Gridhot.ID -Investasi emas hingga kini masih terus dinikmati berbagai kalangan.
Meski naik dan turun, emas dianggap jadi salah satu nilai tukar yang bisa menjadi simpanan jangka panjang.
Akhirnya banyak negara mulai mengumpulkan emas dalam menjaga pertahanan perekonomiannya.
Berbicara mengenai emas, maka tidak jauh dari tambang emas Freeport di Indonesia.
Saham Freeport kini naik menjadi 51 persen dari yang sebelumnya hanya 9,36 persen.
Hal ini menyebabkan Indonesia kini didepak AS dari daftar negara berkembang.
Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (AS) atau Office of the US Trade Representative (USTR) mencabut preferensi khusus untuk daftar anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) termasuk Indonesia dalam daftar negara berkembang.
Lalu, negara manakah penghasil emas terbesar di dunia?
Melansir dari situs Mining, total produksi emas di dunia tahun 2018 yakni 3.502,6 metrik ton atau setara 112,6 juta troy ons.
Ukuran berat 1 troy ons setara dengan 31,1 gram.
Seperti dicatat Metals Focus and World Gold Council, lembaga konsultan pertambangan dan logam yang berbasis di London, produksi emas dunia naik sebesar 709 ton atau hampir 30 juta troy ons sejak awal dekade lalu.
Sejauh ini, China masih jadi negara yang paling banyak mengeruk emas dari perut bumi.
Berada di posisi teratas, negara ini memproduksi 12,99 juta troy ons.
Jumlah produksi emas China mengalami peningkatan sebesar 39 ton ketimbang tahun sebelumnya.
Australia menempati posisi kedua sebagai penghasil emas terbesar dunia dengan produksi mencapai 10,12 juta troy ons.
Kendati demikian, posisi China ini bakal semakin terancam di masa depan siiring terus meningkatnya hasil pertambangan emas dari Rusia dan Kanada.
Kedua negara itu terus berupaya meningkatkan produksi emas dari tahun ke tahun.
Rusia sendiri saat ini berada di posisi ketiga penghasil emas dunia dengan produksi 9,56 juta troy ons.
Lalu diikuti Amerika Serikat sebesar 7,13 juta troy ons, Kanada sebesar 6,08 juta troy ons, dan Peru 5,09 juta troy ons.
Indonesia ada di posisi ketujuh produsen emas terbanyak di dunia dengan volume yang ditambang di tahun 2018 sebesar 4,42 juta troy ons.
Berikutnya ada Ghana sebesar 4,19 juta troy ons, Afrika Selatan sebesar 4,17 juta troy ons.
Bertahun-tahun sebelumnya, Afrika Selatan selama seabad pernah menjadi produsen emas terbesar secara global sebelum akhirnya digeser posisinya oleh China sejak tahun 2007.
Afrika Selatan pernah mencapai puncak produksi emas pada akhir 1960-an.
Ladang emas di negara itu menghasilkan lebih dari 1.000 ton atau sekitar dua kali lipat dari gabungan produksi dunia di luar Afrika Selatan.
Setelah digantikan China, produksi emas Afrika Selatan terus menyusut dan akhirnya disalip negara-negara lain.
Setelah itu, posisi teratas di Benua Afrika saat ini diambil alih oleh Ghana.
Lalu di posisi kesepuluh ditempati oleh Meksiko dengan produksi 3,71 juta troy ons.
Berikut 10 negara produsen emas terbesar dunia di tahun 2018 (dalam troy ons):
1. China 12.860.299
2. Australia 10.124.270
3. Rusia 9.558.417
4. Amerika Serikat 7.127.821
5. Kanada 6.076.491
6. Peru 5.092.678
7. Indonesia 4.401.437
8. Ghana 4.195.672
9. Afrika Selatan 4.173.167
10. Meksiko 3.710.196
Di luar 10 produsen emas terbesar dunia, negara-negara lain yang hasil tambang emasnya mendominasi dunia antara lain Brasil, Uzbekistan, Sudan, Papua Nugini, Kazakhstan, Mali, Argentina, Burkina Faso, dan Tanzania. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Indonesia Termasuk 10 Negara Produsen Emas Terbesar di Dunia, Urutan Berapa ya?"