Gridhot.ID - Mengahadapi sebuah permasalahan seharusnya bisa diselesaikan oleh seseorang dengan pikiran yang jernih.
Pasalnya jika tak menyelesaikannya dengan pikiran jernih, seseorang bisa terjerumus pada hal-hal yang membahayakan diri sendiri.
Salah satu hal yang biasa dijumpai pada orang yang frustasi dengan masalah hidup dan tak bisa diselesaikan akan mengambil jalan bunuh diri.
Kasus bunuh diri pun masih kerap ditemui di tengah kehidupan masyarakat.
Baru-baru ini kasus bunuh diri menghebohkan masyarakat Maluku.
GW, seorang perempuan muda asal Pulau Seram, Maluku, ditemukan tewas diduga akibat gantung diri di dalam Rumah Pastori Klasis Pulau-Pulau Lease di Desa Porto, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (14/2/2020).
Perempuan tersebut ditemukan dalam posisi bagian leher terlilit tali dan tergantung di pintu kamar mandi.
Kasus tersebut awalnya diketahui oleh adik korban pada pukul 09.00 WIT.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Iptu Julkisno Kaisupy mengatakan, Rumah Pastori tersebut dalam keadaan kosong dan terkunci dari dalam.
Sebab, pendeta yang menempati rumah tersebut sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Jadi, adik korban ini menjenguk Ibu pendeta yang sakit di rumah sakit. Setelah menjenguk Ibu pendeta, lalu menyuruh adik korban pulang melihat kondisi Pastori,” kata Julkisno kepada Kompas.com, Jumat.
Menurut Julkisno, karena pintu terkunci dari dalam dan tidak ada balasan saat pintu rumah diketuk, adik korban kemudian memanggil seorang warga sekitar untuk melihat kondisi yang terjadi di dalam Pastori tersebut.
“Adik korban meminjam tangga, lalu memasukan kepala lewat jendela dan dia melihat korban sudah dalam posisi tergantung,” kata Julkisno.
Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada pendeta Roy Mail dan selanjutnya dilaporkan ke polisi.
Warga yang datang setelah mengetahui peristiwa itu lalu membongkar pintu untuk masuk ke dalam rumah.
Selanjutnya, warga menurunkan jasad korban.
Menurut Julkisno, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Saat ini, jasad korban telah dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Pulau Seram untuk dimakamkan.
“Pihak keluarga juga menolak jasad korban diotopsi, karena dari hasil olah TKP tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ujar Julkisno.
Julkisno mengatakan, dari keterangan yang didapat, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, karena mengalami depresi.
”Korban ini diduga depresi, sehingga dia nekat bunuh diri,” kata Julkisno.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perempuan Tewas Gantung Diri di Rumah Pastor, Diduga karena Depresi"