Prabowo di Sisi Jokowi

"Masih sangat panjang dan banyak kandidat juga yang potensial jadi kompetitor Sandiaga. Artinya masih sangat dinamis, masih terlalu dini untuk 2024. Sandiaga jadi cawapres saja baru tiga bulan," ujar Arya.

Selain itu, Arya mengatakan, calon presiden biasanya berasal dari kalangan mantan menteri kabinet atau petinggi partai.

Menurut dia, Jokowi sebagai petahana akan bermain aman dan tidak akan menunjukkan dukungan secara gamblang terhadap pihak tertentu terkait Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: Jadi Pimpinan KKB Paling Berbahaya di 'Segitiga Hitam' Papua, Lekagak Telenggeng Bolak-balik Eksekusi TNI dengan Keji, Sempat Tuding Militer Indonesia Pakai Bom Luar Negeri Hingga Nyatakan Siap Perang Lawan Aparat dan Jokowi

"Karena kan Jokowi belum tahu siapa yang akan menang," ucap dia.

Oleh karena itu, Arya pun menyimpulkan bahwa isyarat dari Jokowi hanya politik kata-kata, tanpa ada maksud tertentu.

"Belum ada artinya Jokowi akan dukung Pak Sandi supaya menang, belum tentu," kata dia.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Antara