Dunia Berdecak Kagum Karena Hanya Butuh 8 Hari Bangun Rumah Sakit Darurat Wabah Virus Corona di Wuhan China, Sang Arsitek Ternyata Lahir dan Besar di Jember, Begini Sosoknya

Sabtu, 08 Februari 2020 | 10:25
Sri Wahyunik/Surya

Arsitek rumah sakit virus corona

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Wabah virus Corona menjadikan kota Wuhan, China lumpuh.

Jumlah pasien yang berjatuhan tiap harinya bertambah.

Hanya dalam waktu sebulan, lebih dari 20.000 orang terinfeksi virus Corona.

Baca Juga: Corona Kini Dicap Sebagai Wabah Mematikan, Inilah 9 Virus Lainnya yang Tercatat Sejarah Pernah Lumpuhkan Hong Kong dan Asia, Banyak Berasal dari Binatang

Sebagian besar di China, dan lainnya tersebar di berbagai negara.

Dilansir Gridhot dari Kompas.com, pemerintah China membangun dua rumah sakit khusus untuk menangani wabah virus corona yang menyebar sejak akhir 2019.

Dua rumah sakit khusus menangani mereka yang terinfeksi virus corona itu adalah RS Houshenshan dan RS Leishenshan.

Baca Juga: Virus Corona Didiagnosis Tersebar Lewat Daging Binatang Liar yang Dijual di Pasar Seafood Huanan, Pasar Ekstrim Tomohon Kini Jadi Sorotan, Jual Aneka Daging Bahan Masakan Ekstrim

Hingga Kamis (6/2/2020), hampir 500 orang meninggal dunia karena virus corona.

Sementara itu, ada lebih dari 20.000 kasus terkonfirmasi positif terinfeksi virus ini.

Dikutip dari South China Morning Post, RS Houshenshan dibangun di Wuhan dalam waktu 8 hari.

via World of Buzz
via World of Buzz

Penampakan dalam rumah sakit Wuhan yang dibangun untuk pasien virus corona

Rumah sakit yang mulai beroperasi pada 3 Februari 2020 ini menyediakan fasilitas 1.000 tempat tidur.

Baca Juga: Wabah Corona Bikin Resah Seorang Tukang Tambal Ban Asal Gunung Kidul, Putra Sulungnya yang Belajar di China Tak Bisa Pulang karena Keterbatasan Biaya, Kusyanto: Bingung Harus Hubungi Siapa

Rumah sakit ini berada di atas lahan seluas 269.000 meter persegi.

RS Houshenshan mengaplikasikan langkah yang sama seperti RS untuk wabah SARS yang ada di Beijing, China.

Bangunannya merupakan bangunan prefabrikasi atau konstruksi modular.

Baca Juga: Wabahnya Bikin Khawatir Seluruh Lapisan Masyarakat di Dunia, Politikus Indonesia Ini Justru Sebut Virus Corona Sebagai Hamba Allah: Berbentuk Ghaib dan Bekerja Secara Misterius

Ini menjadi kunci mempercepat pembangunan rumah sakit di Kota Wuhan.

Kamar-kamar sepenuhnya dirakit dan dibuat oleh pabrik, selanjutnya diangkut dengan truk dan diletakkan di tempatnya.

Prefabrikasi juga telah digunakan dalam skenario darurat di negara lain.

Salah satu pasien yang dirawat di RS Houshenshan mengambil sebuah video yang menunjukkan fasilitas rumah sakit.

Baca Juga: 20 Tahun Lepaskan Diri, Timor Leste Kini Kalang Kabut Hadapi Wabah Virus Corona, Minta Bantuan Indonesia Sediakan Tempat Karantina: Kita Tidak Punya Fasilitas Apa-apa

Dalam unggahan video di kanal Youtube CGTN, Selasa (4/2/2020), seorang pasien mengatakan, RS menyediakan fasilitas yang bagus.

Meskipun harus berbagi kamar, namun fasilitas yang disediakan cukup lengkap.

Mulai dari alat bantu pernapasan, layar untuk memantau oksigen dalam darah, alat pemantau tekanan darah, dan alat canggih lainnya.

Baca Juga: Dulu Berdarah-darah Pilih Pisah dari Indonesia, Timor Leste Kini Memohon Agar 17 Warga Negaranya Dikarantina di Bali, Xanana Gusmao: Kami Tidak Punya Apa-apa

Selain itu, ruangan juga dilengkapi dengan AC, televisi, dan sistem udara yang baik.

Dikatakan pasien tersebut, kamar mandi yang tersedia juga layak.

Namun, tahukah kalian siapa yang merancang rumah sakit tersebut?

Ialah Prof. Huang Xiqiu, seorang warga negara China, namun pernah tinggal di Indonesia, tepatnya di Jember.

Baca Juga: Ajaib! Lagi-lagi Kartun The Simpson Berhasil Ramal Kejadian Masa Sekarang, Episode Tayang Tahun 1993 Tapi Sudah Ungkap Wabah Virus Corona

Melansir dari Tribunjabar.id, Prof. Huang Xi Mou adalah seorang kelahiran Jember yang pernah belajar di SD dan SMP Zhong Hua Xue Xiao.

Namun, nama tersebut dibantah oleh beberapa orang.

Salah satunya Iwan Natawidjaja, tokoh warga Tionghoa Jember yang pernah menjadi guru di sekolah Chung Hua.

Baca Juga: Ngaku Merasa Tak Terbebani dan Cenderung Santai Hadapi Wabah Corona, Menkes Sebut Corona Bukan Virus Mematikan: Lebih Bahaya Batuk Pilek

Namanya yang benar adalah Huang Xiqiu.

"Bukan Huang Xi Mou seperti yang beredar, tapi Huang Xiqiu (dibaca Xijiu)," ujar Iwan, Kamis (6/2/2020).

Kedua, nama sekolah tempat Prof. Huang Xiqiu pernah bersekolah adalah Chung Hua Xue Xiao.

Namun, sekolah itu sudah tutup sejak tahun 1966.

Kolase Xinhua News dan surya.co.id/sri wahyunik
Kolase Xinhua News dan surya.co.id/sri wahyunik

Iwan Natawidjaja menunjukkan artikel yang memuat profil Prof Huang Xiqiu, arsitek yang mendesain pembangunan RS khusus pasien virus corona di Wuhan, Tiongkok

Baca Juga: Sama-sama Terbaring Lemas Jadi Korban Virus Corona, Pasangan Kakek Nenek Ini Lakukan 'Perpisahan' Mengharukan di Depan Petugas Medis, Saling Pegangan Tangan Sambil Bisikkan Kata-kata Penuh Kasih

Letak sekolah itu kini sudah menjadi kompleks Pertokoan Mutiara di Jalan Diponegoro, Jember.

Iwan membenarkan jika Prof Huang Xiqiu pernah tinggal di Jember.

Bahkan, Iwan mengatakan, dia lelaki kelahiran Jember yang kini tinggal dan menjadi warga Tiongkok.

Baca Juga: Keluarganya Baru Liburan dari Hong Kong, Sandra Dewi Langsung Isolasi Anaknya Sampai Tak Boleh Sekolah Gara-gara Takut Virus Corona: Anak Harus Sehat Sempurna, Kepala Sakit ke Dokter!

Keluarga Xiqiu tinggal di daerah Pecinan Jember.

Tepatnya di kawasan Tempen, seputaran Pasar Tanjung, Jember.

Saat ini, rumah keluarganya sudah tidak ada di situ lagi.

"Orang tuanya sudah meninggal. Adiknya, yang saya tahu ada dua orang juga menyusul dan tinggal di Tiongkok."

Baca Juga: Gabungkan Obat Flu dan Anti HIV, Spesialis Paru Asal Thailand Klaim Temukan Resep Pembunuh Virus Corona, Dokter RSUI: Belum Teruji dan Dipatenkan

"Prof. Huang Xiqiu itu memang pernah tinggal di Jember, sekolah sampai SMP di Jember. Bahkan kelahiran Jeber."

"Kalau dia lahir tahun 1941. Saya memang tidak pernah ketemu dia, tapi saya mengajar dua orang adiknya waktu di Chung Hua," kata Iwan.

Iwan membenarkan jika arsitek yang turut membangun RS khusus virus Corona di Kota Wuhan, Prof. Huang Xiqiu lahir di Jember dan bersekolah di Chung Hua Jember.

Baca Juga: Bukan Fokus Urus Negaranya yang Tebar Virus Corona, China Justru Usik Natuna, Kapal Perang Fregat Raksasa Jiangkai Class Asyik Wira-wiri di Perairan Indonesia

Huang Xiqiu meninggalkan Jember tahun 1957 untuk melanjutkan sekolah di tingkat SMA di Surabaya.

Setelah itu ia menuju China.

Iwan lantas menunjukkan koran berbahasa Mandarin terbitan Rabu,(5/2/2020) yang menyuguhkan profil Prof. Huang Xiqiu sebagai arsitek yang mendesain pembangunan RS khusus pasien virus corona di Wuhan.

Iwan juga mengalihbahasakan artikel tersebut ke dalam bahasa Indonesia.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, YouTube, TribunJabar.id, South China Morning Post