Gridhot.ID - China sedang menjadi sorotan dunia akibat ulahnya untuk mengklaim Laut Cina Selatan.
Aksi dari China itu dianggap sangat berani pasalnya negara tersebut harus berhadapan dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan hingga Brunei.
Hal ini memaksa China segera mungkin untuk membangun postur angkatan perang yang kuat.
Selain membangun berbagai alutsista, China juga harus menjaga kehadiran mereka di kawasan sengketa dengan melakukan patroli baik dari AL maupun Coast Guardnya.
Selain itu China juga membangun berbagai pangkalan militer di sana dan salah satunya bernama Fiery Cross Reef atau Yongshu Reef.
Pasukan militer China memang terlihat sangat kuat.
Apalagi di wilayah Laut China Selatan, negara ini seolah-olah sebagai bos utama pemegang wilayah.
Ternyata dibalik itu semua, China sudah memiliki strategi tersendiri.
Strategi itu pun diungkapkan oleh Panglima Komando Armada I TNI AL Laksamana Muda Muhammad Ali.
Laksamana Muda Muhammad Ali mengatakan China bergerak cepat untuk memenangi pengendalian Laut China Selatan.

:quality(100)/photo/2020/01/09/678906831.jpg)
Pantas Saja China Nekat Masuk ke Perairan Natuna, Ternyata Keberadaan Senjata Mematikan yang Ada di Pulau ini Alasannya
Caranya, China membangun pulau buatan di perairan yang berdekatan dengan perairan Natuna itu.
"Mereka bangun (pulau buatan) itu hanya dua-tiga tahun. Gerak cepat," ujar Ali dalam diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).
Pulau itu, lanjut dia, dibuat dari karang yang ada di perairan Laut China Selatan.
Menurut Ali, sejumlah pulau bahkan dibangun seperti kota hingga dijadikan pangkalan militer.
"Padahal, itu dari karang, mereka bisa bangun 3.000 meter. Itu semua pesawat bisa mendarat di situ. Dari bomber, fighter, kargo," ucap Ali.
Ali mengaku sempat menyelidiki aktivitas di pulau tersebut lewat pemantauan satelit. Dari situ diketahui bahwa pulau itu juga menjadi markas kapal-kapal coast guard milik China.
"Itu mungkin bisa saja keinginan China itu untuk dijadikan garis pangkal militer. Meskipun itu bertentangan dengan hukum laut internasional," tuturnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI AL Ungkap Cara China Menangi Persaingan di Laut China Selatan"