GridHot.ID- Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tak pernah meminta jabatan pada ketua partai PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Hal ini Risma katakan ketika ditanya kemungkinan dirinya maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
"Saya enggak berani untuk meminta, bahkan mikirin jabatan lain," kata Risma di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
Menurut Risma, yang terpenting baginya adalah dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Untuk apa saya jadi gubernur, untuk apa saya jadi presiden, misal, tapi warga yang miskin tetep ada. Enggak ada gunanya untuk saya," tuturnya.
Risma lebih menyerahkan perihal perjalanan karier politiknya kepada Tuhan.
Dia mengatakan kekuasaan merupakan hal yang berat.
Sebab, kata dia, di dalamnya terkandung tanggung jawab dan risiko yang besar.
"Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan. Karena saya sampaikan, saya tidak mau kemudian, saya punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan. Itu yang saya tidak mau, karena itu berat," ujar Risma.
Risma beranggapan bahwa saat seseorang menjadi pejabat publik, dia harus memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Nah, hal tersebut yang baru diusahakan oleh Risma.
Salah satunya dengan memperhatikan warga miskin agar tak kelaparan.
Melansir dari Kompas.com, Pemerintah Kota Surabaya secara resmi menyerahkan program permakanan yang dikelola oleh Dinas Sosial Kota Surabaya sejak tahun 2013, kepada tiap kelurahan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, program ini sengaja digagas untuk menjamin bahwa tidak ada warganya yang kelaparan.
"Kalau ada warganya yang kelaparan, tolong dicari para lurah-lurah ini. Saya enggak mau lho nanti ditanya malaikat. 'Risma, itu ada wargamu yang kelaparan,' saya enggak mau ditanya malaikat seperti itu," kata Risma saat rapat teknis APBD 2020 yang dihadiri sejumlah pejabat di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Selasa (21/1/2020).
"Kalau saya ditanya, saya akan ngomong duluan, 'saya sudah sampaikan kepada lurah-lurah saya untuk mencarinya, Malaikat'," lanjut Risma.
Perlu diketahui, melansir dari Kompas.com, berdasar data dari Dinas Sosial, sejak tahun 2013 sampai 2019, program permakanan ini sudah menyasar lebih dari 30.000 jiwa.
Lebih tepatnya, 18.779 lansia, 5750 anak, dan 6336 penyandang cacat dan penyakit kronis.
Menurut Risma, sudah sepantasnya program itu dilakukan oleh pihak kelurahan untuk membagi tugas antara dinas-dinas dan kelurahan.
Risma mengaku telah berkali-kali meminta camat dan lurah-lurah untuk mencari warga yang kelaparan di wilayahnya masing-masing.
"Jangan sampai ada warga kita yang kelaparan," ujar Risma.
Menurut Risma, memberikan info bahwa ada salah satu warga yang butuh permakanan dan kemudian bisa mendapatkan permakanan merupakan ibadah yang mudah dan tidak perlu mengeluarkan uang.
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Takut Akan Akhirat, Politisi Ini Lebih Pentingkan Perut Rakyat Ketimbang Jadi Gubernur Jakarta, Risma: Saya Enggak Mau Ditanya Malaikat Kenapa Ada Warga Kelaparan"
(*)