Gridhot.ID - Hubungan Indonesia dengan China sempat memanas akibat perebutan perairan Natuna yang mendekati Laut China Selatan.
China yang memiliki kekuatan militer luar biasa tersebut hampir tak tersentuh dalam perebutan itu.
Ternyata konflik itu mirip dengan perseteruan Rusia dengan Ukraina beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Anak Semata Wayangnya Kecelakaan, Agus Harimurti Yudhoyono Minta Doa: Aira Mengalami Fraktur
Setelah Rusia menganeksasi Semenanjung Crimea pada 2014, hubungan negeri itu dengan Ukraina terus memburuk.
Relasi kedua negara yang pernah sama-sama hidup dalam satu payung bernama Uni Soviet ini bahkan semakin rumit setelah wilayah timur Ukraina memberontak terhadap Kiev.
Di wilayah dengan penduduk berbahasa Rusia itu ingin mendirikan negeri tersendiri yang terpisah dari Ukraina.
Meski selalu membantah, tetapi dugaan Rusia membantu para separatis di wilayah timur Ukraina terus menguat.
Kini ketegangan kedua negara semakin dalam setelah pada Minggu (25/11/2018), AL Rusia menangkap tiga kapal militer Ukraina yang melintas di Selat Kerch.
Selat Kerch ini adalah sebuah celah sempit yang menghubungkan Laut Hitam dan Laut Azov, di mana beberapa kota pelabuhan Ukraina berada.
Insiden ini membuat Presiden Petro Poroshenko berniat memberlakukan undang-undang darurat dan bahkan militer Ukraina sudah menyiagakan pasukannya.
Meski demikian, Poroshenko mengatakan, pemberlakukan undang-undang darurat bukan berarti Ukraina dalam situasi perang menghadapi Rusia.
Namun, pertanyaannya, jika kedua negara benar-benar berperang apa yang akan terjadi? Siapa yang akan menang?
Untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu harus dibandingkan kekuatan militer kedua negeri bertetangga itu.
Rusia memiliki jumlah personel militer empat kali lipat dibanding Ukraina, memiliki tank dua kali lebih banyak, dan enam kali lipat jumlah pesawat tempur.
Ketidakseimbangan jumlah personel dan peralatan perang ini juga terlihat dari anggaran pertahanan kedua negara.
Pada 2014, Rusia mengucurkan anggaran hingga 78 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 1.100 triliun.
Sedangkan di tahun yang sama, Ukraina hanya menyediakan anggaran sebesar 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 23 triliun.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Semenanjung Krimea Memanas: Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina, Jomplang!
(*)