Dikenal dengan Negara Paling Megah dan Bersih se Asean, Situasi Singapura Mendadak Genting, Virus Corona Terdeteksi Masuk ke Pusat Keuangan hingga Jadi Ancaman Kelumpuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2020 | 08:42
Nasional Kompas

Tak Pernah ke China, Satu WNI di Singapura Positif Terkena Virus Corona, Berikut Kronologinya Hingga Ia Diisolasi

Gridhot.ID - Virus corona telah menyebar ke pusat finansial Singapura.

Seorang pekerja dari perusahaan yang tak disebutkan namanya di Marina Bay Financial Centre Tower 1 telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona pada akhir pekan lalu.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (10/2/2020), hal ini diungkapkan oleh pengelola gedung, Raffles Quay Asset Management Pte, dalam pemberitahuan kepada penyewa.

Baca Juga: Terbaring Sakit Disamping Sang Putri dan Dibanjiri Air Mata, Mendiang Lina Beri Mandat Terakhir ke Putri Delina untuk Jaga Adik-adiknya: Gantiin Mama Kelak Kalau Nggak Ada

Kasus lainnya terjadi di dekat Clifford Centre, yakni seorang pegawai United Industrial Corp terkonfirmasi terinfeksi virus corona.

Para pegawai di sejumlah perusahaan besar penyewa gedung di kawasan bisnis Singapura pun diminta bekerja dari rumah selama beberapa hari.

Di beberapa gedung juga tampak proses pemeriksaan suhu tubuh.

Baca Juga: Selalu Bungkam Kisah Cintanya dengan Pencapaiannya yang Cemerlang, Agnez Mo Akhirnya Terpaksa Buka Suara Nasib Asmaranya: Menikah Bukan Tujuan Utama Perempuan

Setelah adanya konfirmasi infeksi virus corona, kedua gedung tersebut telah didisinfeksi dan semua penyewa gedung pun telah diinformasikan.

Pekan lalu, Singapura menaikkan tingkat respon wabah menjadi kuning, sama dengan ketika wabah SARS melanda pada 2003 silam.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyebut, kondisi ini merupakan ujian besar bagi Singapura.

Sejauh ini ada 43 kasus virus corona yang telah terkonfirmasi di Singapura.

Baca Juga: Hilang Bak Ditelan Bumi Usai Putrinya Tewas Mengenaskan, Suami Karen Pooroe Akhirnya Beri Pengakuannya Pada Kepolisian, Kapolsek Cilandak: Ia Bekerja Sambil Mengunakan Headset

Ini adalah angka tertinggi infeksi virus corona di luar China dan penumpang yang dikarantina di kapal pesiar di Jepang.

Secara keseluruhan, sebanyak 22 kasus infeksi virus corona terjadi di dalam negeri Singapura.

Adapun 6 orang sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit, sementara 6 lainnya dalam kondisi kritis.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Ditemukan 3 Pil Ekstasi Saat Penggerebegan, Lucinta Luna Positif Gunakan Narkoba, Kombes Yusri Yunus: Dua Jenis Obat Ada di Dalam Tasnya

Pemerintah Singapura telah memperingatkan warganya untuk menghindari kontak seperti jabat tangan guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

Merebaknya virus tersebut pun telah membuat banyak warga panik dan menyerbu pasar-pasar swalayan.

Pasokan tisu toilet, beras, dan mie instan ludes di banyak toko.

Pemerintah pun telah memperingatkan warga soal aksi menimbun pasokan barang kebutuhan sehari-hari, sementara Otoritas Moneter Singapura telah memperingatkan kepada perbankan soal peningkatan penarikan uang secara bersamaan.

Standard Chartered Plc adalah penyewa utama di Tower 1.

Baca Juga: Baru 100 Hari Jalankan Tugas Sebagai Menteri Jokowi, IPO Rilis Lima Nama Menteri dengan Kinerja Terburuk dan Layak Diganti, Nama Nadiem Makarim Masuk dalam Kategori

(Wuhan Central Hospital Weibo)

Seorang WNI terinfeksi virus corona di Singapura.

Bank asal Inggris tersebut enggan berkomentar apakah kasus virus corona tersebut melibatkan pegawainya.

"Kami memiliki rencana kesinambungan bisnis yang mapan dan menerapkan serangkaian tindakan pencegahan yang komprehensif seperti penyaringan suhu, pernyataan wajib karyawan dan pengunjung, dan meningkatkan frekuensi sanitasi di cabang dan kantor kami," ujar Standard Chartered dalam pernyataannya.

Adapun DBS Group Holdings Ltd memiliki kantor pusat di Marina Bay Financial Centre Tower 3, yang lokasinya berdekatan dengan kantor Standard Chartered tersebut.

Baca Juga: Psikisnya Down Saat Hak Asuh Anaknya Diminta Rizky Febian, Tedy Ngotot Akan Rawat Putrinya Seorang Diri: Bintang Beri Spirit Saya untuk Besarkan Dia

DBS menyatakan telah menjalankan rencana kesinambungan bisnis. Para pegawainya pun diminta bekerja dari rumah dan lokasi-lokasi lainnya.

DBS juga melakukan pengecekan suhu tubuh di seluruh bangunan kantornya.

Sementara itu, perusahaan tambang Rio Tinto Group juga menempati gedung yang sama dengan DBS.

Perusahaan itu telah menginstruksikan pegawai bekerja di rumah pada hari ini hingga Rabu (12/2/2020).

Reaksi pemerintah Indonesia

Pemerintah belum memberlakukan pembatasan perjalanan ke Singapura, meskipun negara tersebut telah menaikkan status penyebaran virus Corona menjadi oranye atau fase tiga.

Baca Juga: Keberuntungan Masih Menghampiri Peserta SKD CPNS Ini, Terpaksa Lakban Sepatunya untuk Ikuti Peraturan yang Ada, Ini Tanggapan Panitia Penyelenggara

Go Tech Daily
Go Tech Daily

Singapura: Wabah Virus Corona Capai Warna Oranye

Untuk diketahui pemerintah Singapura menaikkan status waspada Disease Outbreak Response System Condition (Dorscon) virus corona dari kuning menjadi oranye pada 7 Februari lalu.

"Kalau kita ikuti ada perubahan status di internal Singapura sendiri, statusnya jadi oranye. Karena di situ disebutkan ada peningkatan penularan dari virus itu sendiri," kata Juru bicara Kementerian Luar negeri Teuku Faizasyah di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (10/2/2020).

Ia mengatakan, pemerintah hanya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan ke hati-hati saat berkunjung ke Singapura. Terutama mereka yang berada di tempat-tempat publik.

Baca Juga: Berbentuk Kertas dengan Tulisan Arab dan Ketapel Dibalut Kain Merah, Panitia Tes SKD CPNS Semarang Hampir Kecolongan Peserta Pembawa Jimat: Tidak kami Diskualifikasi

"Anjuran yang kita berikan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, menjaga kesehatan, dan hindari aktivitas di tempat umum yang berpotensi terjadi penularan," ujarnya.

KBRI di Singapura menurutnya terus memantau perkembangan terkini status penanganan virus Corona di Singapura. KBRI juga melakukan pendampingan dengan terus menjalin komunikasi dengan WNI di Singapura mengenai situasi terkini penanganan virus tersebut.

"Harapannya kita selalu berada di depan dan komunikasi dengan masyarakat kita perkembangan kondisi di Singapura," katanya.

Pemerintah Singapura menurutnya belum memberlakukan pembatasan atau menutup negaranya dari luar. Pemerintah Indonesia sendiri belum memberlakukan pembatasan perjalan ke Singapura.

"Yang harus ditingkatkan lebih ke arah kehati-hatian kita merencanakan kunjungan ke Singapura. Teman-teman Kemenkes barangkali bisa memberikan penjelasan. Dari sisi kebijakan pemerintah sampai sekarang tidak ada pembatasan travel, dan tidak membatasi penerbangan untuk wilayah-wilayah yang tidak menjalani posisi ditutup atau diisolasi," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Singapura Terancam Lumpuh, Virus Corona Telah Memasuki Pusat Finansial"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Tribunnews.com