Gridhot.ID - Kepergian Lina Jubaedah nyatanya masih meninggalkan konflik bagi keluarga.
Misteri kematiannya sudah terbongkar dari hasil autopsi, tumbuh lagi permasalahan lainnya.
Hasil autopsi jenazah Lina Jubaedah memang sudah diumumkan oleh Polrestabes Bandung.
Istri Teddy tersebut dinyatakan meninggal dunia murni karena penyakit yang dideritanya dan bukan tindak kekerasan seperti yang dituduhkan sebelumnya.
Belum reda pemberitaan soal hal ini, kuasa hukum Sule, Dose Hudaya baru-baru ini menguak misteri lain yang tak kalah mengejutkan.
Bukan sembarangan, sang pengacara menyebut perhiasan pemberian kliennya kepada Lina Jubaedah kini raib bak ditelan bumi.
Keributan ini rupanya sampai juga ke telinga ibunda Lina Jubaedah, Utisah hingga akhirnya bersedia buka suara.
Sebagai pihak yang mengetahui keberadaan perhiasan tersebut sebelum hilang secara misterius, Utisah pun mengungkap peran Teddy.
Dalam wawancaranya di YouTube Intens Investigasi pada (7/2/2020), Utisah menuturkan dirinya sempat diminta Lina Jubaedah untuk mengumpulkan barang pemberian Sule, termasuk perhiasan tersebut.
Usut punya usut, ini merupakan perintah dari kawan Lina dan Teddy bernama Iwan agar ibunda Rizky Febian itu tak lagi disangkutpautkan dengan mantan suaminya.
"Itu belum nikah, anak saya (Lina) ke rumah Iwan, mama enggak ikut.
(Mama) suruh kumpulin (semua barang-barang Lina dari Sule). Untuk apa dikumpulin, katanya (Lina) mau dibersihin untuk disareatin, kata Iwan.
Biar enggak ada sangkutpautnya sama Sule. Memang itu kan perhiasan dari Sule," ungkap Utisah.
Bukan hanya Iwan, Teddy disebut Utisah juga ikut meyakinkannya agar mau melakukan permintaan Lina tersebut.
"Teddy juga bilang, semua barang-barang harus dibersihin. Itu teh bukan emas aja, baju-baju juga harus. Sama mama diberesin ke kotak. Udah beres, Teddy datang, berangkat ke rumahnya Iwan," sambungnya.
"Yang masuk ke dalam Iwan, Teddy, almarhum di belakang, udah cuma bertiga yang masuk. Katanya mau dibersihin. Mama nunggu di luar," imbuh Utisah menceritakan apa yang terjadi selama di sana.
Sayangnya, prosesi tersebut tak kunjung selesai hari itu hingga Lina diminta diminta Iwan untuk membeli sebuah gentong.
Gentong ini nantinya berguna untuk menyembunyikan perhiasan Lina sebagai syarat agar bisa melupakan sosok Sule.
Tak menaruh curiga, Lina Jubaedah pun menuruti permintaan itu dan meletakkan perhiasan senilai Rp 2 miliar miliknya dalam gentong.
Sayangnya, sejak hari itu pula perhiasan Lina ikut raib dibawa kabur Iwan.
"Suruh beli gentong, enggak tahu untuk apa. Dimasukin (perhiasan) ke gentong. Bulan 12 enggak ada (perhiasannya hilang), sampai bulan satu, dua, sampai bulan empat ditelepon katanya nanti dianterin," ungkap Utisah.
Geram karena perhiasaannya raib, Lina bahkan sempat melaporkan kasus ini ke polisi meski kemudian diurungkannya.
Kesal karena pihak Iwan tak kunjung bertanggung jawab, Lina nekat memecahkan gentong yang dulu diisinya dengan perhiasan Rp 2 miliar miliknya.
Namun nihil, karena ketika dipecahkan gentong tersebut telah kosong melompong.
"Di rumah makan adu mulut, cekcok. Teddy bilang ke Iwan mana emas? Kata Teddy yaudah mundur dulu, cabut perkara. Sampai ujung-ujungnya gentong itu dipecahin saking pusingnya almarhum,” kenang Utisah.
Setali tiga uang dengan Utisah, adik Lina Jubaedah bernama Yani mengaku kesal kepada Teddy dan masih menunggu itikad baik darinya.
"Kesal ada, kita menanyakan soal emas almarhum bukan kepentingan keluarga. Itu kan haknya anak-anak. Yang kerja banting tulang kan ayahnya, masa yang menikmati orang lain? Yang diperjuangkan bukan uang sedikit. Kita dari keluarga menunggu itikad baiknya (Teddy)," kata Yani.
Mengenai harga perhiasan milik almarhum Lina Jubaedah, Yani mengungkap bahwa mantan istri Sule itu yang telah menghitungnya sendiri.
"Almarhum hitung, dia sendiri yang bilang kurang lebih (harganya) Rp 2 miliar," pungkas Yani.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Bongkar Peran Teddy Atas Raibnya Perhiasan Rp 2 Miliar Pemberian Sule, Ibunda Lina Tuntut Pertanggungjawaban sang Menantu: Itu Haknya Anak-anak, Masa yang Menikmati Orang Lain?
(*)