Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Pabrik Soun Cap Ayam Digrebek Polisi, Karyawan Blak-blakan Tak Mau Makan Barang Produksinya Sendiri, Direndam Kaporit 3 Hari Supaya Terlihat Lebih Putih

Jumat, 24 Januari 2020 | 06:13
Grid Networks Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Masnoni saat bertanya kepada seorang karyawan bagian pengemasan di pabrik soun Cap Ayam
Tribun Sumsel/Ardiansyah

Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Masnoni saat bertanya kepada seorang karyawan bagian pengemasan di pabrik soun Cap Ayam

Gridhot.ID - Makanan yang diproduksi tanpa izin dan ketentuan memang sangat berbahaya untuk dikonsumsi.

Bahan-bahan aneh yang digunakan pihak pabrik bisa memperburuk kesehatan para konsumennya.

Salah satu produk yang ketahuan melakukan praktek nakal adalah Pabrik Soun merk Cap Ayam.

Baca Juga: Berfungsi Sebagai Alat Pembersih, Nyatanya Mesin Cuci Malah Jadi Sarang Kuman dan Bakteri, Waspada Bagi yang Memiliki Bayi

Polsek Talang Kelapa Banyuasin menggerebek pabrik soun merk Cap Ayam yang beralamat di Jalan Pangeran Ayin Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Pabrik soun Cap Ayam ini digerebek lantaran tidak mengantongi izin produksi dan juga memalsukan izin dagang.

Selain itu, proses pembuatan soun Cap Ayam pun tidak higienis.

Baca Juga: Sudah Banyak Bikin Penerawangan, Mbak You Nyatanya Benci Jadi Paranormal: Ini Semua Karena Mbah Putri Saya

Diungkapkan mandor pabrik, Toeng, untuk membuat hasil produksi soun menjadi putih maka adonan soun akan dicampur dan direndam dalam penjernih air atau kaporit selama tiga hari.

"Katika adonan sudah jadi, direndam dahulu selama tiga hari pakai air kaporit,"

"Setelah adonan jadi putih, baru nanti diaduk lagi. Untuk diproses menjadi adonan sebelum dijadikan soun," ujar Toeng kepada Kapolsek, seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Sumsel.

Baca Juga: Cuma Gara-gara Alis, Siswi SMA di Sumatera Selatan Dikatai Anak Jin dan Ditendang Saat Merangkak oleh Gurunya Sendiri, Buat Korban Tak Mau Belajar Lagi, Pihak Sekolah Malah Santai Sebut Hukuman Mereka Masih Wajar

Oleh karena prosesnya yang tidak higienis itulah, karyawan pabrik soun Cap Ayam juga tidak berani membawa pulang atau pun menyantapnya.

"Kami tahu, makanya kami tidak berani untuk memakannya apalagi bawa pulang. Karena seperti itu prosesnya," ujar salah satu karyawan, Rohani, seperti yang dikutip Grid.ID dari Sripoku.com.

Rohani juga mengaku, selama empat tahun kerja di pabrik tersebut dirinya mendapatkan upah yang kecil.

Baca Juga: 9 Tahun Menjalani Biduk Rumah Tangga, Pasha Ungu Larang Sang Istri Memasak Lantaran Takut Kecipratan Minyak, Adelia: Who Lucky I'm?

Yakni hanya sebesar Rp 42 ribu untuk dua bal soun yang berhasil dikemas.

"Kalau semakin banyak dapat dikemas, maka akan besar pula dapat upah. Tetapi, karena bekerjanya manual seperti ini hanya dapat Rp 50 ribu perhari," ungkapnya.

Pabrik soun Cap Ayam yang sudah beroperasi selama lebih dari 10 tahun ini diketahui setiap harinya mampu memproduksi ratusan bal soun.

Baca Juga: Bakal Terus-terusan Cecar Andhika Pratama, Nikita Mirzani: Sampai Orang Itu Sadar, Baru Gue Berhenti!

Setiap bal soun berisikan 30 pcs soun kering siap konsumsi.

Namun ketika memasuki musim penghujan seperti sekarang maka hasil produksi akan jauh menurun karena proses pembuatan kebanyakan menggunakan tenaga manusia.

Hanya saat melakukan pengadukan saja menggunakan mesin.

Baca Juga: Semprot Perdana Menteri Australia, Siswi SMP Asal Gresik Ini Tulis Surat ke Scott Morrison: Berhenti Mengirim Sampah ke Jawa Timur dan Indonesia!

"Kalau lagi panas, biasanya produksi bisa lebih banyak. Tetapi, kalau lagi hujan seperti ini hasil produksi juga menurun. Karena, untuk mengeringkan soun kami memanfaatkan sinar matahari," ungkap Toeng.

Hasil produksi soun Cap Ayam ini kemudian akan dikirimkan ke sejumlah daerah yang ada di Sumsel dengan harga yang terbilang lumayan terjangkau.

"Kalau distribusinya ke Tanjung Raja, Baturaja, Kayuagung dan Lubuklinggau. Untuk satu balnya, dijual ke pedagang seharga Rp 30 ribu."

Baca Juga: Sang Adik Tewas di Atas Kapal dan Jasadnya Dibuang ke Tengah Laut, Kakak Alfatah: Kami Sangat Ingin Melihat Jenazahnya, Tapi Itu Hal yang Mustahil

"Nanti tinggal pedagang yang menjual lagi dengan harga mereka untuk mendapatkan untung," kata Toeng.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Direndam 3 Hari Pakai Kaporit agar Putih, Karyawan Soun Cap Ayam Tak Berani Makan Hasil Produksi Sendiri.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber grid.id