Persis Seperti Indonesia Vs China Demi Perairan Natuna, Ukraina Pernah Harus Rebutan Semenanjung Krimea dengan Rusia Sampai Hampir Perang, Padahal Kekuatan Militernya Bagai Bumi dan Langit

Rabu, 05 Februari 2020 | 20:42
via Intisari

Kapal-kapal Angkatan Laut Rusia menghadang kapal-kapal Ukraina yang dituduh memasuki perairan Rusia.

Gridhot.ID - Hubungan Indonesia dengan China sempat memanas akibat perebutan perairan Natuna yang mendekati Laut China Selatan.

China yang memiliki kekuatan militer luar biasa tersebut hampir tak tersentuh dalam perebutan itu.

Ternyata konflik itu mirip dengan perseteruan Rusia dengan Ukraina beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Anak Semata Wayangnya Kecelakaan, Agus Harimurti Yudhoyono Minta Doa: Aira Mengalami Fraktur

Setelah Rusia menganeksasi Semenanjung Crimea pada 2014, hubungan negeri itu dengan Ukraina terus memburuk.

Relasi kedua negara yang pernah sama-sama hidup dalam satu payung bernama Uni Soviet ini bahkan semakin rumit setelah wilayah timur Ukraina memberontak terhadap Kiev.

Di wilayah dengan penduduk berbahasa Rusia itu ingin mendirikan negeri tersendiri yang terpisah dari Ukraina.

Baca Juga: Bosan Hidup Kelamaan, Ilmuwan Berusia 104 Tahun Ini Minta Disuntik Mati, Santai Makan Ikan Bakar dan Keripik Tepat Sebelum Dieksekusi

Meski selalu membantah, tetapi dugaan Rusia membantu para separatis di wilayah timur Ukraina terus menguat.

Kini ketegangan kedua negara semakin dalam setelah pada Minggu (25/11/2018), AL Rusia menangkap tiga kapal militer Ukraina yang melintas di Selat Kerch.

Selat Kerch ini adalah sebuah celah sempit yang menghubungkan Laut Hitam dan Laut Azov, di mana beberapa kota pelabuhan Ukraina berada.

via Intisari
via Intisari

Peta

Baca Juga: Dikenal Ceplas-ceplos, Kelakuan Hotman Paris Saat Duduk di Belakang Orang Beribadah Jadi Sorotan: Kaya Anak Kecil

Insiden ini membuat Presiden Petro Poroshenko berniat memberlakukan undang-undang darurat dan bahkan militer Ukraina sudah menyiagakan pasukannya.

Meski demikian, Poroshenko mengatakan, pemberlakukan undang-undang darurat bukan berarti Ukraina dalam situasi perang menghadapi Rusia.

Namun, pertanyaannya, jika kedua negara benar-benar berperang apa yang akan terjadi? Siapa yang akan menang?

Baca Juga: Penyebab Raibnya Perhiasan Lina Masih Misteri, Teddy Kembali Hadapi Tudingan Baru, Utangnya pada Sang Mertua Dibongkar Kuasa Hukum Sule: Kira-kira Rp 200 Juta atau Rp 250 Juta

Untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu harus dibandingkan kekuatan militer kedua negeri bertetangga itu.

Rusia memiliki jumlah personel militer empat kali lipat dibanding Ukraina, memiliki tank dua kali lebih banyak, dan enam kali lipat jumlah pesawat tempur.

Ketidakseimbangan jumlah personel dan peralatan perang ini juga terlihat dari anggaran pertahanan kedua negara.

Baca Juga: Hamil di Luar Nikah, Ayu Ting Ting Panik Bukan Main, Saat Mengadu Justru Disemprot Kata-kata Kasar: Makanya Kalau Gue Bilangin yang Ngerti, Badung Banget Sih

Pada 2014, Rusia mengucurkan anggaran hingga 78 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 1.100 triliun.

via Intisari
via Intisari

Kapal-kapal Angkatan Laut Rusia menghadang kapal-kapal Ukraina yang dituduh memasuki perairan Rusia.

Sedangkan di tahun yang sama, Ukraina hanya menyediakan anggaran sebesar 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 23 triliun.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Semenanjung Krimea Memanas: Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina, Jomplang!

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Intisari Online