Sudah Jadi Takmir Selama 29 Tahun, Seorang Muazin Rela Jadikan Badannya Sebagai Tameng Hidup, Tak Peduli Leher Penuh Darah Tuk Lindungi Imam Masjid yang Akan Memulai Sholat Jamaah

Sabtu, 22 Februari 2020 | 06:13
via Intisari

Teror penyerangan terjadi di masjid terbesar di London

Gridhot.ID - Teror memang selalu datang secara tiba-tiba.

Kejadian teror mengerikan baru saja terjadi di sebuah masjid di London.

Kejadian ini bahkan terjadi tepat sebelum sholat Ashar secara bersamaan dimulai.

Seorang pria bernama Raafat Maglad (70) diserang seorang maniak di Masjid Regent's Park, London dengan serangan ada di lehernya.

Baca Juga: Pengen Dongkrak Popularitas, Dosen dan Mahasiswi Buat Video Rekayasa Perkelahian Jalanan, Terciduk Polisi Usai Viral

Muazin senior tersebut ditikam saat ia berdiri di belakang imam, yang hendak memulai salat berjamaah.

Diduga pelaku adalah seorang pria berumur 29 tahun, yang telah bergabung dengan jamaah masjid tersebut selama 3 bulan.

Saat Maglad diserang, jamaah lain total 20 pria menghentikan serangannya.

Penyerang itu maju ke depan dengan membawa pisau belati.

Baca Juga: Netizen Singgung Soal Kumis dan Jenggot, Penampilan Lucinta Luna di dalam Penjara Disebut-sebut Berbeda, Padahal Biasa Cantik dengan Riasan Tebal

Kini, si penyerang telah diamankan oleh polisi.

Maglad sendiri segera dibawa ke rumah sakit tetapi cederanya diduga tidak mengancam nyawa.

Maglad adalah sosok yang hadiri pemakaman Dodi Fayed, pacar mendiang Putri Diana pada 1997 di Paris silam.

Saksi mengungkap, penyerang tersebut membatalkan salatnya kemudian maju untuk menyerang dengan belati sepanjang 12.5 cm.

Baca Juga: Seharga Rp 64 Ribu Per Kilogram, Daging Kucing Nyatanya Dijual Secara Santai di Sosial Media, Buat Murka Pecinta Hewan, Ternyata Begini Tipu Daya Penjual Keji Lolos dari Hukum

Salah seorang jamaah, Abi Watik (59) mengatakan ia melihat penyerang menusuk muazin sebelum 20 umat meringkus si penyerang.

"Pria itu punya pisau tanpa alasan yang jelas. Aku telah sering melihatnya.

"Kami dengar muazin, ia berteriak. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Dia kehilangan banyak darah. Penyerang menikamnya 1 kali. Pisaunya seperti pisau dapur, hanya seukuran 12 cm.

Baca Juga: 12 Tahun Sudah Tinggalkan Mantan Luna Maya, Sarah Amalia Kini Makin Mantap Berhijrah, Tak Lagi Muncul di Hadapan Publik, Begini Kabarnya Sekarang

"Selanjutnya, 20 pria melompat ke arahnya. Salah satunya menendangnya di punggungnya agar si penyerang terjatuh.

"Penyerang ada di belakang Imam saat itu. Korban baru saja memulai salatnya dan mengucap 'Allahu Akbar' dan lima detik kemudian dia ditikam di bahu kanannya.

"Umurnya sekitar 30 tahun, mungkin berkebangsaan Albania.

"Aku melihat penyerang pertama kali 6 bulan yang lalu. Korban sendiri telah menjadi takmir sejak tahun 1991. Kami semua terkejut. Tidak pernah ada hal seperti ini sebelumnya."

Baca Juga: Egianus Kogoya dan Lekagak Telenggen Tak Akan Bisa Berkutik, TNI-Polri Sudah Endus Pegerakan KKB Papua, Pembuat Onar di Bumi Cenderawasih Segera Dilumpuhkan

Dalam sebuah video di Twitter, salah seorang saksi mengatakan jika yang hendak diserang sebenarnya adalah Imam.

"Imam, sebelum memimpin salat, tiba-tiba hendak diserang oleh orang rasis dan teroris yang datang dan hendak menikamnya di leher.

"Dia awalnya hendak menyerang Imam, tetapi Muazin berusaha melindunginya. Lalu Muazin ditusuk di lehernya."

Dalam video yang diunggah oleh komunitas amal Mend Community, saudara sang Imam, Syeh Ashiqur Rahman mengatakan jika Muazin telah menyelamatkan nyawa saudaranya.

Baca Juga: Paru-paru Sampai Limpanya Bocor, Youtuber Indonesia Ini Justru Buat Bingung Dokter yang Menangani, Ditusuk 17 Kali Oleh Temannya Sendiri Tapi Mampu Sembuh dengan Cepat

Ia mengklaim jika si penyerang telah berada di masjid sebelumnya dan selama ini "berpura-pura menjadi mualaf" dan terlihat tertawa saat kultum, sebelum serangan tersebut terjadi.

via Intisari
via Intisari

Takmir yang terkena serangan

Sementara itu pengakuan Adnan Idha (54), jemaah tetap di masjid tersebut, katakan jika si penyerang dekat dengan korban.

Ia menyebut: "ia sangat dekat dengan pria yang ia tusuk, sering datang ke kantor Muazin.

"Ia baru, dan aku sering melihatnya di kantor Muazin."

via Intisari
via Intisari

Jamaah yang berusaha melaporkan kejadian

Baca Juga: Hampir Lakukan Usaha Bunuh Diri Setelah Kuliah Kedokteran di Rusia, Selebgram Ini Akhirnya Bangkit dan Mantapkan Diri Jadi Trasgender, Kepulangannya ke Indonesia Jadi Kunci Hidupnya Kini

Ia juga menyebut penyerang bergabung dengan masjid tersebut sejak 3 bulan yang lalu, dan telah melihatnya sebelum insiden saat salat Maghrib.

Saat serangan terjadi, ada 300 jamaah di dalam masjid.

Masjid di pusat London tersebut merupakan salah satu masjid terbesar, dan dapat menampung 5000 jamaah.

Pernyataan dari masjid menyebutkan: "Ada insiden di Masjid Pusat London di mana seorang anonim menyerang dan menikam Muazin saat solat Ashar sekitar jam 3 sore.

Baca Juga: Diduga Jadi Penyebab Hancurnya 12 Tahun Pernikahan Ahmad Dhani, Mulan Jameela Justru Dilindungi Anak Maia Estianty, Berani Jadi Tameng Hidup Demi Sang Ibu Tiri

"Penyerang ditahan oleh para jemaah sampai polisi datang dan menangkapnya.

"Muazin tidak terancam kehilangan nyawa tetapi cedera dan sedang dirawat di rumah sakit."

Sementara penasihat Masjid Ayaz Ahmad menyebut: "kondisinya akan mengerikan jika tidak ada jemaah yang hentikan si penyerang dan menahannya."

Ia juga menyebut "reaksi semuanya berada kondisi syok dan horor."

Baca Juga: Mantan Suaminya Makin Mesra dengan Juria Hartmas, Gisella Anastasia Ketus Bantah Rumor Pernikahan: Mas Gading Nggak Mau Menikah

Waleed Muhammad (39) mengatakan jika Maglad dapat terbunuh.

"Hanya ada 1 Maglad di masjid, suaranya selalu terdengar dari masjid 5 kali sehari, sehingga jika pembunuhan ini menjadi akhir karirnya maka seluruh komunitas Umat Muslim akan merasakan rasa sedih luar biasa.

Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris mengatakan ia rasakan kesedihan mendalam dengan berita serangan tersebut.

"Sangat mengerikan hal seperti ini terjadi di tempat ibadah."

Baca Juga: Sering Datang Seorang Diri, Ashraf Sinclair Disebut Berusaha Sembunyikan Kegiatan Ini dari Semua Orang, BCL Sampai Ikut Tak Tahu Apa yang Diperbuat Suaminya Saat Itu

Meski begitu, kepolisian Inggris Scotland Yard mengatakan insiden ini tidak termasuk aksi teroris.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Luar Biasa, Jadi Sasaran Maniak yang Tikam Lehernya Saat Salat Ashar Berjamaah, Muazin Ini Tetap Tersenyum: 'Aku Hanya Menyelamatkan Imam'

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari