GridHot.ID-Jenderal Pol Idham Aziz resmi dilantik sebagai Kepala Kepolisian RI (Polri) pada 1 November 2019 lalu,menggantikan Jenderal (Pol) Purnawirawan Tito Karnavian.
Dilansir dari Kompas.com, saat Komisi III DPR berkunjung ke rumahnya dalam rangkaian fit and proper test, Idham mengaku tidak memiliki firasat dirinya akan ditunjuk menjadi Kapolri.
"Saya tidak ada firasat, sama seperti yang istri saya bilang jangankan niat, mimpi pun kami tidak (jadi Kapolri)," kata Idham, pada 30 Oktober 2019.
Lalu, bagaimana karier Idham selama berada di institusi kepolisian?
Idham menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri sejak Januari 2019.
Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara pada 1963 tersebut merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988.
Sama seperti Tito, Idham dikenal berpengalaman dalam bidang anti-terorisme.
Idham juga dikenal memiliki pengalaman di bidang reserse.
Diketahui, Idham sudah seringkali bekerja sama dengan Tito Karnavian.
Salah satunya saat melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Atas prestasi itu, Idham dan Tito mendapat penghargaan dari Kapolri Sutanto.
Selain itu, keduanya juga pernah terlibat dalam pengejaran terhadap putra bungsu presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto yang kerap dijuluki Pangeran Cendana.
Kala itu, Idham menjadi anggota Tim Kobra yang dipimpin Tito Karnavian terkait kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 7 Agustus 2000, yang ketika itu melibatkan Tommy.
Adapun Tommy divonis 10 tahun penjara dalam kasus tersebut. Ia pun menjalani hukuman di Nusakambangan dan keluar di tahun 2006.
Idhamjuga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri pada 2010.
Saat itu ia didapuk mendampingi Tito yang menjabat sebagai Kepala Densus 88.(Devina Halim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Idham Azis, Berpengalaman Atasi Teroris hingga Tangkap Tommy Soeharto"
(*)