Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - PT garuda Indonesia (Persero) Tbk nampak memulai lembaran barunya usai mengumumkan susunan dewan komisaris dan direksi barunya.
Dari susunan Dewan komisaris dan direksi baru yang telah diumumkan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), ada satu nama yang menarik untuk disoroti.
Nama itu tak lain lagi adalah putri dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.
Melansir dari Kompas.com, Yenny Wahid didapuk menjadi Komisaris Independen Garuda.
Sebelumnya, sosok Yenny Wahid dikenal profesinya sebagai wartawan.
Wanita kelahiran Jombang 46 tahun ini juga dikenal sebagai sosok yang memiliki tingkat akademisi tinggi.
Ia merupakan alumni Universitas Harvard Kennedy School, Boston.
Selain itu, Yenny juga dikenal telah puluhan tahun malang melintang di pemerintahan dan partai politik.
Yenny Wahid mulai masuk dalam pemerintahan saat ayahnya terpilih menjadi presiden.
Dia mendampingi ayahnya bertugas dengan menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
Di masa pemerintah Presiden SBY, Yenny juga sempat mengemban tugas yang sama sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, sekaligus mulai aktif di partai politik dengan menjadi Sekjen PKB.
Yenny belakangan memutuskan mundur dari parpol usai berseteru dengan Ketua Umum PKB saat itu, Muhaimin Iskandar.
Kini Yenny Wahid akan bekerja dibawah pimpinan Irfan Setiaputra yang resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama menggantikan Ari Ashkara.
Yenny menjabat komisaris bersama empat orang lainnya yaitu, Triawan Munaf sebagai komisaris utama, Chairal Tanjung sebagai wakil komisaris utama, Elisa Lumbantoruan sebagai komisaris independen, dan Peter Gontha sebagai komisaris.
Diangkatnya Yenny Wahid menjadi salah satu petinggi Garuda ternyata tak lepas dari pilihan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Ibu Yenny Wahid figur perempuan yang sangat mumpuni, dan perwakilan publik yang dapat dipercaya," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan resminya, Rabu (22/1).
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memecat lima direksi Garuda Indonesia.
Kelima direksi tersebut adalah Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Ari Askhara, Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal.(*)