GridHot.ID - Virus corona masih menjadi momok di dunia Internasional.
Berbagai negara termasuk Indonesia telah melakukan langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran virus corona, salah satunya dengan mengevakuasi warganya dari China.
Indonesia telah berhasil mengevakuasi 245 WNI yang berada di Wuhan, China pada Sabtu (1/2/2020).
Bukan hanya Indonesia, Timor Leste juga berencana mengevakuasi warganya dari China.
Namun tampaknya, evakuasi Timor Leste menemui kendala.
Negarayang melepaskan diri dari Indonesia sejak tahun 1999 itu, dilaporkan tidak memiliki peralatan yang cukup memadai untuk mengkarantina warganya dari China.
Sehingga Timor Leste pun meminta bantuan pada pemerintah Indonesia.
Dirangkum oleh Tribun-timur.com, berikut sederet faktanya.
Timor Leste minta izin karantina warganya di Bali
Melansir Kompas.com, Timor Leste mengajukan permintaan izin untuk melakukan karantina terhadap 17 warganya di Bali.
Permintaan tersebut diajukan melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste.
"Jadi Pemerintah Timor Leste, mereka minta fasilitas dan izin melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste untuk karantina 17 warga negaranya di Bali selama dua sampai tiga minggu," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Senin (3/2/2020).
Menyikapi permntaan tersebut, Cok Ace melakukan rapat bersama dengan Pemprov Bali.
Bali tolak permintaan Timor Leste
Setelah diakadakan rapat, Pemprov Bali menolak permintaan Pemerintah Timor Leste untuk mengarantina 17 warganya di Bali.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, Selasa (4/1/2020).
"Kita menolak dijadikan tempat karantina. Kita tak dapat menerima usulan mereka," kata Suarjaya.
Menurut Suarjaya, penolakan tersebut telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyetop sementara kunjungan dari China.
Indonesia bahkan telah menghentikan penerbangan dari dan ke China pada Rabu (5/1/2020).
Suarja menyebutkan bahwa poin dari larangan tersebut adalah tidak menerima sementara waktu warga dari China.
"Penerbangan juga sudah dihentikan. Poinnya tak lagi menerima sementara waktu dari China," kata Suarjaya.
Xanana Gusmao mengonfirmasi permintaan tersebut
Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste, Xanana Gusmao membenarkan bahwa negaranya meminta bantuan ke Indonesia soal antisipasi penularan virus corona.
Xanana Gusmao diketahui melakukan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu Menteri Koordinator Bidang Plitik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, di kantor Kemenpolhukam dalam rangka membahas perbatasan negara, Selasa (4/2/2020).
Baca Juga: Anak Semata Wayangnya Kecelakaan, Agus Harimurti Yudhoyono Minta Doa: Aira Mengalami Fraktur
Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan bahwa negaranya, tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk proses karantina ke-17 warganya.
"Iya. Karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas, tidak punya apa-apa. Oleh karena itu, kita minta kalau bisa (bantuan), seperti negara-negara lain," ujar Xanana di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).
Menurut Xanana, bantuan yang diminta bukan suatu yang sifatnya eksklusif. Bantuan diperuntukkan bagi warga Timor Leste yang saat ini berada di China.
Jika tidak dibantu, pihaknya khawatir dengan potensi penularan virus corona.
Xanana bahkan percaya bahwa Pemerintah Indonesia akan membantunya.
"Oleh karena itu ini sesuatu yang global, bukan Timor Leste dan Indonesia. Dan saya percaya bahwa karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini," tutur Xanana.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "20 Tahun Lepaskan Diri, Timor Leste Kini Minta Bantuan Indonesia, Xanana Gusmao: Tidak Punya Apa-apa"
(*)